
Pengertian, Jenis, Contoh Cara Membeli Saham
Saham adalah bagian atau sero dari permodalan suatu perusahaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, saham juga dapat merujuk pada sumbangan pikiran dan tenaga seseorang dalam suatu perjuangan, seperti perjuangan kemerdekaan.
Secara khusus, saham adalah surat bukti pemilikan yang menunjukkan bagian modal yang dimiliki dalam suatu perusahaan terbatas.
Saham memberikan hak kepada pemegangnya atas dividen atau pembagian keuntungan perusahaan serta hak-hak lain yang berkaitan dengan kepemilikan dan pengawasan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendefinisikan saham sebagai surat bukti kepemilikan atau bagian modal suatu perseroan terbatas yang dapat diperjualbelikan.
Saham ini memiliki nilai yang dapat diperdagangkan di dalam maupun di luar pasar modal.
Saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk menerima dividen sesuai dengan bagian modal yang telah disetor, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam anggaran dasar perusahaan.
Dengan definisi tersebut, saham menjadi instrumen penting dalam pasar modal dan menjadi sarana bagi para investor untuk berpartisipasi dalam kepemilikan dan penghasilan perusahaan.
Nah, untuk yang mau bekerja di sekitar dunia saham, harus paham mengenai hal ini ya! Selengkapnya simak di blog karir aikerja.com disini!
Apa Itu Saham?
Saham merupakan surat yang menjadi bukti kepemilikan seseorang terhadap bagian modal suatu perusahaan.
Dalam hal ini, saham menggambarkan seberapa besar porsi kepemilikan seseorang dalam perusahaan.
Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan menerbitkan 10.000 lembar saham dan seseorang memiliki 3.000 lembar saham, berarti orang tersebut memiliki 30% kepemilikan dalam perusahaan tersebut.
Pemegang saham mayoritas biasanya memiliki kontrol atas pengambilan keputusan dalam perusahaan.
Selain itu, pemilik saham juga berhak menerima dividen sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.
Dividen ini diberikan berdasarkan keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan dan diatur sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam anggaran dasar perusahaan.
Penerbitan saham menjadi salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan modal atau dana segar guna pengembangan bisnis jangka panjang.
Saham dapat diperdagangkan di Bursa Efek dengan harga yang fluktuatif, tergantung pada kondisi perusahaan dan situasi ekonomi saat itu.
Melalui kepemilikan saham, seseorang memiliki potensi untuk mendapatkan keuntungan dan berpartisipasi dalam pertumbuhan perusahaan.
Saham menjadi instrumen penting dalam pasar modal yang memungkinkan individu untuk berinvestasi dan memiliki peran dalam aktivitas ekonomi.
Baca Juga : Pengertian, Jenis, Risiko, Keuntungan, Contoh Trading
Pengenalan tentang Saham
Saham merupakan salah satu instrumen keuangan yang paling populer di pasar.
Banyak perusahaan memilih untuk menerbitkan saham sebagai salah satu cara untuk mendapatkan pendanaan.
Di sisi lain, saham juga menjadi pilihan investasi yang menarik bagi para investor karena potensi keuntungannya.
Secara umum, saham dapat diartikan sebagai bukti kepemilikan modal seseorang atau entitas bisnis dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Dengan menyertakan modal tersebut, pemegang saham memiliki hak atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Pemegang saham memiliki berbagai hak, seperti hak untuk mendapatkan dividen atau pembagian keuntungan perusahaan, hak untuk memilih dan dipilih dalam proses pengambilan keputusan perusahaan, serta hak untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi perusahaan.
Investasi dalam saham memerlukan pemahaman yang baik tentang pasar dan perusahaan yang bersangkutan.
Investor perlu melakukan analisis dan riset yang mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.
Konsultasikan dengan ahli keuangan atau perencana keuangan untuk mendapatkan nasihat yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi Anda.
Jenis-Jenis Saham
Dalam dunia investasi, terdapat dua jenis saham utama, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).
Saham Biasa
Saham biasa memberikan hak suara kepada pemiliknya dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Pemilik saham biasa memiliki kekuatan untuk berpartisipasi dalam rapat pemegang saham dan memberikan suara mereka terkait masalah perusahaan.
Selain itu, jika perusahaan menerbitkan saham baru, pemilik saham biasa memiliki hak prioritas untuk membeli saham tersebut sebelum pemilik saham lainnya.
Saham Preferen
Saham preferen memberikan hak istimewa kepada pemiliknya, meskipun biasanya tidak memiliki hak suara dalam rapat pemegang saham.
Pemegang saham preferen memiliki prioritas yang lebih tinggi dalam mendapatkan dividen dan klaim atas aset perusahaan jika terjadi likuidasi.
Dengan kata lain, pemegang saham preferen akan mendapatkan pembayaran dividen lebih dulu dibandingkan pemegang saham biasa.
Pemilihan jenis saham tergantung pada tujuan dan preferensi investor. Saham biasa memberikan potensi keuntungan yang lebih tinggi, tetapi juga memiliki risiko yang lebih tinggi.
Di sisi lain, saham preferen memberikan stabilitas dan prioritas dalam pembayaran dividen.
Keputusan dalam memilih jenis saham haruslah disesuaikan dengan profil risiko dan kebutuhan investor.
Baca Juga : Pengertian, Jenis, Fungsi, Bentuk, Contoh Investasi
Kategori Saham yang Beragam
Saham dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kategori berdasarkan kinerja perdagangannya:
Blue chip stocks
Saham blue chip merupakan saham biasa dengan reputasi tinggi.
Saham ini sering kali menjadi pemimpin dalam industri mereka, memiliki pendapatan yang stabil, dan secara konsisten membayar dividen kepada pemegang saham.
Saham blue chip umumnya tergabung dalam indeks saham LQ45 dan IDX30.
Income stocks
Saham income adalah saham dari perusahaan yang memiliki kemampuan untuk membayar dividen yang lebih tinggi daripada rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.
Growth stocks
Growth stocks terdiri dari saham-saham yang dikenal luas (well-known) dan saham-saham yang kurang dikenal (lesser-known).
Saham-saham ini memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi dan sering kali tidak membayar dividen, karena lebih memilih untuk menginvestasikan kembali keuntungannya ke dalam perusahaan untuk memperluas bisnisnya.
Speculative stocks
Saham-saham speculative adalah saham-saham yang memiliki potensi pendapatan yang tinggi di masa mendatang, namun belum pasti.
Saham ini sering kali terkait dengan perusahaan baru, industri baru, atau sektor yang sedang berkembang.
Cyclical stocks
Cyclical stocks adalah saham-saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro atau situasi bisnis secara umum.
Saham-saham ini cenderung mengalami fluktuasi harga yang berkaitan dengan siklus bisnis tertentu.
Emerging Growth Stocks
Emerging Growth Stocks adalah saham-saham yang dikeluarkan oleh perusahaan-emiten yang relatif kecil namun stabil, meskipun dalam kondisi ekonomi yang kurang mendukung.
Saham-saham ini sering kali menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan di masa depan.
Defensive Stocks
Defensive stocks adalah saham-saham yang tetap stabil dalam periode atau kondisi yang tidak menentu, seperti saat terjadi resesi.
Saham-saham ini cenderung memiliki performa yang relatif lebih baik daripada saham-saham lainnya dalam situasi ekonomi yang sulit.
Dengan pemahaman tentang berbagai kategori saham ini, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijaksana sesuai dengan tujuan dan profil risiko mereka.
Apa Itu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)?
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah acara penting dalam kegiatan perusahaan di mana pemegang saham memiliki kesempatan untuk bertemu dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan penting.
RUPS adalah forum di mana pemegang saham dapat memberikan suara mereka dalam memilih anggota direksi, menyetujui rencana keuangan, mengesahkan dividen, dan memutuskan perubahan penting dalam struktur perusahaan.
RUPS biasanya diadakan setidaknya satu kali dalam setahun dan diumumkan kepada semua pemegang saham.
Dalam pertemuan tersebut, manajemen perusahaan akan memberikan laporan keuangan dan kinerja perusahaan kepada pemegang saham.
Selama RUPS, pemegang saham memiliki hak untuk mengajukan pertanyaan, memberikan masukan, dan menyampaikan pendapat mereka mengenai kebijakan dan keputusan perusahaan. Setiap pemegang saham memiliki hak suara sesuai dengan jumlah saham yang mereka miliki.
Keputusan yang diambil dalam RUPS memiliki dampak yang signifikan terhadap arah dan operasional perusahaan.
Oleh karena itu, RUPS merupakan mekanisme penting dalam menjaga transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi pemegang saham dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Dalam RUPS, prinsip demokrasi korporat dijunjung tinggi, di mana setiap pemegang saham memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dan memberikan suara mereka.
RUPS memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan kepentingan antara manajemen perusahaan, pemegang saham, dan stakeholder lainnya dalam rangka mencapai tujuan jangka panjang perusahaan.
Baca Juga : Pengertian, Definisi, Jenis, Fungsi, Tujuan Penetapan Harga
Panduan Membeli Saham
Bagi mereka yang tertarik untuk membeli saham di pasar modal Indonesia, ada beberapa langkah yang perlu diikuti:
- Mendaftar sebagai Investor: Pertama-tama, seseorang perlu mendaftar sebagai investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau melalui perusahaan efek yang terdaftar. Dalam proses pendaftaran, biasanya dibutuhkan sejumlah uang sebagai deposit.
- Pemilihan Pialang Saham: Setelah mendaftar, langkah selanjutnya adalah memilih pialang saham. Pialang saham akan bertindak sebagai perantara antara investor dan pasar saham. Investor dapat memilih pialang saham yang terpercaya dan sesuai dengan kebutuhan investasi mereka.
- Penentuan Jumlah Pembelian: Investor perlu menentukan jumlah saham yang ingin dibeli. Di Bursa Efek Indonesia, jumlah minimal pembelian saham umumnya adalah 1 lot atau setara dengan 100 lembar saham. Investor juga perlu mempertimbangkan jumlah modal yang dibutuhkan sesuai dengan harga per lembar saham.
- Penyelesaian Pembayaran: Setelah menentukan jumlah saham, investor perlu menyelesaikan pembayaran sesuai dengan harga saham yang dipilih. Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer bank atau metode pembayaran lain yang disepakati.
- Konfirmasi dan Penyimpanan Saham: Setelah pembayaran selesai, investor akan menerima konfirmasi pembelian saham. Saham tersebut akan disimpan dalam rekening sekuritas yang dikelola oleh pialang saham. Investor dapat memantau perkembangan nilai saham dan melakukan transaksi jual beli selanjutnya melalui rekening sekuritas mereka.
Penting bagi investor untuk melakukan riset dan memahami dengan baik kondisi pasar serta potensi risiko investasi sebelum membeli saham. Juga, berkonsultasilah dengan pialang saham atau profesional keuangan untuk mendapatkan nasihat yang tepat sebelum membuat keputusan investasi.
Manfaat dan Keuntungan Yang Didapatkan dari Investasi Saham
Investasi saham memberikan dua keuntungan utama bagi para investor:
Dividen
Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham.
Dividen berasal dari pendapatan yang dihasilkan perusahaan.
Pembagian dividen harus disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Untuk mendapatkan dividen, seorang investor perlu memegang saham dalam jangka waktu yang ditentukan, agar diakui sebagai pemegang saham yang berhak menerima dividen.
Dividen dapat diberikan dalam bentuk tunai, di mana setiap pemegang saham menerima pembayaran dalam jumlah uang tertentu untuk setiap saham yang dimiliki.
Dividen juga dapat diberikan dalam bentuk saham, di mana setiap pemegang saham menerima sejumlah saham baru sebagai pembagian dividen.
Capital Gain
Capital Gain adalah selisih antara harga beli dan harga jual suatu saham.
Keuntungan capital gain terjadi saat investor berhasil menjual saham dengan harga yang lebih tinggi daripada harga saat dibeli.
Misalnya, jika seorang investor membeli saham ABC dengan harga Rp4.000 per saham dan kemudian berhasil menjualnya dengan harga Rp5.500 per saham, maka investor akan mendapatkan capital gain sebesar Rp1.500 untuk setiap saham yang terjual.
Tantangan dan Risiko dalam Berinvestasi Saham
Investasi saham memiliki risiko yang perlu dipahami oleh para investor. Beberapa risiko yang dapat timbul dalam investasi saham antara lain:
Capital Loss
Capital Loss terjadi ketika investor menjual saham dengan harga yang lebih rendah daripada harga saat pembelian.
Misalnya, jika seorang investor membeli saham PT. ABC dengan harga Rp3.000 per saham, namun kemudian harga saham tersebut turun menjadi Rp1.500 per saham.
Jika investor menjual pada harga tersebut, maka akan mengalami kerugian sebesar Rp1.500 per saham.
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas terkait dengan kemampuan menjual saham dengan harga yang wajar dan dalam jumlah yang diinginkan.
Jika terdapat keterbatasan likuiditas di pasar, investor mungkin menghadapi kesulitan untuk menjual sahamnya dengan harga yang diinginkan.
Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan investor untuk mendapatkan likuiditas yang dibutuhkan.
Risiko Pasar
Harga saham dipengaruhi oleh faktor pasar seperti kondisi ekonomi, suku bunga, inflasi, dan sentimen pasar.
Fluktuasi harga saham dapat terjadi secara tiba-tiba dan signifikan, yang dapat menyebabkan kerugian bagi investor.
Faktor-faktor ini mempengaruhi supply dan demand atas saham serta pembentukan harga di pasar sekunder.
Risiko Spesifik Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki risiko yang unik terkait dengan kinerja perusahaan, persaingan di industri, perubahan regulasi, atau masalah manajemen.
Risiko spesifik perusahaan dapat mempengaruhi harga saham dan performa investasi.
Penting bagi investor untuk memahami dan mengelola risiko ini dengan melakukan riset yang cermat, diversifikasi portofolio, dan mempertimbangkan tujuan investasi serta toleransi risiko.
Konsultasikan dengan ahli keuangan atau profesional investasi sebelum membuat keputusan investasi yang penting.
Baca Juga : Mengapa HRIS ESS (Employee Self Service) Penting dalam Perusahaan?
Mekanisme Cara Kerja Saham
Saham bekerja dengan mekanisme yang melibatkan pembelian, permintaan, penawaran, dan pembagian keuntungan. Berikut adalah cara kerja saham secara lebih rinci:
Pembelian Saham
Investor membeli saham perusahaan melalui proses seperti pendaftaran pada perusahaan efek atau pialang saham.
Dalam membeli saham, investor menjadi pemegang saham yang memiliki kepemilikan dalam perusahaan tersebut.
Fluktuasi Harga Saham
Harga saham dapat berubah-ubah seiring dengan aktivitas jual beli di pasar saham.
Jika banyak investor yang ingin membeli saham suatu perusahaan, maka permintaan akan meningkat dan harga saham cenderung naik.
Sebaliknya, jika banyak investor yang ingin menjual saham, penawaran akan meningkat dan harga saham cenderung turun.
Dividen
Pemegang saham juga memiliki potensi untuk mendapatkan dividen.
Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham.
Dividen dapat diberikan secara periodik, biasanya setiap tahun, dan besarnya tergantung pada kebijakan perusahaan serta kinerja keuangan.
Keuntungan Capital Gain
Selain dividen, pemilik saham juga dapat memperoleh keuntungan dari capital gain.
Capital gain terjadi ketika harga saham naik dari harga saat pembelian.
Jika pemilik saham menjual saham dengan harga yang lebih tinggi daripada harga beli, ia akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga tersebut.
Melalui mekanisme ini, saham memungkinkan investor untuk memperoleh keuntungan dari perusahaan yang mereka miliki.
Namun, penting bagi investor untuk memahami risiko dan melakukan analisis yang cermat sebelum melakukan investasi saham.
Tips untuk Sukses dalam Berinvestasi Saham
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu kesuksesan dalam berinvestasi saham:
- Menentukan Tujuan Investasi: Tetapkan tujuan investasi jangka panjang yang spesifik dan realistis. Tentukan target keuntungan yang ingin dicapai serta batasan kerugian yang dapat ditoleransi.
- Lakukan Riset dan Analisis: Melakukan riset dan analisis mendalam tentang perusahaan yang akan diinvestasikan. Tinjau laporan keuangan, kinerja perusahaan, prospek industri, dan tren pasar. Analisis fundamental dan teknikal dapat membantu dalam pengambilan keputusan investasi yang informan.
- Diversifikasi Portofolio: Sebisa mungkin, sebarkan investasi Anda ke berbagai saham dengan industri dan sektor yang berbeda. Diversifikasi portofolio dapat mengurangi risiko konsentrasi dan memberikan peluang keuntungan yang lebih stabil.
- Mengikuti Berita dan Perkembangan Pasar: Tetap up-to-date dengan berita dan perkembangan terkini tentang ekonomi, pasar saham, dan perusahaan yang Anda investasikan. Hal ini akan membantu Anda memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham.
- Mengelola Emosi dan Menjaga Sabar: Jaga emosi dan hindari membuat keputusan berdasarkan sentimen pasar atau gejolak emosi. Tetap tenang dan fokus pada tujuan investasi jangka panjang. Ingatlah bahwa fluktuasi harga saham adalah hal yang normal dalam pasar saham.
- Melakukan Pemantauan dan Evaluasi: Rutin memantau dan evaluasi performa investasi Anda. Tinjau kembali tujuan investasi, rencana keuangan, dan strategi investasi Anda secara berkala. Lakukan perubahan jika diperlukan untuk memaksimalkan hasil investasi.
- Konsultasikan dengan Ahli atau Konsultan Keuangan: Jika Anda merasa perlu, jangan ragu untuk mencari saran dari ahli atau konsultan keuangan yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam berinvestasi saham.
Dengan menerapkan tips-tips ini, Anda dapat meningkatkan peluang kesuksesan dalam berinvestasi saham. Namun, perlu diingat bahwa investasi saham melibatkan risiko dan keputusan investasi harus didasarkan pada pemahaman yang baik serta kesiapan dalam menanggung risiko tersebut.
Manfaat Diversifikasi dalam Investasi Saham
Diversifikasi adalah langkah penting dalam berinvestasi saham.
Dengan melakukan diversifikasi, risiko investasi dapat dikurangi karena dana tidak hanya diarahkan pada satu jenis saham atau satu perusahaan saja.
Salah satu manfaat utama dari diversifikasi adalah perlindungan terhadap fluktuasi harga saham individu.
Jika Anda mengalokasikan dana Anda ke beberapa saham yang berbeda, penurunan harga saham di satu perusahaan tidak akan berdampak besar pada nilai total portofolio Anda.
Anda memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan dari saham yang tumbuh lebih baik untuk mengimbangi kerugian yang mungkin terjadi pada saham lainnya.
Selain itu, diversifikasi juga memberikan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari berbagai sektor dan industri.
Jika Anda hanya berinvestasi dalam satu sektor, Anda akan lebih rentan terhadap risiko khusus sektor tersebut.
Namun, dengan membagi investasi Anda di berbagai sektor, Anda dapat meraih peluang di sektor-sektor yang sedang berkembang.
Penting untuk mencatat bahwa diversifikasi bukanlah jaminan atas keuntungan atau perlindungan sepenuhnya terhadap risiko.
Namun, dengan mempraktikkan diversifikasi yang cerdas dan bijaksana, Anda dapat mengurangi risiko dan meningkatkan peluang kesuksesan dalam investasi saham.
Sebagai investor, Anda dapat memanfaatkan platform investasi yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan Andae.
Pastikan Anda memahami karakteristik, kelebihan, dan kekurangan dari masing-masing platform sebelum membuat keputusan investasi.
Dengan melakukan diversifikasi dengan cermat dan mengikuti prinsip-prinsip investasi yang baik, Anda dapat membangun portofolio saham yang seimbang dan meningkatkan potensi hasil investasi Anda dalam jangka panjang.
Penyebab Pergerakan Harga Saham
Pergerakan harga saham dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari segi ekonomi, perusahaan, maupun sentimen pasar.
Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi naik dan turunnya harga saham:
- Kondisi Ekonomi: Pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan suku bunga dapat berdampak langsung pada harga saham. Jika ekonomi tumbuh dan stabil, harga saham cenderung naik. Namun, jika terjadi inflasi tinggi atau suku bunga naik, harga saham dapat turun.
- Kinerja Perusahaan: Kinerja perusahaan sangat berpengaruh terhadap harga sahamnya. Jika perusahaan memiliki pertumbuhan laba yang baik, inovasi, dan keunggulan kompetitif, harga sahamnya cenderung naik. Sebaliknya, kinerja perusahaan yang buruk dapat menyebabkan harga saham turun.
- Sentimen Pasar: Sentimen investor terhadap kondisi pasar dapat memengaruhi harga saham. Jika investor optimis, harga saham cenderung naik. Namun, jika ada kekhawatiran atau ketidakpastian, harga saham bisa turun.
- Berita dan Peristiwa: Berita atau peristiwa tertentu seperti pengumuman keuangan, perubahan manajemen, atau perubahan regulasi dapat mempengaruhi harga saham. Reaksi pasar terhadap berita tersebut dapat membuat harga saham berfluktuasi.
- Industri dan Sektor: Kondisi industri atau sektor tertentu juga dapat mempengaruhi harga saham perusahaan di sektor tersebut. Jika industri atau sektor sedang berkembang, harga saham cenderung naik. Namun, jika ada masalah atau penurunan di industri tersebut, harga saham bisa turun.
- Perkembangan Pasar Saham: Pergerakan pasar saham secara keseluruhan juga dapat mempengaruhi harga saham. Jika pasar saham sedang naik, harga saham cenderung naik. Namun, jika pasar saham mengalami tekanan jual secara luas, harga saham bisa turun.
- Tindakan Individu atau Kelompok: Tindakan individu atau kelompok tertentu, seperti spekulan atau investor institusional, dapat mempengaruhi harga saham melalui transaksi besar-besaran atau strategi perdagangan tertentu.
Perlu diingat bahwa pergerakan harga saham tidak selalu dapat diprediksi dengan tepat karena banyak faktor yang saling berinteraksi.
Oleh karena itu, penting bagi investor untuk melakukan riset dan analisis yang mendalam sebelum membuat keputusan investasi.
Dengan pemahaman yang baik tentang faktor-faktor tersebut, investor dapat mengambil langkah-langkah yang cerdas dalam mengelola portofolio saham mereka.
Selalu perhatikan tren jangka panjang, pertimbangkan risiko, dan diversifikasikan investasi untuk mengurangi potensi kerugian.
Apa Itu Broker Saham?
Broker saham merujuk kepada entitas perusahaan yang terdaftar secara sah di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memiliki izin untuk melakukan transaksi jual beli saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
BEI berperan sebagai wadah yang diakui oleh pemerintah Indonesia untuk menyelenggarakan aktivitas perdagangan saham di Indonesia.
Meskipun demikian, tidak memungkinkan bagi individu untuk langsung melakukan transaksi jual beli saham di BEI.
Peran broker saham sangat penting dalam menjembatani investor atau trader dengan BEI, dengan tujuan memudahkan proses pembelian dan penjualan saham.
Oleh karena itu, penting bagi broker saham untuk terdaftar secara resmi di BEI.
Berdasarkan peraturan yang berlaku, individu diwajibkan untuk melakukan transaksi jual beli saham melalui broker saham, yang sering dikenal sebagai perusahaan sekuritas atau pialang saham. Broker saham memiliki hak dan izin untuk menyelenggarakan aktivitas jual beli saham.
Karena itu, sebelum Anda terlibat dalam aktivitas perdagangan, penting untuk memilih broker saham terbaik di Indonesia yang telah terdaftar di OJK.
Daftar Broker Saham Terpercaya di Indonesia
Mempelajari daftar broker saham terpercaya di Indonesia merupakan langkah penting yang harus dilakukan.
Dengan mengetahui broker saham terbaik di Indonesia, Anda dapat menghindari berbagai risiko yang mungkin timbul, seperti potensi kerugian finansial.
BNI Sekuritas
BNI Sekuritas, yang telah beroperasi sejak April 1995, aktif di pasar modal Indonesia dalam hal jual beli saham, pengelolaan investasi perbankan, surat utang, dan pengelolaan aset dengan lisensi Usaha Perusahaan Efek.
BNI Sekuritas menyediakan dua jenis akun yang dapat dipilih oleh investor, yakni konvensional dan syariah.
Namun, persyaratan dan ketentuan kedua jenis akun tersebut berbeda.
Perusahaan sekuritas ini telah mencatat total nilai transaksi obligasi pemerintah dan perusahaan mencapai Rp 174,76 triliun pada tahun 2021.
Kinerjanya yang impresif menjadikan BNI Sekuritas sebagai salah satu broker saham terbaik di Indonesia.
Indo Premier Sekuritas
Indo Premier Sekuritas, selain menjadi salah satu broker terbaik di Indonesia, juga menawarkan modal awal yang terjangkau bagi para calon investor.
Dengan hanya Rp 100 ribu, Anda dapat membuka akun saham di perusahaan ini dan memasuki pasar saham.
Kinerja Indo Premier Sekuritas telah terbukti di berbagai sektor, mulai dari pertanian hingga infrastruktur.
Mirae Asset Sekuritas
Mirae Asset Sekuritas dikenal sebagai perusahaan sekuritas yang sangat terjangkau bagi masyarakat umum.
Salah satu keunggulannya adalah layanan pelanggan yang tersedia 24 jam.
Perusahaan ini menyediakan beberapa jenis akun yang dapat digunakan oleh calon investor, seperti margin, reguler, syariah, dan day trading.
Yang menarik, tidak ada biaya pemeliharaan akun maupun batasan minimal transfer untuk deposit selanjutnya, terlepas dari jenis akun yang dipilih.
Mandiri Sekuritas
Mandiri Sekuritas juga merupakan salah satu broker saham terbaik di Indonesia.
Sebagai anak perusahaan Bank Mandiri, perusahaan ini menawarkan tiga jenis akun kepada calon investor, yakni akun syariah, full service, dan reguler.
Fee trading Mandiri Sekuritas ditetapkan sebesar 0,28 persen per transaksi, dengan tambahan biaya harian sebesar Rp5 ribu.
Sementara itu, biaya pembelian sahamnya adalah 0,18 persen per transaksi, juga dengan tambahan biaya harian sebesar Rp5 ribu.
Dengan memilih broker saham terpercaya, Anda dapat menjalankan investasi dengan lebih percaya diri dan mengoptimalkan potensi keuntungan Anda.
Penting untuk mempertimbangkan biaya, layanan, dan reputasi setiap broker saham sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Tips Memilih Broker Saham yang Tepat
Dalam memilih broker saham yang tepat, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan:
Perusahaan Sekuritas Terdaftar
Pilihlah broker dari perusahaan sekuritas yang telah terdaftar di lembaga terkait.
Pastikan broker yang dipilih sudah memiliki izin dan menjadi anggota Kliring Berjangka Indonesia (KBI).
Anda juga dapat memeriksa perizinan broker melalui Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) yang berada di bawah pengawasan Departemen Perdagangan Indonesia.
Layanan yang Lengkap
Perhatikan jenis layanan dan produk yang ditawarkan oleh broker.
Pilihlah broker yang menyediakan layanan lengkap sesuai kebutuhan Anda.
Utamakan broker yang memiliki aplikasi trading atau website sendiri agar Anda dapat memantau investasi secara real-time, kapanpun dan dimanapun.
Reputasi yang Baik
Pastikan broker tersebut memiliki reputasi yang baik melalui testimoni dari pengguna yang tersebar.
Cari informasi melalui media sosial atau bertanya pada komunitas terkait mengenai broker yang ingin Anda pilih. Prioritaskan broker dengan reputasi baik dan terpercaya.
Tingkat Kepatuhan yang Tinggi
Periksa tingkat kepatuhan broker terhadap aturan dan regulasi yang berlaku. Perhatikan juga fee atau biaya yang dibebankan oleh broker.
Fee dapat bervariasi tergantung pada total transaksi dalam periode waktu tertentu.
Pastikan broker menyediakan rekapan transaksi dengan jelas, termasuk perhitungan fee yang transparan.
Memilih broker saham yang tepat merupakan langkah penting dalam berinvestasi di pasar saham.
Pilihlah broker yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memiliki izin untuk melakukan kegiatan trading saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dengan memperhatikan tips di atas, Anda dapat memilih broker saham yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investasi Anda.
Pertanyaan Yang Sering Ditanyakan Pemula Terkait Seputar Dunia Saham
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan terkait Saham yang akan sering ditanyakan.
Berapa Jumlah Lembar Saham dalam 1 Lot?
Secara umum, standar jumlah lembar saham dalam 1 lot adalah sebanyak 100 lembar.
Namun, perlu diketahui bahwa harga per lot saham dapat berbeda-beda antara perusahaan satu dengan yang lainnya.
Setiap perusahaan memiliki harga saham per lot yang beragam, ada yang mencapai jutaan dengan nominal per lembar sahamnya mencapai ratusan ribu.
Dalam membeli saham, investor perlu memperhatikan harga per lot saham serta jumlah lembar saham yang ingin dibeli sesuai dengan kemampuan finansial dan tujuan investasinya.
Penting untuk melakukan riset dan analisis terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli saham dengan jumlah lot tertentu.
Apa Perbedaan Investasi dan Trading Saham?
Investasi saham dan trading saham memiliki perbedaan dalam pendekatan dan tujuan yang ingin dicapai.
Investasi Saham
Investasi saham adalah kegiatan menanam modal dalam jangka panjang ke perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Tujuan utama dari investasi saham adalah untuk memperoleh keuntungan jangka panjang melalui kenaikan harga saham dan pembagian dividen dari perusahaan.
Investor yang melakukan investasi saham cenderung mempertahankan saham dalam portofolio mereka untuk jangka waktu yang lama, dan fokus pada fundamental perusahaan serta prospek pertumbuhannya.
Trading Saham
Trading saham, di sisi lain, adalah kegiatan jual beli saham dalam jangka pendek dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga saham.
Para trader saham sering melakukan transaksi dengan frekuensi yang lebih tinggi dan mengambil keputusan berdasarkan analisis teknikal serta pergerakan harga saham dalam jangka waktu yang lebih singkat.
Mereka mencari peluang untuk membeli saham pada harga rendah dan menjualnya pada harga yang lebih tinggi dalam waktu yang relatif singkat.
Sementara investasi saham lebih fokus pada pertumbuhan jangka panjang, trading saham lebih mengedepankan upaya untuk mendapatkan keuntungan secepat mungkin dari pergerakan harga saham.
Penting untuk dipahami bahwa baik investasi saham maupun trading saham memiliki risiko yang terkait.
Investor dan trader perlu memahami risiko tersebut dan memiliki strategi yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko mereka dalam berpartisipasi di pasar saham.
Dimana saya bisa membeli saham lewat aplikasi?
Tempat untuk membeli saham bisa melalui berbagai aplikasi investasi saham terbaik dan terdaftar di OJK.
Berikut ini adalah 12 rekomendasi aplikasi investasi saham yang dapat Anda pilih:
- IPOT
- Bibit
- Stockbit
- BCAS Best Mobile
- RTI Business
- Ajaib
- Mirae HOTS
- Indopremier
- SymInvest
- Ovo Investasi
- Bukalapak Investasi
- Bareksa Investa
Melalui aplikasi-aplikasi tersebut, Anda dapat melakukan pembelian saham dengan mudah dan praktis.
Pastikan untuk memilih aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda, serta periksa apakah aplikasi tersebut telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Berapa minimal uang yang harus saya miliki untuk beli saham?
Dalam pasar saham Indonesia, terdapat batasan minimal pembelian saham yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Batas minimal pembelian saham di bursa saham Indonesia adalah 1 lot saham, yang setara dengan 100 lembar saham.
Artinya, untuk melakukan pembelian saham, Anda harus membeli minimal 1 lot saham, yaitu 100 lembar saham.
Namun, perlu diperhatikan bahwa harga saham per lot dapat berbeda-beda untuk setiap perusahaan.
Oleh karena itu, jumlah uang yang diperlukan untuk membeli saham akan bergantung pada harga per lembar saham dan jumlah lot yang ingin Anda beli.
Pemilik saham di sebut sebagai apa?
Seseorang yang memiliki saham suatu perusahaan disebut sebagai pemegang saham.
Pemegang saham adalah individu atau entitas yang membeli saham dari perusahaan tersebut dan dengan demikian memiliki sebagian kepemilikan dalam perusahaan tersebut.
Mereka juga sering disebut dengan istilah stockholder atau shareholder.
Sebagai pemegang saham, mereka memiliki hak dan kepentingan tertentu dalam perusahaan tersebut, termasuk hak untuk menerima dividen, berpartisipasi dalam rapat pemegang saham, dan berbagi dalam keuntungan dan kerugian perusahaan.
Lot dalam istilah Saham singkatan dari apa?
Lot merupakan singkatan dari “unit lot” atau “round lot”.
Istilah ini digunakan dalam perdagangan saham di pasar modal untuk mengindikasikan jumlah unit saham yang diperdagangkan dalam satu transaksi.
Sebagai contoh, dalam satu lot saham biasanya terdiri dari 100 lembar saham.
Jadi, ketika seseorang membeli atau menjual saham dalam jumlah yang merupakan kelipatan dari satu lot, transaksi tersebut dianggap sebagai transaksi “round lot”.
Istilah lot digunakan untuk mempermudah pengukuran dan standarisasi dalam perdagangan saham.
Apakah investasi Saham dapat mengalami kerugian?
Tentu saja! Harga saham dapat mengalami kenaikan hingga 35% dalam sehari.
Namun, perlu diingat bahwa harga saham juga dapat turun sewaktu-waktu.
Jika Anda memiliki ekspektasi untuk menjadi kaya dengan cepat dalam semalam, Anda akan terus mengalami kerugian karena kondisi tersebut.
Kapan Saat yang Tepat untuk Menjual Saham?
Saat yang tepat untuk menjual saham adalah ketika Anda memiliki peluang yang lebih baik, yaitu ketika target keuntungan telah tercapai.
Saat Anda membeli saham, Anda mungkin telah melakukan riset tentang kinerja perusahaan tersebut.
Berapa persen keuntungan rata-rata saham per Tahun?
Saham merupakan instrumen investasi yang memiliki potensi tinggi untuk menghasilkan keuntungan. Meskipun tidak ada angka pasti, rata-rata keuntungan saham per tahun berkisar antara 12 hingga 14 persen.
Apakah semua orang bisa membeli Saham?
Tidak ada syarat khusus yang menghalangi siapapun untuk berinvestasi di pasar saham.
Setiap orang, asalkan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP), dapat membeli saham dan berpartisipasi dalam pasar modal.
Investasi saham terbuka untuk semua kalangan masyarakat tanpa memandang latar belakang atau status sosial.
Apa yang dimaksud dengan dividen?
Dividen merujuk pada sebagian laba atau pendapatan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham.
Keputusan mengenai pembagian dividen biasanya dilakukan oleh direksi perusahaan dan disetujui dalam rapat umum pemegang saham.
Dividen merupakan bentuk imbal hasil yang diterima oleh pemegang saham sebagai hak kepemilikan mereka dalam perusahaan.
Pembagian dividen dapat dilakukan secara periodik, seperti setiap tahun atau setiap beberapa bulan, dan jumlahnya tergantung pada kinerja perusahaan serta kebijakan dividen yang telah ditetapkan.
Apakah saham termasuk efek?
Saham termasuk dalam kategori efek atau security dalam pasar keuangan.
Efek atau security merujuk pada surat berharga yang memiliki nilai dan dapat diperdagangkan.
Dalam klasifikasi efek, saham masuk dalam kategori ekuitas bersama dengan instrumen lain seperti obligasi.
Sebagai ekuitas, saham mewakili kepemilikan dan partisipasi dalam suatu perusahaan.
Para pemegang saham memiliki hak atas keuntungan perusahaan serta hak dalam pengambilan keputusan melalui rapat umum pemegang saham.
Dalam perdagangan efek, saham dapat dibeli dan dijual di pasar saham.