Arti Kata Baper, Kata Gaul yang Ternyata Punya Banyak Kontroversi



Arti Kata Baper

Kata “baper” merupakan singkatan dari “bawa perasaan”, istilah ini tidak ditemukan di dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) dan baru muncul dalam kamus bahasa generasi milenial. Anak-anak muda sering kali menciptakan istilah baru yang terkesan aneh dalam percakapan sehari-hari. Biasanya, istilah-istilah tersebut terdiri dari dua kata yang digabungkan, seperti contohnya istilah “mager” yang merupakan singkatan dari “malas gerak” yang merujuk pada seseorang yang sedang malas bergerak atau beraktivitas.

Salah satu istilah baru lainnya adalah “gabut” yang merupakan singkatan dari “gaji buta”. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan pegawai yang tidak melakukan pekerjaan apapun tapi masih menerima gaji. Istilah ini sering kali digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang tidak memiliki kegiatan dan tidak tahu apa yang ingin dilakukan.

Penggunaan istilah-istilah baru seperti baper ini tidak dilarang oleh siapapun, namun hal tersebut tidak berarti kita dapat mengabaikan dan melupakan bahasa ibu kita, yaitu bahasa Indonesia. Bahasa gaul tidak boleh menggeser eksistensi bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Dampak atau Efek Dari Baper

Ternyata, istilah baper bukanlah istilah yang digunakan secara sepele. Rasa baper dapat membuat seseorang yang sebelumnya ceria menjadi murung. Oleh karena itu, perlu untuk mengelola perasaan kita agar dapat menjaga diri. Buku Baper karya Rhenald Kasali dapat membantu kita dalam memahami dan mengelola perasaan yang kita miliki.

Terlalu banyak menggunakan perasaan dalam menilai segala sesuatu dapat membuat kita lebih sensitif. Beberapa efek dari baper yang mungkin pernah dirasakan antara lain merasa malas untuk melakukan berbagai hal, suasana hati yang mudah berubah, mudah sedih atau bahkan menangis, mudah merasa kecewa, sulit merasakan kebahagiaan yang nyata, sulit mensyukuri nikmat yang sudah ada, serta mudah marah dan sakit hati. Selain itu, baper juga seringkali dikaitkan dengan seseorang yang menyikapi suatu hal secara berlebihan.

See also  Mengenal Ceramide sebagai Kandungan Skincare yang Populer

Keuntungan Memiliki Sifat Baper

Meskipun memiliki beberapa dampak negatif, ternyata sifat baper juga memiliki keuntungan atau sisi positifnya. Orang baperan dapat lebih merasakan emosi positif secara lebih dalam. Mereka bisa merasa bahagia atau terharu dengan hal-hal yang membanggakan. Mereka juga memiliki rasa empati yang tinggi dan peduli terhadap orang-orang di sekitarnya. Selain itu, orang baperan juga bisa menjadi pemimpin yang hebat, karena mereka percaya dengan kemampuan anak buahnya dan memberikan kesempatan mereka untuk berkembang. Mereka juga cenderung teliti dan memiliki rasa penyayang yang tinggi terhadap orang lain.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa setiap karakter memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Untuk mengatur perasaan kita, kita dapat membaca buku-buku seperti Baper karya Rhenald Kasali, Unforgettable Baper Moments, dan Jadi Pelajar Harus Berperan, Jangan Baperan yang dapat memberikan wawasan dan motivasi bagi kita.

Kesimpulan

Baper adalah istilah baru yang digunakan oleh kaum milenial yang memiliki arti terlalu sensitif atau terbawa perasaan dalam merespon suatu peristiwa. Istilah ini muncul karena anak muda sering kali menciptakan istilah baru yang terkesan aneh dalam percakapan sehari-hari. Baper merupakan singkatan dari “bawa perasaan” dan tidak ditemukan dalam kamus besar bahasa Indonesia. Meskipun polemik mengenai penggunaan bahasa gaul, kita tidak boleh mengabaikan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Baper memiliki dampak dan efek yang perlu dikelola dengan baik, seperti merasa malas, perubahan mood yang mudah, mudah sedih atau bahkan menangis, mudah kecewa, sulit merasakan kebahagiaan dan mensyukuri nikmat yang ada, serta mudah marah dan sakit hati. Namun, sifat baper juga memiliki keuntungan atau sisi positifnya, seperti merasakan emosi positif lebih dalam, memiliki rasa empati yang tinggi, menjadi pemimpin yang hebat, teliti, dan memiliki rasa penyayang yang tinggi.

See also  Review Novel The Song of Achilles

Untuk mengatur perasaan dan mendapatkan wawasan lebih lanjut, ada beberapa buku yang dapat menjadi referensi, seperti Baper karya Rhenald Kasali, Unforgettable Baper Moments, dan Jadi Pelajar Harus Berperan, Jangan Baperan. Semua karakter memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing, penting bagi kita untuk mengenali serta mengelola sifat-sifat tersebut dengan bijak.


Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.

Tahukah Anda?

Leave a Reply