Pesimis: Pengertian, Ciri, Cara Mengatasi & Dampak


Pengertian Pesimis

Pesimis adalah kebalikan dari sifat optimis, orang yang pesimis seringkali merasa dirinya gagal dan curiga saat hal yang telah dikerjakan berjalan dengan baik. Berbeda dengan orang yang optimis, orang yang pesimis cenderung mengharapkan hal terburuk dan fokus pada kemungkinan kegagalan. Mereka lebih banyak melihat kelemahan dan kekurangan daripada melihat potensi dan kelebihan diri sendiri. Sifat pesimis ini dapat membuat seseorang lebih lambat dalam merespon usaha-usaha yang dapat membantu mereka keluar dari masalah, dan lebih memilih pasrah, menyangkal, dan tidak melakukan apa-apa. Hal ini dapat menimbulkan perasaan depresi dan dapat menjadi penyebab gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres.

Gangguan Mental Akibat Pesimis

Pesimis sering dikaitkan dengan gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres. Seseorang yang pesimis cenderung melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang negatif, dan lebih fokus pada apa yang salah atau mungkin gagal daripada melihat potensi dan kemungkinan keberhasilan. Hal ini dapat menyebabkan mereka merasa tidak berarti, putus asa, dan kehilangan motivasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Selain itu, pikiran pesimis juga dapat menghambat seseorang dalam mengambil tindakan untuk mengubah keadaan yang tidak menyenangkan dan dapat memperburuk masalah yang sedang dihadapinya. Gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan kesehatan mental seseorang.

Ciri-Ciri dan Contoh untuk Mengetahui Seseorang yang Pesimis

Ada beberapa ciri-ciri yang dapat digunakan untuk mengetahui seseorang yang cenderung pesimis. Berikut adalah beberapa ciri-ciri tersebut:

1. Tidak akan mengejar apa yang diinginkan, karena telah berpikir mungkin akan gagal

Seorang yang pesimis cenderung tidak akan mengejar apa yang diinginkan karena mereka sudah berpikir sebelumnya bahwa upaya mereka akan berakhir dengan kegagalan. Mereka lebih fokus pada kemungkinan kegagalan daripada melihat peluang keberhasilan. Misalnya, seorang yang pesimis mungkin tidak akan mencoba melamar pekerjaan yang diimpikan karena mereka sudah memikirkan kemungkinan ditolak atau gagal dalam proses seleksi.

2. Merasa terkejut ketika yang dikerjakan benar-benar berhasil mencapai tujuan

Orang yang pesimis seringkali merasa terkejut ketika usaha atau proyek yang mereka kerjakan berhasil mencapai tujuan atau memberikan hasil yang positif. Karena mereka cenderung melihat segala sesuatu dari sudut pandang negatif, mereka tidak mengharapkan banyak dari apa yang mereka kerjakan, sehingga ketika berhasil, mereka merasa terkejut dan tidak percaya.

See also  Artikel Kategori Buku Tumbuhan

3. Selalu fokus pada kesalahan apa pada suatu situasi

Seorang yang pesimis cenderung lebih fokus pada kesalahan atau kegagalan daripada melihat hal-hal yang positif dalam suatu situasi. Mereka lebih cenderung meremehkan atau mengabaikan hal-hal yang baik dalam hidup mereka dan lebih memperhatikan hal-hal yang buruk. Misalnya, saat mendapat nilai bagus dalam ujian, mereka akan lebih fokus pada kesalahan yang mereka buat daripada merayakan keberhasilan mereka.

4. Cenderung fokus pada kelemahan atau kekurangan diri sendiri daripada kelebihan yang dimiliki

Orang yang pesimis seringkali cenderung melihat diri mereka sendiri dari sudut pandang negatif. Mereka lebih memperhatikan kelemahan atau kekurangan yang dimiliki daripada melihat potensi dan kelebihan yang ada dalam diri mereka sendiri. Misalnya, seorang yang pesimis mungkin lebih sering merasa tidak berharga atau rendah diri karena mereka cenderung melihat diri mereka sendiri sebagai orang yang tidak mampu atau tidak memiliki kemampuan yang cukup.

5. Berpikir bahwa risikonya selalu lebih besar daripada manfaatnya

Seorang yang pesimis cenderung cenderung berpikir bahwa risiko atau kerugian yang mungkin terjadi selalu lebih besar daripada manfaat yang mungkin didapatkan. Mereka cenderung tidak melihat atau mengapresiasi peluang atau manfaat yang mungkin ada dalam suatu situasi atau keputusan. Misalnya, ketika ditawari kesempatan untuk mengambil risiko dalam berkarir atau berbisnis, mereka cenderung menolak atau ragu-ragu karena mereka khawatir dengan kemungkinan kerugian yang mungkin terjadi.

6. Sering merasa kesal dengan optimis yang dimiliki orang lain

Orang yang pesimis cenderung merasa kesal atau tidak nyaman dengan orang yang memiliki sikap optimis atau melihat segala sesuatu dari sudut pandang positif. Mereka tidak mengerti atau sulit menerima pandangan dunia yang berbeda daripada pandangan negatif yang mereka miliki. Misalnya, ketika ada orang yang secara terus-menerus optimis atau melihat hal-hal dengan sikap positif, mereka cenderung merasa kesal atau tidak suka karena mereka merasa itu tidak realistis atau tidak sesuai dengan apa yang mereka lihat.

7. Berasumsi bahwa semua hal baik pada akhirnya akan berakhir

Seorang yang pesimis cenderung berpikir bahwa segala sesuatu yang baik atau menyenangkan pada akhirnya akan berakhir. Mereka cenderung melihat masa depan dengan sikap pesimis dan merasa bahwa tidak ada yang bertahan selamanya. Misalnya, ketika mengalami kebahagiaan atau kesuksesan dalam hidup, mereka cenderung berpikir bahwa itu hanya sesaat dan akan segera berakhir.

See also  Ketahui 9 Arti Mimpi Membunuh Orang Menurut Primbon dan Psikologi

8. Merasa lebih mudah hidup dengan status quo daripada merubah keadaan yang lebih baik

Orang yang pesimis cenderung merasa bahwa hidup dengan status quo atau situasi yang sudah ada lebih mudah daripada berusaha merubah keadaan menjadi lebih baik. Mereka cenderung menganggap bahwa upaya perubahan akan menghadirkan risiko atau kerugian yang lebih besar daripada manfaat yang mungkin didapatkan. Misalnya, mereka mungkin tidak ingin mencoba hal baru atau mengambil risiko dalam hidup karena mereka lebih nyaman dengan yang sudah ada meskipun itu kurang memuaskan.

Manfaat dari Pesimis

Meskipun sifat pesimis cenderung memiliki dampak negatif pada kesehatan mental dan emosional seseorang, ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari sikap pesimis ini. Diantaranya:

1. Cenderung memiliki jaring pengaman

Orang yang cenderung pesimis seringkali memiliki kecenderungan untuk mempersiapkan jaring pengaman dalam menghadapi segala kemungkinan buruk. Karena mereka cenderung memikirkan skenario terburuk, mereka akan berusaha untuk menyiapkan strategi atau rencana cadangan untuk mengatasi kemungkinan buruk tersebut.

2. Lebih siap ketika terjadi hal buruk

Seorang yang pesimis memiliki keunggulan dalam hal kesiapan menghadapi hal buruk. Karena mereka sudah memikirkan kemungkinan terburuk, mereka akan lebih siap ketika hal buruk benar-benar terjadi. Dalam situasi yang sulit atau tidak menguntungkan, mereka akan lebih mudah untuk menghadapinya dibandingkan dengan orang yang kurang siap atau tidak memiliki persiapan yang cukup.

3. Tidak merasa dalam krisis ketika hal buruk terjadi

Orang yang pesimis cenderung sudah terbiasa dengan pemikiran-pemikiran negatif dan sulit terkejut atau terpukul ketika hal buruk terjadi. Mereka sudah mengasumsikan bahwa dunia ini sedang dalam krisis dan sulit, sehingga mereka akan lebih mampu menghadapi atau mengatasi masalah yang muncul.

Cara Menghilangkan Sikap Pesimis

Meskipun memiliki manfaat tertentu, sikap pesimis yang berlebihan dapat menghambat diri kita dalam mencapai potensi dan kebahagiaan hidup. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk menghilangkan sikap pesimis dan menggantinya dengan sikap yang lebih positif dan optimis. Berikut adalah beberapa cara untuk menghilangkan sikap pesimis:

See also  Biografi Dan Beberapa Lagu Glenn Fredly

1. Mencari teman yang optimis

Berkumpul dengan teman-teman yang memiliki sikap optimis dapat membantu merubah sikap pesimis kita. Dengan melihat contoh dari teman-teman yang optimis, kita dapat belajar untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang lebih positif dan optimis.

2. Mengubah perspektif

Untuk menghilangkan sikap pesimis, kita perlu mengubah perspektif kita dalam melihat segala sesuatu. Cobalah untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang lebih positif dan mencari sisi baik dalam setiap situasi. Fokus pada hal-hal yang baik daripada kelemahan atau kekurangan.

3. Membuat daftar kelebihan dan kekurangan

Dalam mengubah sikap pesimis, kita perlu melihat kelebihan dan kekurangan dalam diri kita sendiri dan situasi yang kita alami. Dengan membuat daftar kelebihan dan kekurangan, kita dapat melihat bahwa tidak semua hal dalam hidup ini buruk atau negatif. Melihat kelebihan dan kekurangan juga dapat membantu kita untuk mengenali potensi yang dimiliki dan membangun rasa percaya diri.

4. Belajar dari pengalaman

Melihat kembali pengalaman masa lalu kita yang berhasil atau bahagia dapat membantu menghilangkan sikap pesimis. Dengan melihat bahwa ada banyak pengalaman baik dalam hidup kita, kita dapat belajar untuk lebih menghargai kebahagiaan dan kesuksesan yang kita dapatkan. Pengalaman masa lalu juga dapat memberikan motivasi dan keyakinan bahwa kita mampu untuk mencapai hal-hal yang baik dan positif dalam hidup.

5. Bersyukur dan menghargai hal-hal kecil

Sikap pesimis seringkali membuat kita tidak menghargai dan memperhatikan hal-hal kecil yang baik dalam hidup. Cobalah untuk lebih bersyukur dan menghargai hal-hal kecil yang seringkali kita anggap remeh. Dengan menghargai hal-hal kecil, kita akan lebih mampu melihat sisi positif dalam setiap situasi dan membangun sikap yang lebih optimis.

Dengan menerapkan cara-cara ini, kita dapat menghilangkan sikap pesimis dan membangun sikap yang lebih positif dan optimis dalam menghadapi hidup. Selain itu, penting juga untuk mengingat bahwa sikap pesimis bukanlah sifat yang baku atau tidak dapat berubah. Kita semua memiliki potensi untuk mengubah sikap kita dan menjadi lebih positif.


Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.

Tahukah Anda?

Leave a Reply