
Sharpe Ratio
Sharpe ratio adalah rasio yang menggambarkan tingkat pengembalian instrumen investasi setelah dikurangi dengan tingkat pengembalian aset bebas risiko, kemudian disesuaikan dengan tingkat risiko yang terkandung dalam instrumen investasi tersebut. Sharpe ratio memperlihatkan apakah imbal hasil instrumen investasi lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan investasi pada aset bebas risiko untuk setiap tingkat risiko yang melekat pada instrumen investasi tersebut. Seperti halnya risk adjusted return, indikator risiko yang digunakan dalam Sharpe ratio adalah simpangan baku tingkat pengembalian instrumen investasi.
Apa itu Rasio Sharpe (Sharpe Ratio)?
Rasio Sharpe menggambarkan seberapa banyak kelebihan pengembalian yang Anda terima untuk volatilitas tambahan yang Anda tanggung karena memegang aset yang lebih berisiko. Dengan kata lain, semakin besar risiko aset yang Anda pegang, semakin besar keuntungan yang Anda harapkan.
Jika Sharpe ratio sebesar 0,58 pada suatu instrumen investasi, maka hal ini dapat diinterpretasikan sebagai berikut: atas setiap risiko sebesar 1% yang melekat pada instrumen investasi, instrumen tersebut menawarkan pengembalian sebesar 0,58% yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengembalian yang ditawarkan oleh aset bebas risiko. Apabila angka Sharpe ratio yang diperoleh bernilai negatif, hal ini dapat diartikan bahwa pengembalian yang ditawarkan oleh aset bebas risiko lebih tinggi daripada pengembalian instrumen investasi. Dalam situasi ini, para investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi pada aset bebas risiko daripada berinvestasi dalam Reksa Dana yang memiliki Sharpe ratio negatif.
Contoh Penggunaan Rumus Rasio Sharpe (Sharpe Ratio)
Misalkan Manajer Investasi A menghasilkan pengembalian 15%, sedangkan Manajer Investasi B menghasilkan pengembalian 12%. Pada pandangan awal, mungkin terlihat bahwa manajer A lebih baik karena memiliki pengembalian yang lebih tinggi. Namun, jika manajer A juga mengambil risiko yang lebih tinggi daripada manajer B, maka perlu dilakukan penyesuaian untuk risiko yang diambil. Mungkin saja manajer B memiliki tingkat pengembalian yang lebih baik yang sepadan dengan risiko yang diambilnya.
Rasio Sharpe membantu investor dalam mempertimbangkan risiko dan pengembalian secara bersamaan. Dengan menghitung rasio ini, investor dapat membandingkan efisiensi pengelolaan portofolio dan melihat apakah keuntungan yang diperoleh sepadan dengan risiko yang mereka ambil. Semakin besar rasio Sharpe yang diperoleh, semakin baik kinerja pengelolaan portofolio tersebut.
Secara matematis, rasio Sharpe dapat dihitung dengan rumus berikut:
Rasio Sharpe = (Rata-rata pengembalian portofolio – Tingkat pengembalian bebas risiko) / Standar Deviasi portofolio
Rasio ini memberikan panduan bagi investor dalam mengevaluasi risiko yang mereka hadapi saat memegang aset yang lebih berisiko. Jika rasio Sharpe lebih besar dari 1, artinya pengembalian yang diharapkan lebih besar daripada risiko yang diambil. Sebaliknya, jika rasio Sharpe kurang dari 1, maka risiko yang diambil lebih besar daripada pengembalian yang diharapkan.
Sebagai investor, menghitung rasio Sharpe dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang seberapa baik portofolio Anda dalam menghasilkan keuntungan yang sebanding dengan risiko yang diambil. Dengan mempertimbangkan rasio ini, Anda dapat mengidentifikasi apakah ada cara untuk meningkatkan efisiensi portofolio Anda atau jika risiko yang diambil sepadan dengan keuntungan yang Anda peroleh.
Kelebihan dari rasio Sharpe adalah bahwa ia menyediakan pembandingan yang lebih adil antara portofolio yang berbeda, terlepas dari ukuran dan jenis aset yang dimiliki. Ini memungkinkan investor untuk membandingkan portofolio saham dengan portofolio obligasi, misalnya, dan melihat mana yang memberikan keuntungan terbaik dengan mempertimbangkan risiko yang diambil.
Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, rasio Sharpe berasumsi bahwa pengembalian portofolio berdistribusi secara normal, yang mungkin bukan kasus dalam situasi sebenarnya. Oleh karena itu, sebaiknya digunakan bersama dengan analisis lain untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang kinerja portofolio.
Untuk melakukan perhitungan rasio Sharpe, Anda membutuhkan data historis tentang pengembalian portofolio Anda, tingkat pengembalian bebas risiko yang berlaku, dan standar deviasi dari kelebihan pengembalian portofolio. Anda juga perlu memahami risiko dan karakteristik aset yang Anda miliki, serta faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja portofolio Anda.
Cara Menghitung Rasio Sharpe (Sharpe Ratio)
Pertama, investor mengurangi tingkat pengembalian tanpa risiko dari tingkat pengembalian portofolio. Kemudian, hasilnya akan dibagi dengan standar deviasi dari kelebihan pengembalian portofolio. Penting untuk dicatat bahwa penggunaan standar deviasi ini secara implisit berasumsi bahwa pengembalian portofolio berdistribusi secara normal, meskipun ini mungkin tidak selalu terjadi.
Untuk lebih memahami konsep Sharpe ratio, perhatikan contoh berikut. Misalkan terdapat dua instrumen investasi yang akan kita bandingkan, yaitu instrumen A dan instrumen B. Instrumen A memiliki tingkat pengembalian tahunan sebesar 10% dengan simpangan baku sebesar 5%, sementara instrumen B memiliki tingkat pengembalian tahunan sebesar 12% dengan simpangan baku sebesar 8%. Tingkat pengembalian aset bebas risiko dalam contoh ini adalah 2%.
Untuk menghitung Sharpe ratio, kita harus mengurangi tingkat pengembalian aset bebas risiko dari tingkat pengembalian instrumen investasi. Dalam kasus ini, kita akan mengkurangi 2% dari tingkat pengembalian instrumen A dan B. Selanjutnya, kita akan membagi hasil pengurangan tersebut dengan simpangan baku masing-masing instrumen investasi.
Untuk instrumen A, kita dapat menghitung Sharpe ratio sebagai berikut:
(10% – 2%) / 5% = 1,6
Untuk instrumen B, kita dapat menghitung Sharpe ratio sebagai berikut:
(12% – 2%) / 8% = 1
Dari perhitungan di atas, dapat kita lihat bahwa instrumen A memiliki nilai Sharpe ratio sebesar 1,6, sedangkan instrumen B memiliki nilai Sharpe ratio sebesar 1. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen A menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen B setelah mempertimbangkan risiko yang melekat pada masing-masing instrumen investasi.
Sebagai investor, kita harus memperhatikan nilai Sharpe ratio saat memilih instrumen investasi. Semakin tinggi nilai Sharpe ratio, semakin baik pula instrumen investasi tersebut karena menunjukkan bahwa instrumen tersebut memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat risiko yang melekat pada instrumen tersebut.
Namun demikian, nilai Sharpe ratio tidak bisa menjadi satu-satunya faktor yang digunakan untuk mengambil keputusan investasi. Faktor lain seperti tujuan investasi, profil risiko pribadi, serta pengetahuan dan pengalaman dalam berinvestasi juga perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu, sebaiknya kita berkonsultasi dengan profesional keuangan sebelum membuat keputusan investasi untuk memastikan bahwa kita mengambil keputusan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan finansial kita.
Kesimpulan
Dalam kesimpulan, rasio Sharpe adalah alat yang berguna bagi investor untuk membandingkan pengembalian dan risiko dari portofolio yang berbeda. Dengan melihat rasio ini, investor dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang keuntungan yang diharapkan dan risiko yang mereka hadapi dalam memegang aset yang lebih berisiko. Namun, rasio Sharpe hanya satu dari banyak alat yang tersedia untuk melakukan analisis portofolio yang menyeluruh, dan sebaiknya digunakan bersama dengan metode lain untuk mengambil keputusan investasi yang lebih baik.
Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.