
Jenis-Jenis Kayu Beserta Karakteristik dan Manfaatnya
Jenis-Jenis Kayu Beserta Karakteristik dan Manfaatnya
1. Kayu Jati
Kayu jati merupakan salah satu jenis kayu yang sudah sangat dikenal oleh banyak orang. Kayu ini memiliki istilah lain dalam bahasa Inggris, yaitu Tectona Grandis. Kayu jati banyak ditemukan di kawasan pulau Jawa dan pulau Kalimantan. Meskipun pohon kayu jati ada di Kalimantan dan Sumatra, namun mereka tidak dapat tumbuh secara maksimal karena tanahnya tidak mendukung. Kandungan tanah pada kedua pulau tersebut memiliki tingkat keasaman yang tinggi.
Kayu jati ini menjadi salah satu kayu yang sangat diandalkan dalam industri mebel. Kayu ini bisa dikatakan sebagai kayu yang premium untuk pembuatan perabotan rumah. Namun, untuk dapat menggunakan kayu jati tersebut sebagai bahan pembuatan mebel, diperlukan kayu jati yang usianya sudah mencapai puluhan tahun. Faktor usia ini yang menjadikan harga dari kayu jati menjadi lebih mahal daripada kayu lainnya.
Salah satu kelebihan dari kayu jati adalah kekuatan dan daya tahannya yang sangat baik. Kayu jati ini sangat kuat dan tahan lama, sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, kayu jati juga tahan terhadap berbagai cuaca dan memiliki serat yang bagus. Kayu jati juga memiliki sifat yang tidak mudah menyusut dan tidak mudah berjamur.
Namun, ada beberapa kekurangan yang dimiliki oleh kayu jati. Salah satunya adalah harga yang mahal. Kayu jati memiliki harga yang lebih mahal daripada kayu-kayu lainnya karena kualitasnya yang premium. Selain itu, kayu jati juga tidak cocok jika dicat dengan menggunakan warna-warna cerah. Ketika kayu jati dicat dengan warna-warna cerah, akan timbul minyak alami yang meninggalkan noda warna kekuningan di perabotan rumah.
Meskipun kayu jati memiliki beberapa kekurangan, namun kayu ini tetap menjadi salah satu jenis kayu yang paling diminati dan digunakan dalam industri mebel. Kayu jati sangat cocok dijadikan sebagai bahan pembuatan furnitur dengan cat akhir yang tidak menggunakan warna terang. Dengan menggunakan cat akhir yang sesuai, furnitur dari kayu jati akan memberikan kesan guratan-guratan kayu yang alami dan memiliki nilai estetika yang tinggi.
2. Kayu Sungkai
Kayu sungkai merupakan salah satu jenis kayu yang umumnya berwarna terang. Namun, pada bagian pinggir kayu ini memiliki warna yang lebih terang. Selain itu, kayu sungkai juga memiliki permukaan yang kesat, tidak sehalus kayu jati dan kayu-kayu lainnya. Meskipun berusaha untuk diampelas, tetapi kayu sungkai tetap terasa kesat.
Serat kayu sungkai memiliki karakter yang kuat dan bagus. Kayu ini cocok untuk pembuatan furnitur dengan warna natural. Namun, kayu ini tidak cocok jika digunakan untuk membuat furnitur luar ruangan seperti meja taman, ayunan, dan kursi taman. Kayu sungkai tidak memiliki karakter yang kuat ketika lama terkena sinar matahari dan air hujan. Bahkan, dengan serangan hama, kayu sungkai ini bisa menjadi lunak.
Kelebihan dari kayu sungkai adalah serat kayu yang terlihat menonjol sehingga cocok untuk digunakan sebagai mebel minimalis. Selain itu, harga kayu sungkai juga lebih murah daripada kayu jati dan mahoni. Kayu sungkai juga sangat cocok jika menggunakan warna natural.
Namun, kayu sungkai juga memiliki beberapa kekurangan. Serat kayu sungkai tidak terlalu kuat seperti kayu jati dan kayu mahoni, sehingga mudah pecah. Selain itu, permukaan kayu sungkai terasa lebih kasar dibandingkan dengan kayu-kayu lainnya. Kayu sungkai juga tidak cocok digunakan untuk cat akhiran dengan warna solid.
3. Kayu Mahoni
Kayu mahoni merupakan salah satu jenis kayu yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan mebel di Jepara. Kayu ini bahkan sering diekspor keluar negeri, khususnya negara-negara di Eropa. Pengrajin mebel di Jepara kebanyakan menggunakan kayu ini untuk diekspor ke luar negeri.
Meskipun kayu mahoni tidak sekuat kayu jati, namun kayu mahoni memiliki serat yang lebih halus. Kayu ini lebih lunak dan mudah dibentuk serta diukir. Selain itu, kayu mahoni juga memiliki pori-pori yang halus, sehingga produk yang dihasilkan juga ikut halus. Warna kayu mahoni pun memiliki keunikan tersendiri dengan sedikit kemerah-merahan pada bagian dalam dan warna coklat tua pada bagian luar.
Diameter pada kayu mahoni dan kayu jati hampir sama, namun kayu mahoni memiliki harga yang lebih murah, walaupun tidak pada prosesnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, jika ingin menggunakan kayu mahoni sebagai bahan baku pembuatan furnitur, harus memilih kayu yang berdiameter di atas 30 cm. Selain itu, kayu mahoni juga mudah menyusut dan rentan terserang hama.
Kayu mahoni tidak sekeras kayu jati. Hal ini membuat kayu mahoni rentan terserang hama. Sebelum diolah, kayu mahoni biasanya akan direndam dalam cairan anti hama agar lebih tahan lama. Namun, ada juga pengrajin yang merebus kayu ini terlebih dahulu sampai benar-benar tidak ada hama di dalamnya. Proses ini memengaruhi biaya akhir dari kayu mahoni.
Kelebihan dari kayu mahoni adalah harganya yang lebih murah daripada kayu jati. Selain itu, kayu ini cocok untuk membuat cat akhiran dengan warna solid karena kandungan minyak alami pada kayu mahoni hanya sedikit. Kayu ini juga memiliki karakter yang ringan.
Namun, kayu mahoni juga memiliki beberapa kekurangan. Serat kayu mahoni bagus, namun tidak sekuat kayu jati. Kayu mahoni juga mudah diserang hama jika tidak dilapisi dengan cairan anti hama.
4. Kayu Trembesi
Kayu trembesi memiliki serat dengan guratan yang bagus seperti kayu jati. Kayu ini memberikan kesan elegan melalui guratan-guratannya tersebut. Ketika masih berupa pohon, kayu trembesi sangat kuat terhadap cuaca ekstrem. Namun, setelah diubah menjadi kayu, kayu trembesi tidak lagi kuat ketika terkena cuaca ekstrem.
Kayu trembesi lebih cocok digunakan sebagai produk dalam ruangan yang tidak memiliki sambungan konstruksi dan desain-desain padat. Kayu ini juga sering digunakan sebagai tempat peneduh di jalan. Meskipun kayu trembesi tidak tahan dalam cuaca ekstrem, tetap saja kayu ini bisa digunakan untuk peneduh jalan.
Salah satu keunikan dari kayu trembesi adalah pertumbuhannya yang cepat dibandingkan dengan pohon lainnya. Kita sering menjumpai kayu trembesi dalam bentuk yang besar. Kayu ini cocok digunakan untuk pembuatan furnitur yang pembuatannya mendukung kekuatan dari produk itu sendiri, seperti pembuatan meja solid.
Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh kayu trembesi adalah guratan serat kayu yang bagus, mirip dengan kayu jati. Kayu ini juga cocok digunakan untuk membuat mebel dalam ukuran besar. Selain itu, kayu trembesi juga cocok untuk membuat patung besar.
Namun, kayu trembesi juga memiliki beberapa kekurangan. Kayu ini tidak terlalu kuat dan mudah diserang hama. Kayu trembesi juga tidak disarankan untuk penggunaan luar ruangan.
5. Kayu Mindi
Kayu mindi juga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan mebel di Jepara. Karakteristik kayu mindi cukup keras, namun tidak sekeras kayu mahoni dan kayu jati. Kayu ini rentan pecah, sehingga penggunaannya harus dipastikan dalam keadaan kering.
Guratan pada serat kayu mindi tergolong bagus. Namun, serat kayunya tidak sekuat serat kayu jati. Jika ingin lebih kuat, kayu mindi harus dilapisi dengan cairan anti hama agar tidak rusak karena serangan hama. Kayu mindi juga memiliki banyak permintaan untuk dilakukan veneer. Harganya bersaing dengan kayu mahoni.
Beberapa kelebihan dari kayu mindi adalah salah satu kayu yang memiliki serat bagus. Kayu ini cocok untuk pembuatan mebel minimalis dengan warna natural.
Namun, kayu mindi juga memiliki beberapa kekurangan. Serat kayu mindi tidak terlalu kuat, sehingga mudah pecah. Selain itu, kayu ini juga mudah melengkung dan mudah terserang hama karena kurang kuat. Kayu mindi juga tidak cocok digunakan untuk luar ruangan.
6. Kayu Pinus
Kayu pinus merupakan salah satu jenis kayu yang memiliki serat yang bagus. Serat kayu pinus terlihat menonjol dengan jelas. Kayu ini cocok digunakan untuk bahan baku mebel karena akan terlihat nilai estetikanya dari guratan seratnya. Kayu ini juga memiliki tingkat kekerasan yang cukup tinggi, sehingga dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan.
Meskipun terlindung dari hama, kayu pinus tidak sekuat kayu jati. Kayu ini cukup lunak dan mudah pecah jika digunakan untuk membuat mebel dalam ukuran kecil. Minyak alami pada kayu pinus ini sangat banyak, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama jika ingin memberikan warna akhir yang maksimal. Kayu harus benar-benar kering sebelum diberi warna akhir.
Beberapa kelebihan dari kayu pinus adalah guratan serat yang bagus, tingkat kekerasan yang tinggi, dan harga yang relatif murah. Kayu ini juga tahan terhadap hama karena kandungan minyak alami yang banyak.
Namun, kayu pinus juga memiliki beberapa kekurangan. Serat kayu pinus tidak terlalu kuat seperti kayu jati. Selain itu, kandungan minyak yang tinggi memakan waktu lama jika ingin memberikan warna akhir pada kayu ini.
7. Kayu Meranti
Kayu meranti biasanya digunakan sebagai bahan baku untuk membuat bangunan, baik bangunan besar maupun bangunan kecil. Kayu ini dapat digunakan untuk membuat rumah, kafe, kantor, restoran, serta sekolah. Selain itu, kayu meranti juga bisa digunakan untuk pembuatan tempat tidur, meja, kursi, dan berbagai jenis furnitur lainnya.
Kayu meranti memberikan kesan yang alami pada bangunan. Kayu ini memiliki kemudahan dalam pembuatannya dengan banyak bentuk, serta mudah untuk melakukan perubahan dalam desain bangunan. Kayu meranti fleksibel dan tahan terhadap gempa, bahkan disebut sebagai kayu anti rayap.
Kayu meranti memiliki beberapa karakteristik, seperti tekstur kesegarisan ukuran pada sel kayu yang tidak jelas, pembuluh kayu yang berbaur, dan persebaran tunggal dan ganda radial. Kayu ini juga memiliki tekstur yang lebih kasar dibandingkan dengan kayu-kayu lainnya. Namun, serat kayunya termasuk serat yang bagus dan tidak mudah pecah.
Beberapa kelebihan dari kayu meranti adalah kemudahan dalam pengeringan kayu, ketahanannya yang baik, serta cocok sebagai bahan baku konstruksi bangunan. Kayu meranti juga tahan terhadap serangan rayap dan jamur.
Namun, kayu meranti juga memiliki beberapa kekurangan. Teksturnya kasar dan tidak jelas, serta harga kayu meranti cukup mahal.
8. Kayu Cendana
Kayu cendana memiliki nama latin Santalum Album L. Pohon cendana tumbuh di Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Malu Tenggara Barat. Pada saat ini, pohon cendana sudah tersebar ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Bali, Sulawesi, Jawa Timur, Maluku, Sumba, Flores, Rote, dan lain-lain.
Salah satu keunikan dari kayu cendana adalah aroma yang harum. Hal ini disebabkan oleh kandungan senyawa santanol pada bagian batang dan akar kayu cendana. Kandungan senyawa seperti itu sering digunakan sebagai bahan baku dalam industri kosmetik dan farmasi.
Kayu cendana juga tidak hanya digunakan sebagai bahan baku untuk produk ukiran dan mebel. Karena wanginya yang khas, kayu ini juga dimanfaatkan dalam berbagai hal, seperti rempah-rempah, bahan dupa, warangka keris, aroma terapi, campuran parfum, dan bahan baku obat herbal yang diolah dari kulit, kayu, dan minyak cendana.
Beberapa kelebihan dari kayu cendana adalah aroma khas yang harum, kemampuannya sebagai bahan baku dalam industri kosmetik dan farmasi, serta tersebar di banyak daerah di Indonesia.
Namun, kayu cendana juga memiliki kekurangan. Kayu ini memiliki banyak peminat dan sering dijadikan sebagai bahan baku dupa, sehingga harganya menjadi mahal.
9. Kayu Merbau
Kayu merbau diolah dari pohon merbau yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia, termasuk Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Pohon merbau memiliki ketinggian mencapai 50 meter.
Karakteristik kayu merbau adalah memiliki warna kuning kecokelatan, coklat kemerahan, dan sedikit hitam. Warna kayu ini sedikit mirip dengan kayu jati dan menjadi alternatif yang baik sebagai pengganti kayu jati.
Kelebihan dari kayu merbau adalah tingkat kekerasan yang cukup tinggi. Kayu ini termasuk dalam kayu yang berat dan dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan. Berbagai produksi yang menggunakan kayu merbau meliputi konstruksi rumah, pembuatan kusen pintu dan jendela, pembuatan tiang, hingga pembuatan jembatan.
Selain itu, kayu merbau memiliki keunikan warna dan serat kayu yang bagus. Kayu ini juga memiliki harga yang lebih murah daripada kayu jati dan tahan terhadap serangan rayap dan jamur.
Namun, kayu merbau juga memiliki kekurangan. Pengolahan kayu merbau cukup sulit, dan jika salah dalam proses pengolahan, kayu ini bisa rusak.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap jenis kayu memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangan yang berbeda-beda. Dalam memilih jenis kayu yang tepat, perlu mempertimbangkan kebutuhan dan tujuan penggunaan kayu tersebut. Apakah digunakan untuk pembuatan mebel, konstruksi bangunan, atau keperluan lainnya. Dengan memahami karakteristik dan manfaat dari setiap jenis kayu, kita dapat membuat keputusan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan kita.
Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.