Mengenal Struktur Drama Lengkap dengan Ciri dan Jenisnya



Struktur Drama

Drama adalah salah satu karya sastra tertua yang masih bertahan hingga sekarang. Drama adalah karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dalam kesehariannya. Dalam hal ini, tidak dapat membahas drama tanpa membahas sejarahnya. Terdapat beberapa pendapat mengenai asal usul drama. Pendapat pertama menyatakan bahwa drama pertama kali ditemukan dan dipentaskan di era peradaban Mesir Kuno sekitar tahun 4000 SM. Pendapat kedua yang lebih kuat menyatakan bahwa drama pertama kali muncul di era peradaban Yunani Kuno sekitar tahun 5 SM.

Pada awalnya, drama hanya digunakan sebagai bentuk pemujaan kepada dewa-dewa yang disembah oleh masyarakat. Para orang Yunani Kuno menyanyikan syair untuk memuja para dewa dalam festival Yunani. Kemudian, syair dan nyanyian ini berkembang menjadi pertunjukan lakon dengan berbagai karakter. Sejak itu, pertunjukan drama mulai populer dan sering dipentaskan di berbagai tempat.

Selain menjadi hiburan yang populer, drama juga mengalami banyak perkembangan. Awalnya, kisah yang dipentaskan dalam drama hanya berkisar tentang pemujaan terhadap para dewa. Namun, seiring berjalannya waktu, kisah-kisah yang dipentaskan dalam drama menjadi semakin beragam.

Berikut adalah struktur drama yang terdiri dari beberapa aspek:

1. Prolog

Prolog adalah bagian dari drama yang berada di awal dan menggambarkan cerita dalam drama secara singkat. Prolog memberikan gambaran mengenai tokoh, latar, dan aspek lainnya yang ada dalam drama. Bagian ini dapat diibaratkan sebagai kata pengantar dalam buku.

2. Dialog

Dialog adalah salah satu aspek terpenting dalam drama. Sebuah drama tidak akan lengkap tanpa adanya dialog. Dialog merupakan elemen yang memperlihatkan kisah dalam drama, mulai dari prolog, masalah, konflik, hingga epilog. Melalui dialog, kita dapat mengenal dengan lebih baik berbagai tokoh dalam drama dan watak-watak mereka.

Dialog dalam drama dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain:

– Pengenalan: Bagian ini memperkenalkan tokoh, situasi, dan peristiwa yang sedang terjadi dalam drama.
– Komplikasi: Bagian ini menceritakan tentang konflik yang muncul di antara para tokoh dalam drama.
– Resolusi: Bagian ini merupakan solusi dari konflik yang muncul dan menjadi akhir dari pertunjukan.

3. Episode

Episode dalam drama mirip dengan episode yang ada dalam sinetron. Namun, jumlah episode dalam drama biasanya tidak mencapai belasan atau ribuan, melainkan hanya beberapa saja. Episode dalam drama adalah bagian dari naskah atau skrip yang ditampilkan secara berurutan.

4. Adegan

Adegan adalah perubahan peristiwa dalam sebuah drama. Biasanya, perubahan ini ditandai dengan perubahan setting, latar, dan pemain. Perubahan ini dilakukan untuk menjaga agar pertunjukan drama tetap menarik dan tidak membosankan. Drama dimulai dari adegan prolog, kemudian masuk ke kisah inti, dan berakhir di epilog.

See also  10 Manfaat Nikel dalam Kehidupan Sehari-hari

5. Epilog

Epilog adalah bagian terakhir dari sebuah drama yang berfungsi sebagai penutup cerita. Bagian ini berisi kisah akhir dan kesimpulan dari cerita dalam drama. Meskipun terlihat tidak begitu penting, epilog sebenarnya memiliki peran yang sangat penting. Akhir cerita menjadi penentu apakah drama tersebut bagus atau tidak.

Beberapa drama memiliki alur cerita yang bagus, tetapi akhir cerita yang mengecewakan. Di sisi lain, ada juga drama yang di awal ceritanya terasa membingungkan, tetapi alur cerita yang ditampilkan semakin baik dan akhir yang memuaskan untuk penonton.

4 Ciri-Ciri Drama yang Perlu Kamu Ketahui

Dalam membedakan drama dengan karya sastra lainnya, terdapat beberapa ciri-ciri yang perlu diketahui. Berikut adalah empat ciri-ciri drama:

1. Memiliki Dialog

Perbedaan utama antara drama dengan jenis sastra lainnya adalah adanya dialog. Drama pada awalnya adalah lantunan syair yang dilantunkan untuk memuja para dewa dalam budaya Yunani Kuno. Seiring waktu, syair ini mulai dibalas-balas dan berubah menjadi pengisahan yang lengkap dengan lakon dan karakter yang berbeda. Dialog ini menarik minat banyak orang sehingga dipertontonkan di depan masyarakat umum.

Di masa lalu, orang-orang berkumpul di teater untuk menonton drama. Saat ini, pertunjukan drama tidak hanya bisa dilihat di panggung teater, tetapi juga di televisi dengan jutaan penonton dari berbagai negara.

2. Punya Sebuah Pesan Moral yang Disampaikan

Drama yang baik tidak hanya memiliki cerita yang menarik untuk dipentaskan, tetapi juga memiliki pesan moral yang disampaikan kepada penonton. Pesan moral ini biasanya disisipkan di antara dialog atau menjadi kesimpulan yang bisa diambil oleh penonton. Penulis dialog dan para pemain drama memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan moral ini kepada penonton melalui akting yang mereka tampilkan.

3. Menghadirkan Konflik

Drama yang baik juga harus memiliki konflik. Konflik adalah hal yang penting dalam membuat drama terlihat menarik dan tidak membosankan. Semakin rumit konflik yang muncul, semakin baik pula drama tersebut. Para penulis drama dan para pemain memiliki tugas penting dalam menghadirkan konflik kepada penonton. Untuk melakukannya, mereka harus memahami naskah dengan baik agar dapat menguasai peran yang diberikan.

See also  18 Macam Genre Novel & Contoh Novelnya

4. Gaya Bahasa

Gaya bahasa juga merupakan ciri penting dalam drama. Gaya bahasa dapat menjadi penanda masa, kelas sosial, atau kondisi dalam drama. Misalnya, dalam drama tentang kerajaan masa lalu, para pemain yang memerankan raja akan memiliki gaya bahasa yang berbeda dengan rakyat biasa.

Unsur-unsur dalam Sebuah Drama

Selain memiliki struktur, drama juga memiliki beberapa unsur yang tidak dapat diubah. Berikut adalah unsur-unsur dalam sebuah drama:

1. Tema

Tema merupakan unsur pertama dalam pembuatan sebuah drama. Drama harus memiliki tema yang jelas sehingga dapat memberikan gambaran tentang alur cerita, jumlah tokoh, watak setiap tokoh, dan latar belakang kisah. Tema juga membantu pihak produksi dalam memperkirakan biaya yang diperlukan serta membantu tim kreatif dalam menggambar dekorasi dan kostum yang sesuai.

2. Alur Cerita

Setelah menentukan tema, alur cerita dalam drama dapat dibuat. Alur cerita terdiri dari kisah awal, konflik yang muncul, dan kisah akhir. Alur cerita sangat penting karena menentukan seberapa menariknya drama tersebut. Selain itu, alur cerita juga dapat mempengaruhi kepopuleran drama.

3. Tokoh

Sebuah drama tidak akan berjalan tanpa adanya tokoh di dalamnya. Tokoh dalam drama dapat berupa tokoh utama maupun tokoh figuran yang muncul secara sekilas. Para pemain drama harus melalui proses casting untuk memperoleh peran dalam drama. Selain penampilan yang sesuai, mereka juga harus memiliki kemampuan akting yang baik untuk mampu menghidupkan tokoh yang dimainkan.

4. Watak

Setiap tokoh dalam drama memiliki watak atau perilaku yang berbeda-beda. Drama yang baik harus memiliki perbedaan watak yang jelas antara tokoh-tokohnya. Kehadiran watak yang berbeda ini membuat drama menjadi lebih menarik. Dalam sebuah drama, terdapat watak protagonis yang baik dan watak antagonis yang jahat.

5. Latar

Latar adalah unsur penting dalam sebuah drama. Latar yang sesuai membantu menambah kualitas dan keaslian dalam pertunjukan. Tim kreatif bertanggung jawab dalam memilih latar yang sesuai untuk menggambarkan situasi, waktu, dan kondisi dalam setiap adegan dalam drama.

6. Pesan yang Disampaikan

Sebuah drama tidak lengkap tanpa adanya pesan moral yang disampaikan. Pesan moral umumnya disisipkan di dalam dialog para pemain atau menjadi kesimpulan dari cerita drama tersebut.

Jenis-jenis Drama yang Perlu Diketahui

Selain memiliki struktur dan unsur-unsur, drama juga terbagi menjadi beberapa jenis. Beberapa jenis drama yang perlu diketahui antara lain:

See also  18 Kewajiban Suami Terhadap Istri yang Harus Dipenuhi

1. Tragedi

Drama jenis ini memiliki alur cerita yang menyedihkan atau memilukan. Tragedi biasanya memiliki akhir yang tragis yang dapat membuat penonton merasa sedih. Beberapa kisah pemeran utama dalam drama tragedi sering kali sangat malang.

2. Opera

Opera adalah drama di mana dialognya diganti dengan nyanyian dan iringan musik. Drama jenis ini biasanya menjadi favorit bagi mereka yang suka musik. Opera lebih populer di luar negeri daripada di Indonesia.

3. Komedi

Drama komedi memiliki alur cerita yang lucu dan menghibur. Drama ini mengundang tawa dari penontonnya. Drama komedi sangat disukai oleh banyak orang karena mampu membuat penonton terhibur selama pementasan.

4. Tragekomedi

Tragekomedi adalah jenis drama yang menggabungkan unsur tragedi dan komedi dalam satu cerita. Meskipun alur ceritanya cukup tragis, drama ini disajikan dengan cara yang lucu sehingga penonton tertawa sepanjang penayangannya.

5. Melodrama

Melodrama merupakan jenis drama yang memiliki alur cerita yang menyedihkan. Serupa dengan tragedi, melodrama juga dapat membuat penonton merasa sedih. Namun, melodrama menggunakan dialog sebagai media utama, sedangkan tragedi lebih fokus pada situasi yang menyedihkan.

6. Tablo

Tablo adalah jenis drama yang tidak memiliki dialog. Drama ini mengandalkan gerakan dalam berakting, juga dikenal dengan istilah pantomim. Drama jenis ini biasanya memiliki alur cerita yang lucu dan menghibur.

7. Farce

Farce adalah jenis drama yang bertujuan untuk membuat penonton tertawa dengan aksi lucu para tokohnya. Drama farce menceritakan kekonyolan yang menghibur.

Dalam melakukan pertunjukan drama, diperlukan kerja keras dari berbagai pihak. Penulis cerita berusaha menciptakan cerita yang menarik, tim kreatif merancang latar yang sesuai dengan cerita, dan para aktor berlatih untuk menguasai peran yang mereka mainkan. Semua ini dilakukan dengan tujuan memberikan pertunjukan drama yang berkualitas dan menghibur penonton.

Bagi kamu yang tertarik mempelajari lebih lanjut mengenai struktur drama dan segala hal tentang drama, kamu dapat mengunjungi aikerja.com untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap. Mempelajari drama membuka jendela dunia yang beragam dan memberikan pengalaman yang berharga dalam dunia seni. Dengan bertambahnya pengetahuan tentang drama, kamu akan lebih menghargai seni pertunjukan dan memahami pesan-pesan yang ingin disampaikan melalui drama.


Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.

Tahukah Anda?

Leave a Reply