NAB (Nilai Aktiva Bersih)

Nilai Aktiva Bersih (NAB) adalah harga wajar dari portofolio suatu reksa dana setelah dikurangi biaya operasional Reksa dana. NAB ini dapat berubah setiap hari karena nilai investasi di pasar selalu berfluktuasi antara naik dan turun. Nilai NAB dipengaruhi oleh aktivitas pembelian dan penjualan reksa dana oleh para investor, harga pasar dari aset reksa dana, serta perubahan dalam dana kelolaan (asset under management/AUM).

NAB memiliki peran penting dalam menentukan jumlah unit penyertaan ketika seseorang membeli reksa dana. Selain itu, NAB juga digunakan sebagai salah satu alat untuk mengukur kinerja investasi pengelolaan reksa dana. Jika nilai NAB sebuah reksa dana mengalami peningkatan dalam suatu periode, maka dapat dikatakan bahwa kinerja reksa dana tersebut positif dan dapat memberikan keuntungan kepada para investor.

Namun, perlu diingat bahwa NAB yang tinggi belum tentu mencerminkan kinerja yang baik. NAB yang tinggi seringkali terjadi pada reksa dana yang telah berumur cukup lama atau diluncurkan sejak lama. Hal ini dikarenakan NAB mengalami kenaikan seiring dengan berjalannya waktu. Sebaliknya, kinerja reksa dana dipengaruhi oleh kemampuan manajer investasi dalam memilih portofolio yang menjadi aset dalam reksa dana tersebut. Oleh karena itu, seorang investor sebaiknya memperhatikan pertumbuhan harga NAB daripada besaran harga NAB itu sendiri.

Untuk lebih memahami konsep NAB, mari kita bahas lebih detail mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi NAB sebuah reksa dana.

1. Pembelian dan penjualan reksa dana oleh investor
Pembelian dan penjualan reksa dana oleh para investor akan berpengaruh terhadap NAB. Saat ada banyak investor yang membeli reksa dana, maka jumlah unit penyertaan akan bertambah, sehingga NAB akan naik. Sebaliknya, jika ada banyak investor yang menjual reksa dana, maka jumlah unit penyertaan akan berkurang, sehingga NAB akan turun.

See also  Bank Independen

2. Harga pasar dari aset reksa dana
Harga pasar dari aset reksa dana juga akan berdampak langsung terhadap NAB. Jika harga aset reksa dana naik, maka NAB akan ikut naik. Sebaliknya, jika harga aset reksa dana turun, maka NAB juga akan turun.

3. Perubahan dana kelolaan (AUM)
Perubahan dalam dana kelolaan atau AUM juga akan berpengaruh terhadap NAB. AUM adalah total nilai aset yang dikelola oleh suatu reksa dana. Ketika AUM meningkat, maka NAB akan ikut naik. Sebaliknya, ketika AUM menurun, maka NAB juga akan turun.

Selain faktor-faktor di atas, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan terkait dengan NAB reksa dana. Pertama, nilai NAB biasanya dihitung setiap hari kerja. Oleh karena itu, perubahan NAB dapat terjadi setiap harinya. Kedua, NAB tidak termasuk biaya beli dan biaya jual yang dikenakan oleh bank atau perusahaan yang mengelola reksa dana. Ketiga, NAB sebuah reksa dana biasanya dilaporkan secara transparan dan dapat diakses oleh para investor.

Sebagai investor, penting bagi kita untuk memahami NAB dan peran pentingnya dalam investasi reksa dana. Dengan memahami NAB, kita dapat memantau pertumbuhan investasi kita dan juga mengukur kinerja reksa dana yang kita pilih. Selain itu, kita juga harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi NAB agar dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijaksana.

Dalam menentukan pilihan reksa dana, seorang investor sebaiknya tidak hanya melihat besaran NAB saja. Sebaliknya, kita perlu memperhatikan konsistensi kinerja reksa dana, strategi investasi yang digunakan oleh manajer investasi, serta tingkat risiko yang sesuai dengan profil risiko kita. Dengan melihat semua faktor ini secara menyeluruh, kita dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik dan memperoleh hasil yang optimal.

See also  Saham Sektor Energi

Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.

Kamus Istilah

Leave a Reply