
Pengertian, Definisi, Fungsi, Jenis Jenis Bank
Bank adalah istilah yang sudah familiar di telinga kita. Sebagai lembaga keuangan, bank memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Seperti apa itu definisi, pengertian, jenis jenis dan fungsi bank? Semua Kamu bisa pelajari disini.
Mulai dari kegiatan menabung hingga pengiriman uang, semua dapat dilakukan melalui layanan perbankan.
Ternyata, bank memiliki berbagai jenis dan fungsi yang perlu kita ketahui.
Jika kamu belum familiar, ayo kita pelajari lebih lanjut tentang serba-serbi bank yang telah dipersiapkan oleh blog karir aikerja.com berikut ini.
Apa Itu Bank?
Bank dapat didefinisikan sebagai badan usaha yang utamanya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan.
Definisi ini didasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank didirikan dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai kegiatan perbankan yang dilakukannya.
Selain itu, bank juga memiliki tujuan umum untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mewujudkan pembangunan yang merata di seluruh negeri.
Untuk mencapai tujuan tersebut, bank harus menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik.
Sejarah Bank di Indonesia
Bank memiliki peran penting dalam sejarah ekonomi Indonesia. Berikut ini adalah sejarah perkembangan bank di Indonesia:
Bank Hindia Belanda (1828)
Bank Hindia Belanda, yang kemudian dikenal sebagai De Javasche Bank, didirikan pada tahun 1828. Bank ini merupakan bank sentral kolonial yang bertanggung jawab untuk mengatur kebijakan moneter di Hindia Belanda.
Bank Milik Pemerintah Hindia Belanda (1906)
Pada tahun 1906, pemerintah Hindia Belanda mendirikan bank milik pemerintah pertama di Indonesia, yaitu Nederlandsch-Indische Spaar en Deposito Bank.
Bank ini berfokus pada kegiatan simpan pinjam.
Bank Swasta (1908)
Pada tahun 1908, bank swasta pertama di Indonesia didirikan dengan nama Bank Negara Indonesia (BNI) yang saat itu masih bernama De Algemene Volkscredietbank.
BNI menjadi bank swasta pertama yang didirikan oleh masyarakat Indonesia.
Nasionalisasi Bank (1950)
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pemerintah Indonesia mengambil alih bank-bank asing dan bank milik pemerintah Hindia Belanda melalui proses nasionalisasi.
Bank-bank tersebut digabungkan menjadi bank-bank nasional yang diatur oleh Bank Indonesia, bank sentral Indonesia yang didirikan pada tahun 1953.
Perkembangan Perbankan (1960-an – 1990-an)
Pada tahun 1960-an hingga 1990-an, terjadi perkembangan yang pesat dalam sektor perbankan di Indonesia.
Banyak bank swasta baru didirikan dan peraturan perbankan diperbarui. Perkembangan ini mencakup juga pendirian bank-bank pembangunan, seperti Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Krisis Moneter (1997-1998)
Indonesia mengalami krisis moneter yang parah pada tahun 1997 hingga 1998, yang menyebabkan kegagalan dan likuidasi beberapa bank.
Untuk mengatasi krisis, pemerintah melakukan restrukturisasi perbankan dan mendirikan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Era Modern (2000-an – Sekarang)
Pada era modern, sektor perbankan Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat.
Banyak bank swasta baru bermunculan, dan teknologi digital mulai diterapkan dalam layanan perbankan, seperti internet banking dan mobile banking.
Bank-bank Indonesia juga aktif berperan dalam mendukung pembangunan ekonomi dan inklusi keuangan di negara ini.
Demikianlah sejarah perkembangan bank di Indonesia. Perkembangan ini mencerminkan pentingnya peran bank dalam pembangunan ekonomi dan keuangan negara.
Baca Juga : Pengertian, Jenis, Fungsi, Bentuk, Contoh Investasi
Fungsi Utama Bank
Yuk, kita simak beberapa fungsi utama yang dimiliki oleh bank.
Fungsi Intermediasi
Bank berperan sebagai perantara dalam kegiatan ekonomi antara pihak yang memiliki kelebihan dana (depositor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam).
Dalam fungsi ini, bank mengumpulkan dana dari depositor dalam bentuk simpanan, lalu meminjamkan dana tersebut kepada peminjam yang memenuhi persyaratan.
Dengan demikian, bank memfasilitasi aliran dana dalam perekonomian.
Fungsi Keamanan
Salah satu fungsi utama bank adalah memberikan rasa aman dan kepercayaan kepada nasabahnya terkait keamanan dana yang disimpan.
Bank menjaga dana nasabah dengan menyediakan berbagai sistem keamanan, seperti pengamanan fisik, enkripsi data, dan perlindungan terhadap risiko kehilangan.
Fungsi Penyediaan Jasa Keuangan
Bank menyediakan berbagai produk dan layanan keuangan, seperti tabungan, giro, deposito, pinjaman, kartu kredit, transfer dana, dan lain sebagainya.
Dengan adanya layanan ini, bank membantu memenuhi kebutuhan finansial nasabah dan memberikan kemudahan dalam bertransaksi.
Fungsi Penyedia Informasi Keuangan
Bank juga berfungsi sebagai penyedia informasi keuangan, baik kepada nasabah maupun pihak eksternal.
Bank menyajikan laporan keuangan yang dapat digunakan untuk keperluan analisis ekonomi, pengambilan keputusan investasi, dan evaluasi kinerja keuangan.
Tentunya, terdapat fungsi dan peran lain yang dimiliki oleh bank, tergantung dari jenis dan spesialisasi bank itu sendiri.
Kini, setelah mengetahui serba-serbi bank dan fungsi-fungsinya, kita bisa lebih memahami betapa pentingnya peran bank dalam kehidupan kita.
Jangan lupa untuk memanfaatkan layanan perbankan dengan bijak dan menjadi nasabah yang bertanggung jawab.
Baca Juga : Pengertian, Jenis, Risiko, Keuntungan, Contoh Trading
Fungsi-fungsi Umum Bank
Bank memiliki peran penting dalam sistem keuangan dan ekonomi suatu negara.
Berikut ini adalah beberapa fungsi utama yang dilakukan oleh bank:
Penghimpun Dana
Salah satu fungsi utama bank adalah sebagai penghimpun dana.
Bank mengumpulkan dana dari berbagai sumber, termasuk setoran modal saat pendirian bank, simpanan dari masyarakat, seperti tabungan, deposito, dan giro, serta dana dari lembaga keuangan lainnya.
Penyalur Dana
Bank juga berperan sebagai penyalur dana kepada masyarakat.
Dana yang telah dikumpulkan oleh bank dapat disalurkan dalam bentuk kredit, pembiayaan, investasi dalam surat berharga, dan partisipasi dalam kepemilikan aset tetap.
Dengan meminjamkan dan menyalurkan dana, bank membantu memfasilitasi kegiatan ekonomi masyarakat.
Pusat Intermediasi Keuangan
Sebagai pusat intermediasi keuangan, bank menghubungkan pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana.
Bank memfasilitasi transaksi keuangan antara pihak yang menabung dengan pihak yang meminjam.
Hal ini memungkinkan pihak yang memiliki kelebihan dana untuk menginvestasikan dananya, sementara pihak yang membutuhkan dana dapat memperoleh akses pembiayaan.
Pengelola Risiko
Bank berperan dalam pengelolaan risiko keuangan. Bank melakukan evaluasi kredit terhadap peminjam potensial dan menentukan tingkat risiko yang terkait dengan pemberian kredit.
Selain itu, bank juga melibatkan diri dalam manajemen risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional guna menjaga kestabilan keuangan dan kelancaran operasional bank.
Pengawas Lalu Lintas Keuangan
Sebagai lembaga keuangan yang terkait dengan aktivitas moneter, bank memiliki peran dalam mengawasi lalu lintas uang.
Bank mengelola sistem pembayaran, mengawasi transaksi keuangan, dan melaksanakan tugas-tugas terkait seperti transfer uang, inkaso, penerbitan kartu kredit, dan lainnya.
Dengan melaksanakan fungsi-fungsi ini, bank berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian, menyediakan akses keuangan kepada masyarakat, dan menjaga stabilitas sistem keuangan suatu negara.
Fungsi-Fungsi Khusus Bank
Bank memiliki peran khusus yang membedakannya sebagai lembaga keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi khusus yang dimiliki oleh bank:
Agen Kepercayaan
Sebagai agen kepercayaan, bank merupakan lembaga yang berlandaskan pada nilai kepercayaan.
Masyarakat perlu mempercayai bank dalam menjalankan semua kegiatan operasional perbankan.
Kepercayaan ini mencakup penitipan dana, penarikan uang, dan transaksi lainnya tanpa rasa khawatir atau keraguan.
Di sisi lain, bank juga harus mempercayai nasabah dalam memberikan pinjaman.
Bank harus melakukan penilaian yang baik terhadap kemampuan nasabah untuk mengembalikan pinjaman.
Agen Pembangunan
Bank juga berperan sebagai agen pembangunan dengan kemampuannya dalam mengajak masyarakat untuk berinvestasi, melakukan konsumsi, distribusi, dan pemanfaatan jasa melalui penggunaan media uang.
Pembangunan yang dimaksud di sini mencakup perkembangan ekonomi masyarakat.
Bank harus berkontribusi dalam sektor moneter yang mempengaruhi sektor riil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Agen Layanan
Bank sebagai agen layanan menawarkan berbagai jasa keuangan. Contohnya termasuk penyimpanan dana, pemberian pinjaman, transfer dana, dan lain-lain.
Dana yang disimpan di bank pada dasarnya ditujukan untuk masyarakat. Oleh karena itu, jasa yang diberikan oleh bank harus relevan dengan kegiatan ekonomi masyarakat.
Dengan menjalankan fungsi-fungsi khusus ini, bank berperan penting dalam membangun kepercayaan, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menyediakan layanan keuangan yang memenuhi kebutuhan masyarakat.
Jenis-Jenis Bank
Dalam dunia perbankan, terdapat berbagai jenis bank yang dapat ditemui.
Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
Bank Sentral
Bank sentral adalah instansi yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter suatu negara.
Tugas utama bank sentral adalah menjaga stabilitas harga atau nilai mata uang dalam negeri, seperti Rupiah di Indonesia.
Dengan operasinya yang baik, inflasi dapat dikendalikan atau dijaga serendah mungkin, sehingga perekonomian menjadi terkendali dan sehat.
Selain itu, bank sentral memiliki wewenang untuk membuat dan melaksanakan kebijakan moneter guna mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Bank sentral juga bertugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran tunai maupun non-tunai, serta mengawasi sektor perbankan untuk membatasi risiko dan biaya krisis sistemik demi menjaga keseimbangan sistem keuangan negara.
Contoh bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia.
Bank Umum
Bank umum adalah jenis bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional maupun berdasarkan prinsip syariah.
Bank umum menyediakan berbagai layanan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Bank ini memiliki wewenang untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, yang kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk lainnya.
Tujuan bank umum adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Secara umum, bank umum merupakan institusi keuangan yang berorientasi pada keuntungan.
Bank umum juga dapat dibedakan berdasarkan statusnya, antara lain bank devisa dan bank nondevisa.
Bank devisa adalah bank yang memperoleh izin dari bank sentral, yaitu Bank Indonesia, untuk melakukan kegiatan usaha perbankan menggunakan valuta asing.
Bank devisa memungkinkan transfer uang ke luar negeri, transaksi ekspor dan impor, serta jual beli valuta asing.
Sementara itu, bank nondevisa adalah bank yang belum memperoleh izin untuk melakukan transaksi seperti bank devisa, sehingga kegiatannya terbatas.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
BPR, atau bank perkreditan rakyat, adalah jenis bank yang menerima simpanan dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, atau bentuk lain yang serupa.
Bank ini menyalurkan dana tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
BPR umumnya terdapat di kota-kota kecil dan melayani masyarakat yang sulit mengakses bank umum.
BPR juga dapat berbentuk Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pegawai, Bank Pasar, Lumbung Pitih Nagari (LPN), Badan Kredit Desa (BKD), Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Badan Kredit Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK), Bank Karya Produksi Desa (BKPD), Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK), dan lain-lain, sesuai dengan UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992.
Bank Milik Pemerintah
Bank milik pemerintah adalah bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga keuntungan yang diperoleh juga menjadi milik pemerintah.
Jenis bank ini dapat dibedakan menjadi bank milik negara dan bank milik pemerintah daerah.
Contoh bank milik pemerintah negara di Indonesia adalah BNI (Bank Negara Indonesia) dan BTN (Bank Tabungan Negara).
Sementara itu, contoh bank milik pemerintah daerah adalah BJB (Bank Jabar Banten) yang kepemilikannya dipegang oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten.
Bank Milik Swasta
Bank swasta adalah salah satu jenis bank yang memiliki kepemilikan saham oleh individu atau lembaga dengan kewarganegaraan Indonesia.
Peran bank swasta sangat penting dalam mendukung perkembangan ekonomi Indonesia.
Mereka memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui layanan perbankan yang inovatif dan beragam.
Contoh bank swasta terkemuka di Indonesia antara lain Bank Central Asia (BCA), Bank Danamon, Bank Muamalat, dan masih banyak lagi.
Bank-bank swasta ini tidak hanya menyediakan layanan simpan pinjam yang tradisional, tetapi juga berinovasi dalam menyediakan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bisnis.
Dalam era digitalisasi, bank swasta juga aktif mengembangkan teknologi perbankan seperti aplikasi mobile banking, layanan internet banking, dan pembayaran digital untuk memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi keuangan.
Selain itu, bank swasta juga berperan dalam mendorong inklusi keuangan dengan menyediakan produk dan layanan yang dapat dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat.
Bank swasta berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada nasabahnya, menjaga keamanan dan kerahasiaan data, serta berperan dalam kegiatan sosial dan tanggung jawab lingkungan.
Dengan kehadiran bank swasta yang kuat dan inovatif, ekosistem perbankan di Indonesia semakin berkembang, memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Jadi, jangan ragu untuk memanfaatkan layanan perbankan yang disediakan oleh bank swasta, karena mereka adalah mitra yang dapat membantu mewujudkan tujuan keuangan Anda dengan profesionalisme dan kepercayaan.
Bank Asing
Bank asing adalah jenis bank yang kepemilikannya dipegang oleh pihak asing atau lembaga keuangan dari luar negeri yang beroperasi di Indonesia.
Kehadiran bank asing membawa keuntungan dalam memperkaya ekosistem perbankan Indonesia dan memperluas akses ke layanan keuangan global.
Bank asing umumnya beroperasi sebagai cabang dari bank yang berpusat di negara asalnya. Mereka dapat dikelola oleh lembaga swasta atau pemerintah dari negara asing.
Contoh bank asing terkemuka di Indonesia antara lain Standard Chartered Bank, Bank of Tokyo, dan masih banyak lagi.
Keberadaan bank asing memperkaya persaingan di sektor perbankan, mendorong inovasi, dan membawa pengalaman serta praktik terbaik dari luar negeri.
Bank asing juga dapat membantu dalam memfasilitasi transaksi lintas negara, seperti perdagangan internasional dan investasi asing.
Dalam menjalankan operasionalnya, bank asing di Indonesia tetap tunduk pada regulasi dan pengawasan yang berlaku, baik dari otoritas keuangan Indonesia maupun negara asal bank tersebut.
Kehadiran bank asing juga memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk mengakses produk dan layanan perbankan yang lebih luas, termasuk layanan internasional seperti transfer dana, kartu kredit, dan investasi.
Selain itu, bank asing juga berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan menyediakan pembiayaan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk pengembangan sektor bisnis dan investasi.
Dalam menjalankan aktivitasnya, bank asing juga berkomitmen untuk berkontribusi pada pembangunan sosial dan lingkungan di Indonesia.
Dengan adanya bank asing, kolaborasi global dalam industri perbankan semakin diperkuat, memberikan manfaat bagi perekonomian Indonesia dan memperluas peluang serta pilihan layanan keuangan bagi masyarakat.
Bank Campuran
Bank campuran adalah jenis bank yang kepemilikannya dipegang oleh pihak luar negeri dan dalam negeri, mencerminkan sinergi antara investor asing dan swasta nasional.
Dalam bank campuran, saham bank tersebut dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional, menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dalam industri perbankan.
Keberadaan bank campuran membawa manfaat dalam memperkuat kolaborasi antara pihak asing dan pihak swasta nasional, memadukan keahlian dan pengalaman dari kedua belah pihak.
Contoh bank campuran yang beroperasi di Indonesia antara lain Bank Woori Indonesia dan Bank ANZ Indonesia.
Dengan kepemilikan saham yang beragam, bank campuran dapat memanfaatkan kekuatan dan keahlian masing-masing pemegang saham untuk mengembangkan layanan perbankan yang inovatif dan berdaya saing.
Kehadiran bank campuran juga memberikan keuntungan bagi perekonomian Indonesia, melalui peningkatan akses ke layanan perbankan yang berkualitas serta pemberian dukungan finansial bagi sektor-sektor yang membutuhkan.
Bank campuran memiliki peran penting dalam memperluas pasar perbankan, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.
Selain itu, bank campuran juga berperan dalam mendukung pembangunan sosial dan lingkungan, melalui program-program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berkelanjutan.
Dalam menjalankan operasionalnya, bank campuran tunduk pada regulasi dan pengawasan yang berlaku di Indonesia, serta berkomitmen untuk mematuhi prinsip-prinsip tata kelola yang baik.
Dengan sinergi antara pihak asing dan swasta nasional, bank campuran menjadi salah satu pilar penting dalam memajukan sektor perbankan Indonesia, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan memberikan layanan perbankan yang berkualitas kepada masyarakat.
Bank Investasi
Bank investasi merupakan lembaga keuangan yang memiliki fokus utama pada penciptaan modal untuk perusahaan dan pemerintah, berperan penting dalam pengembangan sektor ekonomi.
Fungsi utama bank investasi adalah menjadi perantara dalam transaksi keuangan yang kompleks, seperti penjaminan emisi saham dan obligasi.
Sebagai fasilitator, bank investasi memainkan peran penting dalam proses merger dan akuisisi perusahaan, memfasilitasi pertumbuhan bisnis dan ekspansi perusahaan.
Dalam menjalankan tugasnya, bank investasi menghimpun dana dari berbagai sumber, seperti investor institusi, dana pensiun, dan individu yang memiliki kelebihan modal untuk diinvestasikan dalam proyek-proyek yang memiliki potensi keuntungan tinggi.
Contoh bank investasi terkenal di dunia antara lain JPMorgan Chase, Goldman Sachs, dan Citigroup.
Keberadaan bank investasi memberikan manfaat bagi perekonomian dengan menyediakan modal bagi perusahaan-perusahaan untuk memperluas bisnis mereka, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Bank investasi juga memainkan peran penting dalam pasar modal, membantu perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan akses ke sumber pendanaan yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan inovasi.
Selain itu, bank investasi juga berkontribusi dalam pengembangan produk keuangan yang inovatif, seperti derivatif dan instrumen keuangan kompleks lainnya, yang membantu investor mengelola risiko dan mencapai tujuan investasi mereka.
Dalam menjalankan operasionalnya, bank investasi tunduk pada peraturan dan regulasi yang berlaku di negara masing-masing untuk memastikan transparansi dan keamanan dalam melakukan aktivitas keuangannya.
Dengan keahlian dan pengalaman yang dimiliki, bank investasi berperan sebagai mitra strategis bagi perusahaan dan pemerintah dalam memperoleh akses ke pasar keuangan global, mengelola risiko, serta memaksimalkan nilai dari investasi yang dilakukan.
Sebagai lembaga keuangan yang penting dalam perekonomian, bank investasi memiliki tanggung jawab untuk menjaga integritas pasar keuangan dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan demikian, bank investasi memiliki peran yang signifikan dalam membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat secara luas.
***
Dengan adanya berbagai jenis bank ini, masyarakat dapat memilih bank yang sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan mereka dalam melakukan transaksi keuangan dan memanfaatkan layanan perbankan.