Pengertian, Jenis, Klasifikasi, Fungsi, Contoh Biaya

Biaya adalah pengorbanan atau pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan atau individu dengan harapan memperoleh manfaat lebih dari aktivitas yang dilakukan. Namun, dalam konteks biaya, terkadang ada kebingungan dalam membedakan antara costs (biaya) dan expenses (pengeluaran).

Pengertian dan Konsep Biaya Menurut Berbagai Sumber

Berikut penjelasan selengkapnya di blog karir aikerja.com.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan

Menurut OJK Biaya merupakan pengeluaran atau pengorbanan yang tak terhindarkan untuk memperoleh barang atau jasa dengan tujuan memperoleh manfaat.

Biaya juga dapat merujuk pada pengeluaran untuk kegiatan, tujuan, atau periode tertentu, seperti ongkos pengiriman, pengepakan, dan penjualan yang dimaksudkan untuk memperoleh pendapatan dalam laporan laba rugi perusahaan.

Perlu diperhatikan bahwa biaya merupakan pengurang dari pendapatan, dan perbedaan antara biaya dan beban terletak pada penggunaan dalam konteks akuntansi.

Menurut Kamus Bahasa Indonesia

Menurut KBBI Biaya adalah uang yang dikeluarkan untuk melakukan suatu kegiatan, pembelian, atau pengeluaran tertentu.

Biaya melibatkan ongkos, belanja, dan pengeluaran dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Menurut Wikipedia

Menurut Wikipedia Biaya merupakan pengeluaran modal yang digunakan untuk menghasilkan produk berupa barang atau jasa.

Setiap biaya melibatkan pengorbanan ekonomi yang harus dilakukan. Jenis-jenis biaya bervariasi sesuai dengan tujuan pengelompokannya.

Keanekaragaman ini disebabkan oleh beragamnya tujuan dalam menentukan biaya.

Dalam konteks bisnis, biaya menjadi faktor penting yang harus dikelola dengan baik.

Pemahaman yang mendalam mengenai jenis-jenis biaya dan tujuan pengelompokannya membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat dan strategis.

Dengan demikian, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan modal dan menghasilkan produk dengan efisien.

***

Dalam bidang akuntansi, biaya mengacu pada aliran sumber daya keuangan atau sumber daya lainnya yang dihitung dalam satuan moneter yang dikeluarkan untuk membeli atau membayar persediaan, jasa, tenaga kerja, produk, peralatan, dan barang lainnya yang digunakan untuk keperluan bisnis atau produksi barang dan jasa.

Penting untuk memahami konsep biaya dalam konteks keuangan dan akuntansi.

Biaya merupakan elemen penting dalam perhitungan keuntungan dan rugi perusahaan.

Memahami jenis-jenis biaya, bagaimana menghitungnya, dan pengaruhnya terhadap keputusan bisnis dapat membantu dalam pengelolaan keuangan yang efektif.

Pengertian, Jenis, Fungsi, Contoh Biaya

Berbagai Jenis Biaya Yang Perlu Diketahui

Berikut ini adalah berbagai jenis biaya yang perlu diketahui dan dipelajari.

Jenis Biaya Berdasarkan Perilaku

Dalam mengelola keuangan, terdapat dua jenis biaya berdasarkan perilaku, yaitu:

Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan, tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.

Artinya, biaya ini tetap harus dibayar meskipun tidak ada perubahan dalam volume produksi atau penjualan.

Contohnya adalah biaya sewa gedung,  gaji tetap karyawan, dan perawatan peralatan.

Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding atau proporsional dengan perubahan volume kegiatan.

Artinya, biaya ini akan berfluktuasi seiring dengan naik turunnya volume produksi atau penjualan.

Contohnya adalah biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biya komisi penjualan.

Pemahaman tentang jenis biaya ini penting dalam pengambilan keputusan bisnis.

Dengan memahami karakteristik biaya tetap dan variabel, perusahaan dapat mengelola keuangan secara efektif dan mengoptimalkan keuntungan.

Jenis Biaya Berdasarkan Tujuan Pengambilan Keputusan

Dalam pengambilan keputusan manajemen, biaya dapat dikelompokkan berdasarkan tujuannya, sebagai berikut:

Biaya Relevan (Relevant Cost)

Biaya relevan adalah biaya yang terjadi pada suatu alternatif tindakan tertentu, tetapi tidak terjadi pada alternatif tindakan lainnya.

Biaya relevan akan mempengaruhi pengambilan keputusan, sehingga harus dipertimbangkan secara seksama dalam proses pengambilan keputusan.

Contohnya, biaya bahan baku yang berbeda antara dua pilihan produksi atau yang timbul akibat outsourcing suatu proses produksi.

Biaya Tidak Relevan (Irrelevant Cost)

Biaya tidak relevan adalah biaya yang tidak berbeda antara alternatif tindakan yang ada.

Biaya ini tidak mempengaruhi pengambilan keputusan dan jumlahnya tetap sama tanpa memperhatikan alternatif yang dipilih.

Oleh karena itu, biaya tidak relevan tidak perlu dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan.

Contohnya, biaya yang sudah sunk (sudah terjadi dan tidak dapat dikembalikan), seperti biaya yang terjadi di masa lalu dan tidak berhubungan dengan keputusan saat ini.

See also  Market Share

Memahami perbedaan antara biaya relevan dan tidak relevan sangat penting untuk mengambil keputusan yang tepat dalam pengelolaan keuangan perusahaan.

Dengan mempertimbangkan biaya yang relevan, manajemen dapat membuat keputusan yang efisien dan efektif guna mencapai tujuan perusahaan.

Baca Juga : Segini Besar UMK Kota Surabaya Terbaru Tahun Ini

Klasifikasi Biaya Berdasarkan Kriteria Tertentu

Dalam mengelompokkan biaya, dilakukan klasifikasi berdasarkan tujuan informasi biaya yang disajikan.

Hal ini bertujuan untuk memudahkan pencatatan biaya, penyusunan laporan keuangan, dan memberikan informasi yang akurat kepada pihak manajemen.

Berikut adalah beberapa klasifikasi biaya yang umum digunakan:

Berdasarkan Fungsi Pokok dari Aktivitas Perusahaan

Terdapat biaya produksi, pemasaran, administrasi dan umum.

Biaya Produksi (Production Cost)

Merupakan akumulasi dari semua biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu produk atau barang.

Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja, operasional pabrik atau barang, dan lain sebagainya.

Biaya Pemasaran (Marketing Expenses)

Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memastikan produk dapat dibeli oleh konsumen.

Contohnya adalah biaya promosi dan iklan yang dilakukan perusahaan.

Biaya Administrasi & Umum (General Administration Expenses)

Merupakan biaya yang digunakan untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk.

Contohnya adalah biaya overhead kantor, gaji karyawan, dan biaya terkait lainnya.

Berdasarkan Kegiatan atau Volume Produksi

Terdapat biaya variabel dan tetap.

Biaya Variabel (Variable Cost)

Merupakan komponen biaya yang berubah-ubah sesuai dengan volume produksi yang dihasilkan.

Semakin besar volume penjualan, semakin besar biaya yang harus dikeluarkan.

Contohnya adalah biaya bahan baku dan  tenaga kerja dalam pembuatan sepatu.

Misalnya, jika biaya bahan kulit sepatu per pasang adalah Rp1.500 dan biaya karyawan per sepatu adalah Rp1.000, maka biaya produksi 1 pasang sepatu adalah Rp2.500.

Jadi jika dalam 1 hari menghasilkan 20 sepatu biayanya adalah 50.000, lalu jika 1 hari menghasilkan 40 sepatu, biayanya adalah 100.000.

Biaya Tetap (Fixed Cost)

Merupakan biaya yang tetap konstan dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi.

Biaya tetap memiliki dua karakteristik, yaitu biaya yang tidak berubah atau tidak dipengaruhi oleh periode atau aktivitas tertentu, dan biaya per unitnya berbanding terbalik dengan perubahan volume.

Misalnya, gaji karyawan toko komputer per bulan adalah Rp1.000.000.

Jika toko tersebut hanya melayani 10 atau 30 pembelian dalam satu bulan, gaji karyawan tetap Rp1.000.000. Gaji tersebut merupakan biaya tetap.

Dengan melakukan klasifikasi biaya ini, perusahaan dapat memahami komponen biaya yang ada dan mengelola keuangan perusahaan dengan lebih efektif dan efisien.

Berdasarkan Objek yang Dibiayai

Dalam mengklasifikasikan biaya, terdapat dua kategori berdasarkan objek yang dibiayai:

Biaya Langsung (Direct Cost)

Merupakan biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung terkait dengan produksi barang atau objek tertentu.

Contohnya adalah biaya tenaga kerja langsung dan bahan baku.

Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)

Merupakan biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung dengan proses produksi secara keseluruhan.

Contohnya adalah biaya listrik, penyusutan mesin, upah mandor, dan administrasi pabrik.

Berdasarkan Pembebanan Periode Akuntansi

Dalam hal pembebanan biaya pada periode akuntansi, terdapat dua kategori yang digunakan:

Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)

Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap, meningkatkan efisiensi operasional dan kapasitas produksi aset tetap, serta memperpanjang masa manfaat aset tetap.

Contohnya adalah mesin pabrik yang memiliki masa penyusutan selama 5 tahun.

Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditure)

Merupakan biaya yang hanya memberikan manfaat dalam periode berjalan, sehingga biaya tersebut tidak akan dikapitalisasi sebagai aset tetap dalam neraca, tetapi akan langsung dibebankan sebagai beban dalam laporan laba rugi periode berjalan di mana biaya tersebut terjadi.

Dengan melakukan klasifikasi biaya berdasarkan objek yang dibiayai dan pembebanan periode akuntansi, perusahaan dapat mengelola dan mengontrol biaya dengan lebih baik serta menyajikan informasi keuangan yang lebih akurat dan relevan.

Baca Juga : Mengapa HRIS ESS (Employee Self Service) Penting dalam Perusahaan?

Penjelasan Biaya Overhead: Pengeluaran Tambahan yang Menyertai Bisnis

Biaya Overhead merujuk pada pengeluaran tambahan yang tidak terkait secara langsung dengan proses bisnis atau produksi yang dilakukan.

See also  17 Tips Presentasi dalam Bahasa Inggris Lancar dan Sukses!

Contoh biaya overhead mencakup pajak, asuransi karyawan, sewa tempat, perlengkapan ATK, dan gaji penjaga keamanan.

Biaya yang tidak terduga seperti pencurian mesin juga termasuk dalam kategori biaya overhead.

Dalam bidang akuntansi, biaya overhead merupakan bagian yang harus dimasukkan dalam anggaran bisnis.

Mengelola biaya overhead memungkinkan pemantauan pengeluaran dan membantu dalam alokasi anggaran agar tetap efisien dan tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan.

Berikut adalah langkah-langkah dalam menghitung biaya overhead:

Memisahkan Biaya Overhead

Langkah pertama adalah memisahkan pengeluaran yang termasuk dalam biaya langsung dan overhead.

Setelah itu, kategorikan biaya overhead sesuai dengan klasifikasinya agar laporan keuangan menjadi lebih mudah dibaca.

Menghitung Persentase Biaya Overhead

Proses selanjutnya adalah mencari persentase biaya overhead untuk setiap kategori dibandingkan dengan total overhead.

Misalnya, untuk menghitung persentase biaya overhead untuk tenaga kerja bulanan, rumusnya adalah:

Rumus Biaya Overhead = (Biaya tenaga kerja bulanan / Biaya overhead bulanan) x 100%

Menentukan Efisiensi Biaya Overhead

Untuk mengevaluasi efisiensi, bandingkan biaya overhead dengan sumber daya dan pendapatan yang dihasilkan.

Rumusnya adalah membagi total biaya overhead dengan upah tenaga kerja, kemudian dikalikan dengan 100%.

Alternatifnya, untuk menghitung efisiensi biaya overhead berdasarkan pendapatan, gunakan rumus yang sama dengan mengganti bagian upah tenaga kerja dengan pendapatan yang diterima.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, perusahaan dapat mengelola dan mengendalikan biaya overhead dengan lebih efektif, sehingga dapat memaksimalkan efisiensi penggunaan sumber daya dan mengoptimalkan kinerja keuangan perusahaan.

Baca Juga : Rekomendasi Aplikasi Absensi Karyawan Gratis Terbaru

Berbagai Jenis Akuntansi Biaya: Mengelola Informasi Biaya dan Produksi

Akuntansi biaya merupakan aktivitas penting dalam mencatat, mengklasifikasikan, merangkum, dan menyajikan laporan terkait dengan biaya dan transaksi pembiayaan yang terkait dengan proses produksi dan distribusi suatu perusahaan.

Tujuan akuntansi biaya adalah untuk memberikan informasi dasar terkait perencanaan biaya dan beban, menjadi acuan dalam menyusun anggaran, memberikan informasi untuk pengendalian kebijakan, menghitung harga pokok produk, serta merinci harga pokok produk.

Akuntansi biaya biasanya diterapkan pada perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur.

Berikut ini adalah beberapa jenis akuntansi biaya:

Standard Cost Accounting

Standard Cost Accounting adalah jenis akuntansi biaya yang fokus pada pengukuran efisiensi sumber daya manusia, peralatan produksi, dan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.

Jenis ini mencatat semua biaya yang terkait secara langsung dengan proses pembuatan produk.

Activity Based Accounting

Activity Based Accounting berfungsi untuk mengukur biaya produksi berdasarkan hasil produksi.

Jenis ini bertujuan untuk mencari keuntungan dari produk yang telah dibuat.

Fokusnya adalah mencatat biaya terkait dengan aktivitas produksi, termasuk yang terkait dengan tenaga kerja, desain produk, dan operasional mesin.

Cost Volume Profit

Cost Volume Profit digunakan untuk menentukan pembiayaan yang dibutuhkan sejalan dengan volume produk yang diproduksi.

Asumsinya adalah biaya pokok produksi tetap, tetapi volume produk yang dihasilkan dapat berubah. Hal ini memungkinkan adanya pendapatan yang dapat diperoleh.

Contribution Margin

Contribution Margin digunakan untuk menganalisis titik impas atau di mana perusahaan dapat mencapai keuntungan dari produk yang dihasilkan.

Jenis ini memperhatikan kontribusi margin yang diperoleh perusahaan dari produknya.

Dengan informasi ini, perusahaan dapat melakukan peningkatan produksi atau mengevaluasi kembali strategi mereka.

Dengan menggunakan berbagai jenis akuntansi biaya ini, perusahaan dapat mengelola informasi biaya dan produksi dengan lebih baik.

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengambil keputusan yang lebih tepat dan mengoptimalkan kinerja keuangan mereka.

Konsep Pengendalian Biaya

Dalam mengelola biaya, perusahaan juga perlu memperhatikan konsep pengendalian biaya. Pengendalian biaya adalah upaya perusahaan untuk mengawasi dan mengontrol pengeluaran agar tetap sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Beberapa langkah pengendalian biaya yang dapat dilakukan antara lain:

Perencanaan Biaya

Perusahaan perlu melakukan perencanaan biaya secara cermat untuk mengetahui perkiraan pengeluaran yang akan terjadi dalam pelaksanaan kegiatan atau proyek tertentu. Dengan adanya perencanaan biaya, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya dengan efisien dan menghindari pemborosan.

Pengendalian Anggaran

Perusahaan perlu membuat anggaran untuk setiap aktivitas atau departemen. Anggaran ini akan digunakan sebagai acuan dalam mengawasi dan mengontrol pengeluaran yang dilakukan. Dengan adanya pengendalian anggaran, perusahaan dapat mengidentifikasi penyimpangan biaya dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.

See also  Cost Averaging

Evaluasi dan Analisis Biaya

Perusahaan perlu melakukan evaluasi dan analisis secara berkala terhadap pengeluaran yang telah dilakukan. Dengan melakukan evaluasi dan analisis biaya, perusahaan dapat mengidentifikasi biaya yang tidak efisien atau tidak perlu, serta menemukan peluang penghematan biaya.

Manajemen Inventori

Perusahaan perlu mengelola persediaan barang secara efisien untuk menghindari biaya penyimpanan yang tidak perlu. Dengan melakukan manajemen inventori yang baik, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan stok dan menghindari kerugian akibat barang yang rusak atau kadaluarsa.

Dalam era globalisasi dan persaingan yang ketat, pengelolaan biaya menjadi jauh lebih penting bagi perusahaan. Perusahaan harus mampu mengendalikan dan mengurangi biaya agar dapat tetap bersaing di pasar. Dengan mengelola biaya dengan baik, perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dan menjaga keberlanjutan bisnis.

Menggali Lebih Dalam Tentang Biaya

Biaya bukan hanya sekadar pengeluaran finansial; ia mencerminkan komitmen dan pengorbanan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam dunia bisnis dan akuntansi, pemahaman yang tepat tentang biaya adalah kunci untuk mengelola keuangan dengan efisien dan mengambil keputusan bisnis yang tepat.

Perbedaan antara Costs dan Expenses

Salah satu titik perbedaan yang seringkali membingungkan adalah perbedaan antara costs dan expenses. Costs merujuk pada pengeluaran yang berkaitan dengan produksi barang atau penyediaan jasa. Dalam konteks ini, costs mencakup bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik. Sementara itu, expenses adalah pengeluaran yang berkaitan dengan kegiatan operasional sehari-hari, termasuk biaya administratif, biaya penjualan, dan biaya umum.

Sebagai contoh, dalam industri manufaktur, biaya pembelian bahan baku dan upah pekerja pabrik adalah contoh dari costs. Sementara itu, biaya untuk mengelola kantor pusat atau biaya promosi produk adalah contoh dari expenses. Pemisahan ini penting karena membantu perusahaan dalam mengukur efisiensi produksi dan operasional secara terpisah.

Implikasi Biaya dalam Pengambilan Keputusan

Pemahaman yang akurat tentang biaya memainkan peran kunci dalam pengambilan keputusan bisnis yang efektif. Ketika perusahaan mempertimbangkan untuk mengembangkan produk baru, memutuskan harga penjualan, atau mengevaluasi efisiensi produksi, pengertian yang jelas tentang biaya menjadi penting.

Biaya produksi adalah faktor utama dalam menentukan harga jual suatu produk. Penghitungan biaya produksi yang tepat memungkinkan perusahaan untuk menetapkan harga yang menghasilkan keuntungan yang diharapkan, sambil tetap bersaing di pasar. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead saat menentukan harga jual yang optimal.

Selain itu, dalam pengambilan keputusan investasi atau pengembangan proyek baru, memperhitungkan biaya yang terkait dengan proyek tersebut sangat penting. Penghitungan biaya investasi awal dan biaya operasional berkelanjutan akan membantu perusahaan dalam mengidentifikasi proyek yang memiliki potensi keuntungan yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.

Dalam lingkup yang lebih luas, pemahaman tentang biaya juga memainkan peran dalam mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan. Analisis biaya dapat membantu dalam mengidentifikasi area di mana efisiensi dapat ditingkatkan, penghematan dapat dicapai, dan investasi dapat memberikan hasil yang lebih baik.

Kesimpulan

Pengertian biaya melampaui konsep sederhana dari pengeluaran finansial. Biaya mencerminkan pengorbanan yang dilakukan untuk mencapai tujuan bisnis atau individu. Dalam konteks bisnis, pemahaman yang akurat tentang biaya penting untuk pengambilan keputusan yang efektif. Perbedaan antara costs dan expenses perlu diperhatikan dengan seksama, karena keduanya memiliki implikasi yang berbeda dalam mengukur efisiensi dan keuntungan.

Dengan pemahaman yang baik tentang biaya, perusahaan dapat menghitung harga produk yang optimal, mengambil keputusan investasi yang bijaksana, dan mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi. Dalam era bisnis yang semakin kompleks, pengertian yang jelas tentang biaya menjadi kunci untuk mengelola keuangan dengan tepat dan meraih kesuksesan jangka panjang.

Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.

Blog Dunia Kerja, Kamus Istilah

Leave a Reply