Likuid


Apa itu Likuid?

Dalam bahasa yang ringkas, likuid dapat diartikan sebagai aset yang dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai tanpa mengurangi nilai secara signifikan. Sebagai contoh, uang tunai dianggap sebagai aset likuid karena mudah diakses dan tidak mengalami penurunan nilai saat digunakan. Aset likuid ini memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan jangka pendek, yaitu kebutuhan dalam waktu kurang dari 1 tahun. Ketika terjadi keadaan darurat seperti PHK, sakit, atau kecelakaan, aset likuid dapat digunakan secara langsung.

Macam-macam Aset Likuid

Investasi dianggap sebagai aset likuid karena dapat dengan segera diubah menjadi uang tunai. Beberapa contoh investasi yang dianggap likuid adalah saham, obligasi, dana pasar uang, dan reksadana. Jenis aset ini dapat diubah menjadi uang tunai dalam waktu singkat jika terjadi keadaan darurat keuangan. Investasi keuangan umumnya dianggap sebagai aset likuid karena dapat dengan mudah dijual, meskipun hal ini juga tergantung pada jenis investasi yang dimiliki. Beberapa contoh aset likuid yang dapat dimiliki oleh individu antara lain:

  1. Uang Tunai (Kas)
  2. Aset Pasar Uang
  3. Efek Ekuitas
  4. Efek hutang yang dapat dijual
  5. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
  6. Reksadana
  7. Exchange-traded funds (ETFs)
  8. Piutang
  9. Inventaris
  10. Logam Mulia/Emas

Aset Non-Likuid

Aset non-likuid adalah aset yang sulit untuk diubah menjadi uang tunai dengan cepat. Sebagai contoh, investasi properti seperti rumah, tanah, ruko, dan apartemen termasuk dalam kategori aset non-likuid. Proses untuk mendapatkan uang dari penjualan aset tersebut dapat memakan waktu berbulan-bulan, terutama jika harga atau nilai aset cukup tinggi, karena membutuhkan pembeli yang mampu untuk membelinya. Berbeda dengan aset likuid, ketika aset non-likuid diubah menjadi uang tunai, nilai aset tersebut dapat mengalami perubahan yang signifikan dibandingkan dengan nilai asli.

See also  Akad Trust

Penting bagi individu dalam bidang keuangan untuk memiliki aset likuid dalam jumlah yang cukup, namun tidak terlalu banyak. Batasan jumlah yang ideal ini harus tetap dijaga dan diperhatikan.

Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.

Kamus Istilah

Leave a Reply