Expected Returns (Imbal Hasil Yang Diharapkan)

Expected Returns atau Imbal Hasil yang Diharapkan adalah rata-rata tertimbang dari kemungkinan hasil yang diharapkan

Konsep dan Aplikasinya dalam Investasi

Dalam dunia investasi, perencanaan dan analisis yang matang menjadi kunci kesuksesan. Salah satu konsep yang sangat relevan dalam hal ini adalah “expected returns” atau imbal hasil yang diharapkan. Imbal hasil yang diharapkan adalah suatu estimasi yang mengindikasikan seberapa besar keuntungan atau kerugian yang dapat diantisipasi oleh investor dari suatu investasi. Dalam tulisan ini, kami akan membahas secara mendalam tentang konsep expected returns, manfaatnya, cara perhitungannya, serta batasan-batasan yang perlu diperhatikan.

Apa Itu Definisi dan Konsep Expected Returns?

Expected returns adalah jumlah perkiraan keuntungan atau kerugian yang dapat diperkirakan oleh investor dari investasi tertentu. Angka ini didapatkan melalui analisis data historis mengenai tingkat pengembalian investasi (Return on Investment – RoI) dari suatu aset atau instrumen investasi. Namun, penting untuk diingat bahwa expected returns bukanlah jaminan pasti atas hasil investasi tersebut. Ia hanyalah sebuah prediksi berdasarkan data historis, dan dianggap sebagai rata-rata tertimbang imbal hasil instrumen investasi dalam jangka panjang.

Manfaat Expected Returns dalam Investasi

Dalam dunia investasi, tujuan utama investor adalah mencapai imbal hasil yang optimal. Expected returns memiliki beberapa manfaat penting dalam membantu investor mencapai tujuan tersebut:

Perbandingan Instrumen Investasi

Dengan memahami konsep expected returns, investor dapat membandingkan estimasi imbal hasil dari berbagai instrumen investasi. Ini membantu dalam pengambilan keputusan investasi yang lebih terinformasi.

Pengambilan Keputusan Investasi yang Bijak

Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dengan mempertimbangkan expected returns dari berbagai instrumen. Ini membantu menghindari investasi yang tidak sesuai dengan tujuan keuangan mereka.

See also  Sistem Informasi Debitur (SID) BI

Penilaian Skenario Investasi

Konsep expected returns memungkinkan investor untuk mengevaluasi berbagai skenario investasi di masa depan. Dengan memiliki informasi mengenai imbal hasil yang diharapkan, mereka dapat merencanakan langkah-langkah investasi yang lebih terukur.

Dasar Teori Portofolio Modern

Konsep expected returns merupakan dasar bagi formula-formula teori portofolio modern, seperti Model Black Scholes dan Capital Asset Pricing Model (CAPM). CAPM adalah model yang menggambarkan hubungan antara tingkat return yang diharapkan dengan mempertimbangkan risiko dalam investasi.

Perhitungan Expected Returns

Perhitungan expected returns dilakukan dengan menggunakan rumus yang menggabungkan tingkat pengembalian bebas risiko (risk-free rate) dengan premi risiko (risk premium):

Expected Return = Risk-Free Rate + Risk Premium

  • Risk-Free Rate (Tingkat Pengembalian Bebas Risiko): Tingkat imbal hasil instrumen investasi yang dianggap nyaris tanpa risiko, seperti bunga deposito atau obligasi pemerintah. Ini mencakup estimasi inflasi dan tingkat pengembalian dari sekuritas bebas risiko.
  • Risk Premium (Premi Risiko): Estimasi tingkat risiko dari suatu investasi. Premi risiko meningkat jika risiko yang diperkirakan atas suatu aset meningkat.

Terlepas dari rumus di atas, terdapat alternatif kalkulasi expected returns dengan menggunakan beta investasi:

Expected Return = Risk-Free Rate + Beta (Market Return – Risk-Free Rate)

  • Beta: Ukuran volatilitas atau risiko sistematis dari portofolio. Perubahan estimasi return terhadap tingkat pengembalian instrumen bebas risiko bergantung pada beta investasi atau volatilitas.

Contoh Perhitungan Expected Returns

Mari kita lihat contoh perhitungan expected returns lain yang melibatkan instrumen investasi berbeda:

Suppose seorang investor memiliki portofolio yang terdiri dari:

  1. Microsoft Corp. (MSFT): Nilai investasi US$400.000, expected return 10%.
  2. Tesla Inc. (TSLA): Nilai investasi US$300.000, expected return 18%.
  3. Johnson & Johnson (JNJ): Nilai investasi US$200.000, expected return 5%.
See also  Private Placement (Penempatan Swasta)

Dengan bobot masing-masing instrumen 40%, 30%, dan 20%, mari kita hitung expected return dari total portofolio:

(40% x 10%) + (30% x 18%) + (20% x 5%) = 11.8%

Dalam contoh ini, diharapkan bahwa portofolio ini memiliki expected return sekitar 11.8%.

Selain itu, mari kita kembangkan contoh sebelumnya dengan penggunaan beta sebagai faktor penghitungan expected returns:

Misalkan kita memiliki portofolio saham dengan instrumen berikut:

  1. Facebook Inc. (FB): Nilai investasi US$600.000, expected return 12%.
  2. Netflix Inc. (NFLX): Nilai investasi US$250.000, expected return 20%.
  3. Procter & Gamble Co. (PG): Nilai investasi US$150.000, expected return 7%.

Selain itu, kita juga memiliki beta untuk setiap instrumen:

  • Beta FB: 1.2
  • Beta NFLX: 1.5
  • Beta PG: 0.8

Dengan risk-free rate (tingkat pengembalian bebas risiko) sebesar 4%, mari kita hitung expected return menggunakan rumus yang melibatkan beta:

Expected Return = Risk-Free Rate + Beta x (Market Return – Risk-Free Rate)

Dalam hal ini, kita anggap market return (pengembalian pasar yang diharapkan) sebesar 9%.

  • Expected Return FB = 4% + 1.2 x (9% – 4%) = 9.8%
  • Expected Return NFLX = 4% + 1.5 x (9% – 4%) = 12.5%
  • Expected Return PG = 4% + 0.8 x (9% – 4%) = 6.6%

Dengan bobot masing-masing instrumen 50%, 20%, dan 30%, expected return dari total portofolio dapat dihitung:

(50% x 9.8%) + (20% x 12.5%) + (30% x 6.6%) = 9.4%

Dalam contoh ini, dengan mempertimbangkan beta, expected return dari portofolio tersebut adalah 9.4%.

Batasan Expected Returns

Meskipun expected returns memiliki manfaat signifikan dalam investasi, ada beberapa batasan yang perlu diingat:

  1. Tidak Memperhitungkan Risiko Masa Depan: Expected returns tidak mempertimbangkan risiko-risiko investasi di masa depan. Hal ini membuat hasil yang diharapkan dapat berbeda dari kenyataan.
  2. Berdasarkan Data Historis: Imbal hasil yang diharapkan didasarkan pada data historis, yang tidak selalu mencerminkan kondisi pasar saat ini atau di masa depan.
  3. Perubahan Kondisi Pasar: Kondisi pasar dapat berubah secara tiba-tiba, mengakibatkan perubahan estimasi imbal hasil yang diharapkan.
  4. Investasi yang Berisiko: Expected returns tidak memperhitungkan risiko yang lebih tinggi dari aset berisiko tinggi, yang dapat mempengaruhi hasil investasi secara signifikan.
See also  Aset Tak-Likuid

Kesimpulan

Expected returns adalah konsep penting dalam investasi yang membantu investor merencanakan dan mengambil keputusan investasi yang bijak. Meskipun bukan jaminan pasti, konsep ini memberikan pandangan mengenai imbal hasil yang diharapkan dari suatu investasi. Dengan memahami expected returns, investor dapat membandingkan instrumen investasi, membuat keputusan yang lebih terukur, dan merencanakan skenario investasi di masa depan. Namun, perlu diingat bahwa expected returns memiliki batasan dan harus digunakan dengan bijak dalam pengambilan keputusan investasi.

 

Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.

Kamus Istilah

Leave a Reply