Return



Return, juga dikenal sebagai pengembalian keuangan, dalam istilah yang paling sederhana, adalah uang yang dihasilkan atau hilang dari investasi selama beberapa periode waktu.

Konsep return dalam investasi sangat penting untuk memahami apakah investasi tersebut menghasilkan keuntungan atau kerugian. Return dapat berasal dari berbagai sumber, seperti perubahan harga aset atau investasi, atau dari hasil proyek yang dilakukan selama suatu periode waktu tertentu.

Return sering kali diukur dalam bentuk perubahan harga aset atau dalam persentase perubahan. Misalnya, jika harga aset meningkat dari Rp 1.000.000 menjadi Rp 1.200.000 dalam satu tahun, maka return yang dihasilkan adalah Rp 200.000 atau 20% dari investasi awal.

Namun, perhitungan return tidak hanya terbatas pada perubahan harga aset atau investasi secara keseluruhan. Pengembalian juga dapat terjadi dalam bentuk pendapatan dividen atau bunga yang diperoleh dari investasi. Misalnya, jika seseorang memiliki saham dengan dividen tahunan sebesar 5% dan harga saham mengalami kenaikan 10% dalam satu tahun, maka return yang dihasilkan adalah 15%.

Return memiliki peran yang penting dalam menghitung keuntungan atau kerugian selama periode investasi. Dalam industri keuangan, return sering dihitung dalam periode satu tahun. Hal ini dilakukan untuk membandingkan kinerja berbagai investasi dengan cara yang lebih fair.

Bagi investor, return juga membantu dalam mengukur efektivitas suatu investasi. Dengan mengetahui return yang dihasilkan dari investasi tersebut, investor dapat mengevaluasi apakah investasi tersebut layak atau tidak. Jika return yang dihasilkan lebih tinggi dari harapan, maka investasi tersebut dianggap berhasil. Namun, jika return yang dihasilkan lebih rendah dari harapan atau bahkan mengalami kerugian, maka investasi tersebut perlu dipertimbangkan kembali.

See also  Rasio Profitabilitas

Selain itu, return juga dapat memberikan gambaran tentang risiko yang terkait dengan suatu investasi. Semakin tinggi return yang diharapkan, semakin tinggi pula risiko yang harus ditanggung. Investasi dengan return yang tinggi biasanya memiliki risiko yang lebih tinggi, sedangkan investasi dengan return yang rendah cenderung memiliki risiko yang lebih rendah.

Return juga dapat digunakan untuk membandingkan kinerja investasi dengan benchmark atau standar yang telah ditetapkan. Benchmark adalah ukuran untuk membandingkan kinerja investasi dengan rata-rata pasar atau kelas aset tertentu. Jika investasi Anda menghasilkan return yang lebih tinggi dari benchmark, maka investasi tersebut dianggap berhasil.

Namun, penting untuk diingat bahwa return tidak menjamin keuntungan di masa depan. Perubahan harga aset atau investasi yang telah terjadi di masa lalu tidak selalu menjadi acuan untuk prediksi keuntungan di masa depan. Investasi selalu memiliki risiko, dan keputusan investasi yang baik harus didasarkan pada pemahaman yang baik tentang pasar dan kinerja investasi.

Dalam menghitung return, penting juga untuk memperhitungkan biaya dan pajak yang terkait dengan investasi. Biaya transaksi, biaya manajemen, dan biaya lainnya dapat mempengaruhi tingkat return yang sebenarnya yang diterima oleh investor. Pajak juga dapat mengurangi jumlah return yang diperoleh.

Dalam kesimpulannya, return adalah uang yang dihasilkan atau hilang dari investasi selama beberapa periode waktu. Return dapat dihitung dalam bentuk perubahan harga aset atau dalam persentase perubahan. Return memainkan peran penting dalam menghitung keuntungan atau kerugian selama periode investasi. Return juga membantu dalam mengukur efektivitas suatu investasi, membandingkan kinerja dengan benchmark, dan memberikan gambaran tentang risiko yang terkait dengan suatu investasi. Namun, return tidak menjamin keuntungan di masa depan dan harus dipertimbangkan dengan hati-hati dengan memperhitungkan biaya dan pajak yang terkait.

See also  Entrepreneurship

Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.

Kamus Istilah

Leave a Reply