
Atap Bitumen: Pengertian, Jenis, Harga, Kelebihan, dan Kekurangan
Atap Bitumen
Atap merupakan salah satu komponen penting dari sebuah bangunan, termasuk rumah. Atap bertujuan untuk melindungi bangunan dari berbagai faktor lingkungan, seperti hujan, sinar matahari, angin, dan suhu ekstrem. Ada beberapa jenis material yang bisa digunakan sebagai atap, salah satunya adalah atap bitumen.
Pengertian Atap Bitumen
Atap bitumen adalah jenis genteng yang mulai banyak diminati oleh masyarakat karena tampilannya yang terkesan mewah dan modern. Atap ini terbuat dari campuran aspal atau bitumen yang diperkuat dengan bahan-bahan lain seperti serat selulosa, fiberglass, alga coating, dan pasir batu. Struktur bahan dasar bitumen diproses dengan teknik penekanan dan pemanasan yang tinggi, sehingga atap ini lebih fleksibel, kuat, dan tahan terhadap kerusakan.
Sejarah Pembuatan Atap Bitumen
Pada tahun 1893, atap bitumen mulai dikembangkan dan pada tahun 1900-an, atap ini mulai populer di Amerika Serikat. Pada tahun 1939, produksi atap bitumen meningkat pesat dan jumlah penggunaannya mencapai 11 juta genteng. Pada saat itu, atap bitumen belum dilengkapi dengan perekat antar genteng. Namun, pada tahun 1950, proses produksi atap bitumen semakin berkembang dengan penambahan bahan seperti fiberglass. Hal ini membuat penghuni rumah dapat memilih jenis atap bitumen yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Jenis Atap Bitumen
Ada beberapa jenis atap bitumen yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan bangunan, antara lain:
1. Atap Bitumen Gelombang
Atap bitumen gelombang memiliki pola gelombang dan cocok untuk digunakan sebagai atap rumah. Jenis atap ini terbuat dari serat selulosa, sehingga tahan terhadap korosi dan karat.
2. Genteng Bitumen Tile
Genteng bitumen tile memiliki bentuk kotak seperti ubin. Material pembuat tile atap bitumen ini terdiri dari campuran aspal, granual, pasir batu, fiberglass, dan alga coating. Atap ini cocok digunakan untuk atap yang sederhana dan kuat.
3. Atap Shingles Flat
Atap shingles flat memiliki bentuk datar. Material atap ini terdiri dari fiberglass, aspal, pasir batu, dan alga coating. Atap ini kuat dan tahan lama.
Tipe-Tipe Atap Bitumen di Pasaran
Ada beberapa tipe atap bitumen yang dapat ditemukan di pasaran, antara lain:
1. Tipe Shingles GAF
Tipe ini diambil dari nama perusahaan manufaktur atap terbesar di Amerika Serikat. Atap shingles GAF ini cocok untuk semua bentuk atap karena tidak datar dan bergelombang. Jenis atap ini memiliki ketahanan terhadap perubahan musim dan mampu menjaga kebocoran air.
2. Tipe Shingles Cana
Tipe shingles cana memiliki kelebihan presisi dan hasil pemasangan yang lebih rapi dibandingkan dengan jenis lain. Atap ini memiliki pilihan model atap aspal yang dapat menyesuaikan berbagai jenis atap rumah.
3. Tipe Ondura
Tipe ondura merupakan lembaran atap bitumen bergelombang yang tahan terhadap cuaca. Atap ini terbuat dari bahan organik yang dicampur dengan bitumen. Atap ondura memiliki gelombang berfungsi untuk tetap tahan di segala cuaca dan memiliki sistem pewarnaan yang tahan terhadap sinar ultraviolet.
4. Tipe Shingles CTI
Tipe shingles CTI merupakan atap aspal yang diproduksi sesuai dengan standar Eropa. Atap ini kuat dan tahan lama karena mengandung bahan aspal dan serat selulosa.
5. Tipe Onduline
Tipe onduline merupakan genteng bitumen bergelombang yang terbuat dari serat organik yang dicampur dengan bitumen. Genteng ini memiliki ketahanan terhadap sinar ultraviolet dan tahan lama.
6. Tipe Onduvilla
Tipe onduvilla merupakan atap ringan dengan tekstur yang sama dengan atap onduline. Atap ini terbuat dari serat selulosa, bitumen, dan resin yang tahan terhadap tekanan dan panas.
7. Tipe Guttapral
Tipe guttapral adalah atap bergelombang yang terbuat dari bitumen selulosa atau aspal, resin, dan mineral aditif lainnya. Atap ini memiliki stabilitas tinggi dan tahan terhadap tekanan.
Ukuran Atap Bitumen
Ukuran atap bitumen dapat bervariasi tergantung dari jenisnya. Beberapa ukuran atap bitumen yang umum digunakan adalah:
– Atap bitumen gelombang memiliki lebar 95 cm, panjang 200 cm, tebal 03 cm, berat 6,5 kg, tinggi gelombang 4 cm, dan jumlah gelombang 10.
– Atap bitumen datar memiliki panjang 100 cm, lebar 33 cm, exprosure 13,4 cm, jumlah bundle 21, dan berat 11 kg/m2.
– Untuk jenis tile umumnya, ukuran atap bitumen adalah 28 cm x 100 cm dan 30 cm x 100 cm, dengan ketebalan 2-3 mm.
Kelebihan Atap Bitumen
Atap bitumen memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya banyak dipilih sebagai material atap, antara lain:
1. Daya tahan yang baik dan kuat
Atap bitumen memiliki daya tahan yang kuat terhadap air, api, dan angin kencang. Atap ini juga tahan terhadap cuaca ekstrem, sehingga sangat cocok digunakan di Indonesia yang memiliki iklim tropis.
2. Garansi yang awet
Atap bitumen memiliki ketahanan yang baik, sehingga umumnya memiliki garansi menggunakan atap ini. Garansi ini biasanya memiliki jangka waktu 20-30 tahun, sehingga memberikan rasa aman dan nyaman bagi pemilik bangunan.
3. Bobot yang ringan namun tahan banting
Atap bitumen memiliki bobot yang lebih ringan dibandingkan dengan atap keramik atau beton. Meskipun ringan, atap bitumen ini tetap tahan banting dan lebih kokoh karena proses pembuatannya yang melalui pemanasan yang tinggi.
4. Jenis dan variasi yang beragam
Atap bitumen memiliki berbagai macam variasi dan warna yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan dan selera pemilik bangunan. Variasi warna yang banyak ini dapat menyesuaikan desain eksterior rumah, sehingga memberikan tampilan yang lebih menarik.
5. Estetis
Meskipun terlihat sederhana, atap bitumen memiliki desain estetis dengan bentuk ukiran yang tegas dan minimalis. Atap ini cocok digunakan untuk rumah-rumah dengan desain minimalis atau modern.
6. Fleksibel
Atap bitumen memiliki sifat lentur dan mudah dibentuk sesuai dengan bentuk atap yang ada. Hal ini membuatnya cocok digunakan untuk bangunan dengan sudut kemiringan yang ekstrem atau tidak umum.
7. Kedap suara dan nyaman
Atap bitumen dapat meredam suara hujan dan angin dari luar, sehingga memberikan kenyamanan dalam ruangan. Selain itu, atap bitumen juga memiliki kemampuan meredam suara dari luar bangunan.
Kekurangan Atap Bitumen
Selain memiliki kelebihan, atap bitumen juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
1. Harga yang relatif mahal
Harga atap bitumen cenderung lebih mahal dibandingkan dengan jenis atap lainnya. Hal ini disebabkan oleh kualitas bahan dan proses produksi yang berbeda dengan jenis atap lain.
2. Proses pemasangan yang membutuhkan keterampilan khusus
Pemasangan atap bitumen membutuhkan keahlian khusus agar hasilnya rapi dan tahan lama. Tidak semua tukang bangunan memiliki keterampilan ini, sehingga perlu mencari tukang yang sudah berpengalaman dalam memasang atap bitumen.
3. Perawatan yang membutuhkan biaya tinggi
Perawatan atap bitumen membutuhkan biaya yang tidak murah. Jika terjadi kerusakan pada atap, perlu ditangani oleh tukang dengan keahlian khusus, yang juga membutuhkan biaya tambahan.
4. Membutuhkan perlengkapan instalasi tambahan
Pemasangan atap bitumen memerlukan perlengkapan instalasi tambahan seperti multipleks baru yang sesuai dengan atap bitumen. Hal ini bisa menambah biaya instalasi atap.
Cara Merawat Atap Bitumen
Untuk menjaga agar atap bitumen tetap dalam kondisi yang baik dan tahan lama, anda perlu melakukan perawatan secara berkala. Berikut ini adalah beberapa langkah perawatan yang bisa dilakukan:
1. Membersihkan atap secara berkala
Bersihkan atap secara berkala dari kotoran, lumut, dan sampah agar tidak menyebabkan kerusakan pada atap.
2. Membersihkan ventilasi
Periksa dan bersihkan lubang-lubang ventilasi pada atap agar tidak tersumbat oleh kotoran dan tidak menyebabkan masalah pada sirkulasi udara dan kelembaban.
3. Pemeriksaan plafon
Selama membersihkan dan merawat atap, periksa juga kondisi plafon di dalam rumah. Jika terdapat tanda-tanda kebocoran atau kerusakan, segera tindaklanjuti untuk menghindari kerusakan yang lebih serius.
Dengan melakukan perawatan yang baik, atap bitumen anda akan tetap awet dan berfungsi baik dalam jangka waktu yang lama.
Perkiraan Harga Atap Bitumen
Harga atap bitumen bervariasi tergantung pada jenis dan ukuran atap. Berikut ini adalah perkiraan harga per lembar atap bitumen untuk beberapa jenis atap bitumen yang umum digunakan:
– Atap bitumen tipe Onduline: Rp. 125.000 – Rp. 240.000 per lembar.
– Atap bitumen tipe Onduvilla: Rp. 40.000 – Rp. 190.000 per lembar.
– Atap bitumen tipe Guttapral: Rp. 140.000 – Rp. 150.000 per lembar.
– Atap bitumen tipe Ondura: Rp. 120.000 – Rp. 150.000 per lembar.
– Atap bitumen tipe Shingles CTI: Rp. 115.000 – Rp. 150.000 per lembar.
– Atap bitumen tipe Shingles GAF: Rp. 190.000 – Rp. 480.000 per lembar.
– Atap bitumen tipe Shingles Cana: Rp. 135.000 – Rp. 140.000 per lembar.
Harga tersebut bersifat perkiraan dan dapat berbeda tergantung pada lokasi dan penjual. Sebaiknya lakukan pengecekan pada toko bangunan terdekat untuk mendapatkan informasi harga yang lebih akurat.
Dengan memahami jenis, kelebihan, kekurangan, ukuran, dan cara merawat atap bitumen, anda dapat membuat keputusan yang tepat dalam memilih atap untuk bangunan anda. Pastikan juga untuk mempertimbangkan faktor budget, kebutuhan, dan desain bangunan sebelum memutuskan untuk menggunakan atap bitumen. Semoga informasi ini bermanfaat bagi anda dalam memilih dan merawat atap bitumen.
Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.