Nilai Par / Nilai Nominal / Face Value

Nilai par, yang juga dikenal sebagai nilai nominal atau face value, adalah nilai pokok dari suatu obligasi. Nilai ini merupakan jumlah uang yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut mencapai tanggal jatuh tempo.

Obligasi adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh pihak peminjam, biasanya perusahaan atau pemerintah, untuk mengumpulkan dana dari para pemegang obligasi. Obligasi ini memiliki dua komponen nilai, yaitu nilai par dan tingkat bunga. Nilai par mencerminkan jumlah uang yang akan dikembalikan kepada pemegang obligasi pada akhir masa jatuh tempo, sementara tingkat bunga menentukan jumlah bunga yang akan diterima selama masa kepemilikan obligasi.

Dalam konteks obligasi, nilai par menjadi acuan utama dalam menghitung bunga yang akan diterima oleh pemegang obligasi. Biasanya, nilai par ditetapkan pada nilai yang bulat, seperti Rp 1.000.000. Pada saat obligasi diterbitkan, pemegang obligasi membayar harga pembelian obligasi yang umumnya berbeda dengan nilai par. Perbedaan harga pembelian dengan nilai par ini disebut premium atau diskon.

Apabila harga pembelian obligasi lebih tinggi dari nilai par, maka obligasi tersebut diperdagangkan dengan premium. Sebaliknya, jika harga pembelian lebih rendah dari nilai par, maka obligasi tersebut diperdagangkan dengan diskon. Ketika obligasi mencapai tanggal jatuh tempo, pemegang obligasi akan menerima pembayaran yang setara dengan nilai par, tanpa memperhitungkan apakah obligasi tersebut diperdagangkan dengan premium atau diskon. Pada saat itu, seluruh pemegang obligasi akan menerima pembayaran sesuai dengan nilai par yang telah ditetapkan.

Penentuan nilai par obligasi didasarkan pada pertimbangan dari pihak emiten obligasi. Pada umumnya, perusahaan atau pemerintah yang menerbitkan obligasi memiliki tujuan untuk meminjam dana dari masyarakat. Dalam hal ini, mereka menetapkan nilai par yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi pembayaran bunga yang dapat mereka tanggung.

See also  Kapasitas

Sebagai contoh, jika pihak emiten yakin bahwa mereka dapat membayar bunga pada tingkat 5% per tahun dan membutuhkan jumlah pinjaman sebesar Rp 1.000.000.000, mereka akan menerbitkan obligasi dengan nilai par Rp 1.000.000. Dalam hal ini, para pemegang obligasi akan menerima bunga sebesar 5% per tahun dari nilai par Rp 1.000.000 yang akan dibayar setiap periode tertentu.

Namun, penting untuk dicatat bahwa nilai par obligasi dapat berbeda-beda tergantung pada jenis dan karakteristik obligasi itu sendiri. Obligasi dapat memiliki nilai par yang berbeda-beda, seperti Rp 5.000, Rp 100.000, atau Rp 1.000.000, tergantung pada nilai yang ditetapkan oleh pihak emiten. Terdapat pula obligasi dengan nilai par yang dinyatakan dalam mata uang asing, seperti dolar Amerika Serikat atau euro.

Selain itu, nilai par obligasi juga dapat berubah seiring berjalannya waktu. Pada beberapa kasus, pihak emiten dapat melakukan restrukturisasi obligasi yang mengakibatkan perubahan nilai par. Hal ini terjadi jika pihak emiten mengalami kesulitan keuangan atau melalui mekanisme restrukturisasi utang agar obligasi dapat tetap berjalan dengan mengikuti kondisi pasar yang ada.

Dalam hal restrukturisasi obligasi, nilai par dapat mengalami penurunan atau bahkan pembatalan. Penurunan nilai par biasanya terjadi jika pihak emiten mengalami kesulitan keuangan dan tidak dapat membayar pokok obligasi sesuai dengan nilai par yang ditetapkan sebelumnya. Dalam hal ini, pemegang obligasi yang telah menginvestasikan uang dalam obligasi tersebut mungkin akan mengalami kerugian.

Pembatalan nilai par juga dapat terjadi jika terjadi perubahan struktur perusahaan atau penggabungan dengan perusahaan lain. Dalam kasus ini, obligasi lama dapat dibatalkan dan digantikan dengan obligasi baru yang memiliki nilai par yang berbeda. Hal ini terjadi untuk memastikan kesesuaian dan kelangsungan dari struktur keuangan perusahaan.

See also  Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK)

Dalam kesimpulannya, nilai par adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut mencapai tanggal jatuh tempo. Nilai ini menjadi acuan dalam menghitung pembayaran bunga dan memiliki peran penting dalam investasi obligasi. Meskipun nilai par dapat berbeda-beda tergantung pada jenis dan karakteristik obligasi, penting bagi para investor untuk memahami konsep ini agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat.

Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.

Kamus Istilah

Leave a Reply