17 Puisi Tentang Guru Dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris



Puisi Tentang Guru

Guruku, sosok yang begitu berharga dalam kehidupan kita. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang dengan tulus memberikan bekal ilmu bagi anak didiknya. Dalam hidup kita, peran guru sangatlah penting. Mereka bukan hanya mengajar kita pelajaran-pelajaran akademik, tetapi juga membentuk kita sebagai pribadi yang berkualitas.

Guru-guru memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk generasi muda. Mereka berjuang keras untuk mendidik anak didiknya agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baik. Meskipun terkadang kita menemui guru yang kurang baik, tetapi tidak ada satu pun guru yang ingin melukai hati anak didiknya. Mereka selalu ingin yang terbaik untuk kita.

Guru-guru honorer yang berada di daerah terpencil juga patut kita apresiasi. Mereka rela bekerja dengan bayaran yang tidak sebanding dengan upaya dan dedikasi yang mereka berikan. Mereka mengajar di sekolah-sekolah pedalaman yang sulit dijangkau, tetapi tetap dengan semangat memberikan ilmu kepada anak-anak di sana. Mereka adalah contoh nyata dari pahlawan sejati.

Sebagai anak didik, kita juga memiliki tanggung jawab untuk menghormati guru-guru kita. Bukan hanya saat berada di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas. Kita harus tetap memperhatikan guru-guru kita saat proses pembelajaran berlangsung, memberikan hormat kepada mereka ketika bertemu di jalan, dan menghargai setiap usaha dan waktu yang mereka berikan untuk kita.

Selain itu, kita juga dapat mengungkapkan rasa cinta dan hormat kita kepada guru melalui puisi. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang indah dan dapat dijadikan ungkapan rasa terima kasih kita kepada guru. Melalui puisi, kita dapat mengungkapkan perasaan kita dengan kata-kata yang penuh makna dan mendalam.

Puisi tentang guru dapat menjadi sarana untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan kita kepada mereka. Dalam puisi, kita dapat menggambarkan betapa besar pengabdian mereka dalam mencerdaskan generasi muda. Kita dapat menuliskan betapa besarnya peran guru dalam membimbing kita menuju jalan kesuksesan.

Berikut ini adalah beberapa contoh puisi tentang guru yang dapat menggambarkan perasaan dan penghargaan kita kepada mereka.

Pertama, puisi berjudul “Tombak Keberhasilanku” oleh Amanda Nurdhana D.

Pena menari di atas kertasku
Menuliskan setiap kata yang kau ucapkan
Memberikan secercah cahaya dalam kegelapan
Menuntunku menuju jalan kesuksesan

Walau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmu
Kau selalu mendampingiku menuju cita-citaku
Mengajariku hal-hal baru
Dengan sabar kau membimbingku

Walau sikap nakalku terkadang mengganggumu
Sungguh besar pengabdianmu
Untuk mencerdaskan generasi mudamu
Terima kasih kuucapkan untukmu
Guruku ……….
Kau adalah orang tua keduaku
Kan kukenang selalu jasamu
Sekali lagi kuucapkan terima kasih untukmu
Semoga selalu bahagia hidupmu
Kebaikan akan selalu menyertaimu.

Puisi ini menggambarkan rasa terima kasih dan penghargaan kita kepada guru yang telah mendampingi dan membimbing kita menuju kesuksesan. Meskipun terkadang sikap kita yang nakal mengganggu guru, tetapi mereka tetap sabar dan tulus memberikan ilmu kepada kita. Melalui puisi ini, kita mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada guru kita.

See also  Profil Pemeran Squid Game dan Sinopsis Dramanya

Selanjutnya, ada puisi berjudul “Doa untuk Guruku” yang ditulis oleh seorang penulis yang tidak disebutkan namanya.

Hari demi kulewati … merasa hampa
Tanpa ilmu dan kasih sayangmu
pada siapakah ku wajib bertanya
Dari manakah ini asalnya

Kuhaus ilmu dan mengidamkan belajar
Guru …
Terlalu cepat kau menghilang dariku
begitu cepat kau dan aku berpisah
Akankah kita bersua kembali

Guru …
Ingin ku balas jasa-jasamu
Namun ku tak dapat melakukannya
Ingin rasanya ku membuatmu bangga
Tapi apakah ada langkah untuk melakukannya

Kini …
hanya rangkaian doa
yang dapat kupersembahkan untukmu
semoga panjang umur dan berhasil selalu
Hingga kita dapat bersua kembali
Kiranya Allah menghendaki

Puisi ini menggambarkan rasa rindu dan terima kasih kita kepada guru yang pernah mengajar kita. Terkadang, kita merasa kehilangan ketika guru kita berpindah atau pensiun. Melalui puisi ini, kita mengungkapkan harapan agar bisa kembali bertemu dengan guru kita dan rasa terima kasih yang tak terhingga atas pengajaran dan bimbingannya.

Selanjutnya, ada puisi berjudul “Sebatang Kapur” oleh Iroh Rohmawati.

Deretan deretan bangku tanpa kedua kaki tetap berdiri meski tidak mampu berdiri tegak
Suara lantang terus kau keluarkan sampai mengusir tikus tikus kemalasan di otak kami
Tanpa mengenal lelah kau terus mendidik kami
Meski keringat bercucuran dan gaji tak seberapa dibandingkan gaji para aparatur aparatur negara yang tidak adil

Guru …
Nama yang akan selalu dikenang sepanjang masa
Dengan kelincahan menarikan sebatang kapur di atas papan tulis yang mulai mengantuk
Dan terus mendidik hingga kami mendapatkan arti pentingnya kehidupan

Puisi ini menggambarkan pengorbanan dan perjuangan guru dalam mendidik kita. Meskipun gaji mereka tidak sebanding dengan kerja keras yang mereka lakukan, mereka tetap gigih dan tulus dalam mendidik kita. Melalui puisi ini, kita mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan kita kepada guru kita.

Selanjutnya, ada puisi berjudul “Pipit Kecil” yang ditulis oleh Zuarni, S. Pd.

Awal jumpa kita, Kami bukan siapa-siapa
Hanya pipit kecil dengan paruh menganga dan sayap setengah terbuka
Kami hanya berputar … berputar …
Dan hinggap di pundak ilmu guru-guru kami
Awal jumpa kita Kami bukan apa-apa
Hanya sobekan-sobekan kertas tak bermakna
Menunggu tangan-tangan kokoh dan jemari lentik guru kami
Merangkainya menjadi buku yang patut diperhitungkan
Guruku … lihatlah pipitmu
Kami telah seperkasa garuda, selincah merpati
Dengan ilmu dan petuahmu
Picing mata nanar telah sejelita mentari siang hari
Langkah seok … telah mantap menapaki jalan tajam beronak
Kini pipitmu …
Telah siap terbang … terbang memetik cita-cita kehidupan
Dia meninggalkan
Secuil sejarah hidup kami di sini.

Puisi ini menggambarkan perjalanan kita sebagai murid yang awalnya tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Namun, berkat bimbingan dan pengajaran guru-guru kita, kita dapat tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang tangguh dan cerdas. Melalui puisi ini, kita mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan kita kepada guru-guru yang telah berjuang untuk kita.

See also  Ragam Alat Musik Maluku: Bentuk dan Cara Memainkannya

Selanjutnya, ada puisi berjudul “Bersamamu, Guruku” oleh Yoga Permana Wijaya.

Ketika aku menatap langit
Tingginya takkan dapat kuraih berjinjit
Tapi tatkala aku menatapnya bersamamu, guruku
Aku dapat menggapai cita setinggi itu
Ketika aku memandang samudera
Hamparan luasnya takkan bisa kupeluk di dada
Tapi tatkala aku memandangnya bersamamu, guruku
Aku bisa merangkul mimpi seluas itu
Ketika aku melihat gunung
Beratnya takkan mampu kupikul di punggung
Tapi tatkala aku melihatnya bersamamu, guruku
Aku mampu mengangkat ilmu seberat itu
Itulah tinggi, luas, dan berkat jasa yang kau terima
Berkatmu, ku menatap, ku memandang, ku melihat sisi lain dunia
Tuk mengubahnya menjadi bekal kehidupan
Maka setinggi langit, seluas samudera, dan seberat gunung
Terhatur terima kasih untukmu, guruku.

Puisi ini menggambarkan betapa besar pengaruh guru kita dalam membantu kita meraih cita-cita dan meraih kesuksesan. Melalui bimbingan dan pengajaran guru, kita dapat melihat dunia dengan sudut pandang yang lebih luas. Melalui puisi ini, kita mengungkapkan rasa terima kasih kita kepada guru yang telah memberikan bekal ilmu untuk kehidupan kita.

Selanjutnya, ada puisi berjudul “Jangan Ajari Aku Korupsi, Guruku” oleh Abdul Hakim.

Kureguk ilmumu di saat aku dahaga akan ilmu
Kurasakan hangat kasih sayangmu kala engkau tebarkan teladan buat anakmu
Senyum sapa salammu setia menyambut kedatanganku
Tanpa kenal lelah engkau tebarkan kebajikanmu

Aku mungkin bukan anak yang pintar
Aku ingin meraup ilmu yang engkau ajar
Ilmumu aku goreskan dengan ujung pena
Di atas buku kusimpan jejak tulisanmu penuh rasa

Kuhayati tutur katamu dengan sepenuh jiwa
Aku ke sekolah bukan ingin mengumpulkan pundi-pundi angka
Aku mungkin bukan anak yang layak menyandang juara
Aku hanyalah anak negeri yang ingin melukis masa depan dengan penuh asa

Aku ingin membekali diri dengan ilmu yang kau semaikan sepanjang masa
Aku ingin guruku memberi angka apa adanya
Bukan angka basa-basi biar aku terlihat anak digdaya
Menipu diriku … orang tua … dan seluruh bangsa

Meski aku tahu guruku takut dikatakan gagal mendidik anak bangsa
Terpaksa memberi angka yang cetar membahana
Di bawah ancaman tunjangan takkan cair kalau anak diberi angka apa adanya.

Guruku … jangan ajari aku korupsi
Beri kami angka sesuai bukti yang engkau miliki
Itulah wajah kami yang masih harus belajar lebih keras lagi
Agar negeri ini kelak melahirkan generasi emas yang hakiki
Mampu berdikari taklukkan dunia yang kian berkompetisi
Bukan emas palsu yang menipu diri sendiri
Guruku … Ajarkan kami sepenuh hati dengan kejujuran dan hati.

See also  Bingung Celana Putih Cocok dengan Baju Warna Apa? Ini Inspirasinya!

Puisi ini menggambarkan harapan kita kepada guru untuk tidak mengajarkan kita hal-hal yang buruk, seperti korupsi. Kita ingin mendapatkan penilaian yang adil dan sesuai dengan kemampuan dan usaha kita, bukan dengan cara curang. Melalui puisi ini, kita mengungkapkan harapan kita kepada guru untuk mengajarkan kita nilai-nilai kejujuran dan integritas.

Terakhir, ada puisi berjudul “Pahlawan yang Terlupakan” oleh Ahmad Muslim Mabrur Umar.

Cermatilah sajak sederhana ini, kawan
Sajak yang terkisah dari sosok sederhana pula
Sosok yang terkadang terlupakan
Sosok yang sering tak dianggap

Ialah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawan
Terka-lah kiranya siapa pahlawan ini
Ingatlah lagi kiranya apa jasanya
Ia tak paham genggam senjata api Ia tak bertarung di medan perang

Ucap, sabar, dan kata hati menjadi senjatanya
Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya
Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya
Bukan ia yang diharap menang
Namun suksesmu dan sukseskulah menangnya
Dapatkah kiranya jawab siapa pahlawan ini

Karenanyalah kudapat tulis sajak ini
Karenanyalah kau dapat baca sajak ini
Juluknya ialah pahlawan tanpa tanda jasa
Mungkin telah teringat olehmu kawan
Mungkin telah kau terka jawabnya
Ialah pahlawan dan orang tua kedua
Ialah guru, sang pahlawan yang terlupakan.

Puisi ini menggambarkan guru sebagai pahlawan yang sering kali terlupakan dan tidak mendapatkan pengakuan yang layak. Mereka bukanlah pahlawan yang bertarung di medan perang, tetapi melalui pengajaran dan bimbingan mereka, mereka membantu kita meraih kesuksesan. Melalui puisi ini, kita mengingatkan diri kita sendiri tentang jasa-jasa guru kita yang sering kali terlupakan.

Dalam puisi-puisi tersebut, kita dapat melihat betapa besar peran dan pengabdian guru dalam kehidupan kita. Melalui pengajaran dan bimbingan mereka, kita dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang berkualitas. Guru-guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang dengan tulus memberikan bekal ilmu bagi anak didiknya.

Sebagai anak didik, kita memiliki tanggung jawab untuk menghargai dan menghormati guru-guru kita. Kita harus menghormati mereka dan memberikan mereka apresiasi yang layak. Salah satu cara untuk melakukannya adalah melalui puisi. Puisi merupakan sarana yang indah untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan kita kepada guru.

Dalam puisi kita dapat menggambarkan pengalaman dan perasaan kita bersama guru, serta membahas tentang perjuangan dan pengorbanan mereka. Puisi juga dapat menjadi sarana untuk mengungkapkan harapan dan impian kita untuk masa depan.

Guru-guru adalah sosok yang sangat berarti dalam kehidupan kita. Mereka adalah orang-orang yang siap membimbing dan mendukung kita dalam mencapai tujuan dan kesuksesan. Terima kasih, guru-guru, atas segala pengajaran dan bimbinganmu. Semoga kalian selalu bahagia dan sukses dalam kehidupanmu.

Sumber:
https://www.aikerja.com/blog/puisi-tentang-guru/


Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.

Tahukah Anda?

Leave a Reply