
Emas Dinar
Emas adalah logam mulia yang memiliki warna kuning. Logam ini dapat ditempa dan dibentuk, sehingga sering digunakan dalam pembuatan perhiasan seperti cincin dan kalung. Dalam sistem periodik unsur, emas memiliki lambang Au, nomor atom 79, dan bobot atom 196,9665. Selain itu, emas juga memiliki sifat adi, yang berarti logam ini tidak mudah bereaksi dengan zat lainnya.
Selain sebagai perhiasan, emas juga memiliki banyak fungsi lainnya. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, emas memiliki definisi sebagai uang atau harta duniawi. Selain itu, kata “emas” juga dapat merujuk pada uang suap atau sesuatu yang memiliki mutu tinggi dan bernilai.
Dinar merupakan mata uang emas lama yang digunakan pada masa lampau. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dinar memiliki definisi sebagai satuan mata uang Aljazair, Bahrain, Irak, Kuwait, Tunisia, Yaman Selatan, Yordania, dan lain-lain. Dinar juga digunakan sebagai nama untuk mata uang emas lama.
Dinar Emas adalah kepingan koin emas murni yang digunakan sebagai alat tukar dalam bertransaksi pada masa dahulu. Sesuai dengan hukum syari’ah Islam, dinar adalah emas murni yang memiliki berat 1 mitsqal atau setara dengan 1/7 troy ounce. Standar berat dan ukuran dinar modern ini mengacu pada Open Mithqal Standard (OMS) yang dikenal sebagai standar Nabawi.
World Islamic Mint (WIM), mengikuti pendapat Syaikh Yusuf Qardhawi, menetapkan berat 1 dinar sebesar 4,25 gram. Beberapa pihak, seperti Kerajaan Kelantan di Malaysia, Wakala Induk Nusantara dan Gerai Dinar di Indonesia juga mengikuti ketentuan berat ini.
Kepingan koin dinar dibuat dengan desain yang menarik, sehingga biaya produksinya cukup tinggi. Hal ini menjadikan dinar lebih mahal dibandingkan dengan emas batangan yang memiliki berat dan kandungan emas yang sama. Pada beberapa negara, seperti Indonesia, dinar dianggap sebagai perhiasan dan dikenakan pajak sebesar 10 persen. Namun, dinar juga digunakan sebagai alternatif investasi, mahar pernikahan, hadiah, dan pembayaran zakat.
Kandungan emas dalam dinar dapat bervariasi tergantung pada jenis koinnya. Terdapat dua jenis koin dinar yang umum yaitu emas koin dinar dengan kandungan emas 91,7% atau 22 karat, dan emas koin dinar dengan kandungan emas 99,99% atau 24 karat.
Berat emas koin dinar juga bervariasi, mulai dari bobot 1 dinar (4,25 gram), ½ dinar, ¼ dinar, 2 dinar, hingga 4 dinar.
Terdapat beberapa jenis koin dinar yang telah dicetak dengan desain yang berbeda-beda. Salah satu contoh adalah Dinar Dubai, koin emas dinar dengan desain masjid Nabawi di Madinah yang dicetak oleh Uni Emirat Arab. Selain itu, terdapat juga Dinar Kelantan yang memiliki desain simbol wilayah bagian Kelantan dan telah menjadi mata uang resmi di wilayah tersebut. Dinar juga dicetak oleh Wakala Induk Nusantara dengan berbagai seri seperti Seri Haji, Seri Nusantara, Dinar Kesultanan Cirebon, dan Dinar Kesultanan Ternate. Selain itu, terdapat juga koin dinar yang dicetak oleh PT Logam Mulia dengan desain masjidil Haram di Mekah dan tulisan 24 karat.
Perhimpunan BMT Indonesia juga mencetak emas dinar batangan atau dinarbar dengan satuan berat 4,444 gram dan kemurnian 9999. Sedangkan Logam Mulia Nusantara merupakan grup usaha yang mengembangkan dinar dan dirham di Indonesia.
Dalam upaya memperkenalkan dan mencetak koin emas dinar di Indonesia, IMN merupakan yang pertama kali melakukannya pada tahun 2000.
Dalam kesimpulan, emas dan dinar adalah dua hal yang saling terkait dalam konteks investasi dan perdagangan. Emas sebagai logam mulia dengan berbagai kegunaan, dan dinar sebagai mata uang emas yang digunakan dalam bertransaksi. Kedua hal ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan terus menjadi pilihan bagi orang-orang untuk berinvestasi atau memiliki perhiasan.
Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.