Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Pengertian BOPO

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) adalah rasio profitabilitas yang mengukur efektivitas perusahaan dalam mengelola beban operasionalnya. Rasio ini diperoleh dengan membandingkan total beban operasional dengan total pendapatan operasional. Semakin tinggi rasio BOPO, semakin buruk pengelolaan beban operasional perusahaan tersebut.

Fungsi & Tujuan BOPO

BOPO memiliki tujuan utama untuk menjadi tolok ukur efektivitas perusahaan dalam mengelola biaya operasional. Rasio BOPO yang cenderung meningkat menunjukkan bahwa perusahaan tersebut tidak mampu mengelola biaya operasionalnya dengan baik. Sebaliknya, semakin rendah rasio BOPO, semakin efektif perusahaan dalam mengelola biaya operasionalnya.

Sebagai rasio profitabilitas, BOPO juga memberikan gambaran tentang kinerja keuangan perusahaan kepada para pemangku kepentingan. Dengan memantau BOPO, manajemen dapat mengevaluasi pengelolaan beban operasional dan mengidentifikasi area yang memerlukan peningkatan efisiensi.

Cara Menghitung BOPO

Rasio BOPO dapat dihitung dengan membagi total beban operasional dengan total pendapatan operasional. Untuk memperoleh nilai beban operasional dan pendapatan operasional, perlu merujuk pada laporan keuangan perusahaan, terutama bagian laporan laba rugi komprehensif.

Untuk menghitung BOPO secara lengkap, ikuti langkah-langkah berikut:
1. Dapatkan laporan laba rugi komprehensif perusahaan.
2. Identifikasi dan catat total beban operasional dari laporan tersebut.
3. Identifikasi dan catat total pendapatan operasional dari laporan tersebut.
4. Bagi total beban operasional dengan total pendapatan operasional untuk mendapatkan rasio BOPO.

Pentingnya Memahami BOPO

Memahami BOPO memiliki manfaat yang signifikan bagi perusahaan. Beberapa di antaranya adalah:

1. Evaluasi Kinerja: BOPO membantu manajemen dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan. Melalui BOPO, dapat diketahui seberapa efektif perusahaan dalam mengelola beban operasionalnya. Jika rasio BOPO tinggi, manajemen harus mencari cara untuk mengurangi beban operasional agar dapat meningkatkan profitabilitas.

See also  Federal Reserve Bank

2. Identifikasi Efisiensi: BOPO juga membantu mengidentifikasi area di mana perusahaan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan beban operasional. Dengan memonitor BOPO secara teratur, perusahaan dapat menemukan dan mengatasi potensi pemborosan atau ketidakefisienan dalam sistem operasionalnya.

3. Pembandingan Industri: BOPO juga memungkinkan perusahaan untuk membandingkan kinerjanya dengan pesaing di industri yang sama. Dengan membandingkan BOPO dengan perusahaan sejenis, dapat ditemukan peluang untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menjadi lebih kompetitif.

4. Pengambilan Keputusan: Informasi BOPO dapat digunakan dalam pengambilan keputusan strategis. Manajemen dapat menggunakan rasio ini untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian biaya operasional saat merencanakan anggaran dan memilih strategi bisnis yang tepat.

Kesimpulan

BOPO adalah rasio profitabilitas yang membandingkan beban operasional dengan pendapatan operasional. Rasio ini penting untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam mengelola biaya operasionalnya. Melalui BOPO, manajemen dapat mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan, mengidentifikasi efisiensi operasional, membandingkan kinerja dengan pesaing, dan membuat keputusan strategis yang tepat. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan profitabilitas, perusahaan perlu memahami dan memonitor BOPO secara teratur.

Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.

Kamus Istilah

Leave a Reply