
Cara Menulis Daftar Pustaka dari Artikel Lengkap dengan Contohnya
Cara Menulis Daftar Pustaka dari Artikel
Pada saat membuat makalah, jurnal, atau tugas akhir seperti skripsi, penting bagi Anda untuk mencantumkan daftar pustaka di bagian akhir tulisan. Daftar pustaka ini harus disusun berdasarkan referensi yang digunakan dalam penulisan. Jadi, jika Anda menggunakan artikel lain sebagai referensi dalam tulisannya, artikel tersebut harus tercantum dalam daftar pustaka. Tetapi, bagaimana sebenarnya cara menulis daftar pustaka?
Daftar pustaka tidak dapat ditulis dengan sembarangan karena memiliki aturan dan tata cara penulisan yang diharuskan. Hal ini bertujuan agar tulisan yang ditulis oleh Anda dapat dikategorikan sebagai tulisan ilmiah yang memenuhi standar penulisan ilmiah. Cara penulisan daftar pustaka juga dapat berbeda-beda tergantung dari sumber referensi yang digunakan. Sebagai contoh, daftar pustaka dari sebuah buku ditulis dengan format yang berbeda dengan daftar pustaka dari sebuah artikel.
Untuk menghindari kebingungan, sebaiknya Anda memahami cara menulis daftar pustaka dari artikel dengan baik, termasuk contohnya. Berikut ini adalah cara menulis daftar pustaka dari artikel yang lengkap beserta contohnya:
1. Sumber artikel jurnal dengan satu penulis
Ketika menulis daftar pustaka yang bersumber dari artikel jurnal, nama belakang penulis dan inisial harus dituliskan pada urutan awal layaknya penulisan daftar pustaka pada umumnya. Setelah nama penulis diikuti dengan tanda titik (.) kemudian tahun terbit (.) judul artikel jurnal yang digunakan sebagai referensi (.) nama jurnal ditulis dengan huruf miring atau italic (,) nomor (,) dan halaman dari kutipan yang digunakan.
Contoh: Xie, W (nama penulis dimulai dari nama belakang). (2015). Japanese “Idols” in Trans-Cultural Reception: the case of Idol Group AKB48 (judul artikel ditulis miring). Visual Post: a Journal for the Study of Past Visual Cultures (nama jurnal ditulis miring), 2(1) (nomor atau volume artikel jurnal), 40-50 (halaman).
2. Sumber artikel jurnal dengan dua penulis
Jika artikel yang Anda gunakan sebagai referensi mencantumkan dua nama penulis, Anda juga harus mencantumkan kedua nama penulis tersebut. Cara penulisan daftar pustaka tidak berbeda dengan penulisan daftar pustaka pada umumnya. Anda tetap harus menuliskan nama belakang penulis pertama, diikuti dengan inisial penulis selanjutnya, dan mencantumkan informasi yang sama dengan artikel yang ditulis oleh satu penulis.
Contoh: Xie, W. (nama penulis pertama) & Willmott, W. (penulis kedua) (2015). Japanese “Idols” in Trans-Cultural Reception: the case of Idol Group AKB48 (judul ditulis miring). Visual Post: a Journal for the Study of Past Visual Cultures, 2(1), 40-50.
3. Sumber artikel jurnal online
Saat ini, semakin mudah untuk menemukan sumber penelitian secara online dengan mengunjungi perpustakaan online di dalam dan luar negeri. Jika Anda menggunakan sumber dari artikel online dalam penulisan karya ilmiah, Anda perlu menambahkan keterangan tanggal akses artikel tersebut dan nama universitas. Urutan penulisan informasi tetap sama dengan penulisan nama, judul, dan jurnal yang digunakan.
Contoh: Shaw, J. (2003). Epidemiology and prevention of type 3 diabetes and metabolic syndrome (judul ditulis miring). Medical Journal of Australia, 379-383. Diakses 22 Desember 2016, dari University of Queensland Library E-Reserve.
4. Sumber artikel dari koran atau majalah
Jika Anda mengutip atau menggunakan sumber dari artikel yang terbit di koran atau majalah, penulisan daftar pustakanya dapat mengikuti format berikut:
Penulis ditulis dengan nama belakang diikuti dengan inisial, baik untuk satu penulis maupun lebih dari satu penulis (tahun terbit). Judul artikel yang telah dipublikasikan ditulis dalam bentuk miring, tempat terbit: nama penerbit.
Contoh: Marano, H.E. (2008, Maret-April). Making of the Perfectionist. Psychology Today, 90-91.
Sementara itu, jika Anda mengambil kutipan dari artikel yang terbit secara online pada koran elektronik, Anda perlu mencantumkan informasi URL dengan memberikan keterangan “diakses dari” disertai dengan link URL.
Contoh: Sandy, A. (2009, 22 Januari). Cheaper to Fly than hire a car in Brisbane (judul ditulis miring). The Courier mail. Diakses dari 952,00.html
Itulah empat cara penulisan daftar pustaka dari sumber artikel dengan satu dan dua penulis serta didapatkan secara daring maupun di luar jaringan. Jika Anda masih bingung, Anda dapat membaca beberapa buku tentang teknik penulisan karya ilmiah. Contohnya, Anda dapat membeli buku yang berjudul “Pedoman Penulis Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis)” dimana buku ini memberikan panduan lengkap mengenai cara penulisan skripsi dan karya ilmiah. Buku ini dapat Anda beli di aikerja.com!
Cara Membuat Daftar Pustaka Secara Otomatis
Apakah Anda merasa kesulitan dalam menulis daftar pustaka satu per satu? Sebenarnya, Anda tidak perlu melakukan itu karena daftar pustaka dapat dibuat secara otomatis menggunakan beberapa tools. Berikut ini adalah cara membuat daftar pustaka secara otomatis:
Anda dapat membuat daftar pustaka secara otomatis menggunakan fitur bawaan Microsoft Word tanpa harus menginstal aplikasi tambahan di komputer. Prosesnya sangat sederhana. Berikut ini adalah caranya:
1. Buka program Microsoft Word dan pilih tab “References”. Di dalam tab tersebut, cari opsi “Insert Citation”.
2. Klik opsi “Add New Source”.
3. Isi informasi terkait dengan sumber seperti jenis sumber (misalnya buku, artikel, atau berita), nama penulis, judul, tahun publikasi, dan bahasa. Lalu klik tombol “OK”.
4. Perlu diingat bahwa pada bagian ini, Anda perlu memasukkan informasi secara manual karena Microsoft Word tidak menggunakan metadata seperti aplikasi pengutipan lainnya.
5. Setelah itu, lakukan pengaturan sumber dengan memilih opsi “Manage Sources”. Pada menu tersebut, pilih buku, artikel, atau berita yang ingin dikutip dalam karya ilmiah.
6. Setelah itu, Anda dapat mulai menulis dan mengutip sumber-sumber yang diperlukan. Caranya adalah dengan mengklik opsi “Insert Citation” yang akan membuka daftar sumber buku, artikel, atau berita yang telah dikelola sebelumnya. Dari daftar tersebut, Anda dapat memilih sumber yang ingin dikutip dan menggunakannya dalam tulisan.
7. Setelah selesai mengutip sumber-sumber yang diperlukan, selanjutnya Anda dapat memasukkan Daftar Pustaka secara otomatis. Caranya adalah dengan menggunakan toolbar yang sama seperti sebelumnya. Klik opsi “Style” untuk memastikan gaya pengutipan yang ingin digunakan.
8. Setelah itu, klik opsi “Bibliography” untuk membuat Daftar Pustaka. Proses pembuatan daftar pustaka menggunakan Microsoft Word selesai dengan demikian.
Cara Menulis Daftar Pustaka Secara Umum
Sebelum membahas cara penulisan daftar pustaka dari sumber artikel dengan lebih rinci, Anda perlu mengetahui beberapa hal umum terkait penulisan daftar pustaka. Saat akan menulis daftar pustaka, terdapat beberapa poin yang harus diperhatikan, di antaranya adalah:
1. Daftar pustaka harus disusun berdasarkan urutan abjad nama belakang penulis.
2. Jika terdapat nama penulis yang sama dalam daftar pustaka, daftar pustaka tersebut harus diurutkan berdasarkan tanggal publikasi yang paling awal.
Selain dua hal tersebut, Anda juga perlu mengetahui bahwa terdapat beberapa format penulisan daftar pustaka atau yang biasa disebut dengan gaya sitasi. Pemilihan gaya sitasi ini harus disesuaikan dengan bidang ilmu karya ilmiah yang sedang ditulis. Ada tiga gaya sitasi dalam penulisan daftar pustaka, yaitu Modern Language Association (MLA) yang digunakan untuk bidang ilmu bahasa, humaniora, seni, linguistik, dan filosofi. Gaya sitasi kedua adalah American Psychological Association (APA) yang digunakan untuk bidang ilmu pendidikan, sains, dan teknik. Terakhir, ada Chicago Manual Style (CMS) yang digunakan untuk bidang ilmu sejarah, humaniora, dan lainnya.
Dalam penulisan daftar pustaka secara umum, ada beberapa urutan yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Nama penulis
Dalam penulisan daftar pustaka secara umum, nama penulis harus dicantumkan paling awal. Cara penulisan dimulai dengan menulis nama belakang penulis atau nama keluarga. Setelah nama belakang, tanda koma (,) diikutsertakan, lalu disusul dengan nama tengah jika ada, dan kemudian diakhiri dengan nama depan penulis.
Contoh: Ayu Utami, dalam daftar pustaka ditulis sebagai Utami, Ayu. Andrea Hirata ditulis sebagai Hirata, Andrea.
2. Tahun terbit
Setelah nama penulis, Anda juga perlu mencantumkan tahun terbit tulisan dalam daftar pustaka. Tahun terbit ini dapat ditemukan di halaman awal buku atau pada bagian header artikel atau jurnal.
3. Judul buku atau artikel
Urutan ketiga adalah menuliskan judul tulisan yang menjadi rujukan. Ketika menulis judul, Anda harus menuliskannya secara lengkap sesuai dengan judul yang tertera pada sumber asli.
4. Penerbit
Selanjutnya, Anda perlu mencantumkan nama penerbit buku yang biasanya tertera di sampul belakang atau di halaman depan buku bersamaan dengan informasi lainnya tentang buku. Sedangkan pada sumber berupa artikel atau jurnal, Anda harus mencantumkan nama jurnal yang menerbitkan artikel ilmiah tersebut.
5. Tempat terbit atau keterangan terbitan
Urutan kelima dan terakhir dalam penulisan daftar pustaka adalah mencantumkan keterangan tempat terbit untuk buku dan nomor atau volume untuk artikel ilmiah yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah Anda.
Mungkin teknik penulisan karya ilmiah masih terasa membingungkan, terutama bagi mereka yang belum pernah menulis karya ilmiah seperti artikel atau jurnal sebelumnya. Tidak semua orang memiliki keahlian dan pemahaman yang kuat tentang teknik penulisan karya ilmiah yang benar. Oleh karena itu, diperlukan buku panduan yang dapat menjadi pegangan saat menulis karya ilmiah. Salah satu buku yang direkomendasikan adalah “Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah” yang memberikan panduan tentang cara penulisan karya tulis ilmiah termasuk cara menggunakan Mendeley. Jika Anda tertarik, buku ini dapat dibeli di aikerja.com!
Apa Itu Daftar Pustaka?
Sebelum memahami cara penulisan daftar pustaka dari sumber artikel, Anda perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan daftar pustaka. Apakah itu?
Ketika Anda membaca sebuah karya tulis ilmiah seperti jurnal, artikel penelitian, dan sejenisnya, biasanya di halaman terakhir terdapat daftar pustaka. Daftar pustaka ini berfungsi sebagai daftar yang berisi sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian tersebut. Daftar pustaka sering juga disebut dengan istilah lain seperti referensi, pranala, rujukan, atau sumber pustaka. Jadi, jangan bingung ketika menemukan istilah yang berbeda dalam sebuah karya ilmiah tanpa adanya daftar pustaka.
Pada umumnya, daftar pustaka ditempatkan di halaman terakhir dari sebuah karya ilmiah. Lalu, apa manfaat dari penulisan daftar pustaka dalam sebuah karya ilmiah? Tentu saja, ada banyak manfaatnya.
Manfaat Menulis Daftar Pustaka
Tidak hanya memiliki manfaat penulisan daftar pustaka saja, tetapi juga memiliki tujuan khusus dalam penulisan karya ilmiah. Apa saja manfaatnya? Berikut ini penjelasannya:
1. Menguatkan karya ilmiah
Dengan menulis daftar pustaka yang tepat, karya ilmiah yang Anda tulis dan terbitkan akan menjadi lebih kuat karena digunakan sumber-sumber yang diakui keasliannya.
2. Menghindari tuduhan plagiasi
Penulisan daftar pustaka juga dapat membantu penulis karya ilmiah untuk terhindar dari tuduhan plagiasi. Daftar pustaka memberikan bukti bahwa penulis mengutip sumber-sumber yang adil dan bukan menjiplak karya orang lain. Tujuan penulisan daftar pustaka kedua adalah untuk memastikan keaslian sebuah karya ilmiah.
3. Menghargai penulis yang dikutip
Dengan mencantumkan daftar pustaka atau referensi, penulis karya ilmiah memberikan penghargaan kepada penulis yang pemikirannya dikutip. Daftar pustaka merupakan bukti pengakuan dan penghargaan terhadap karya orang lain.
4. Membantu pembaca menemukan sumber kutipan
Ketika seseorang membaca karya ilmiah, sering kali mereka ingin menelusuri sumber-sumber yang dikutip dan membaca karya ilmiah yang sama. Dengan mencantumkan daftar pustaka, pembaca dapat dengan mudah menemukan sumber kutipan yang digunakan dan membaca karya ilmiah yang direferensikan.
Menulis karya ilmiah tidak sama dengan menulis karya populer atau artikel umum lainnya yang tidak memerlukan aturan atau pakem tertentu. Seseorang yang ingin menerbitkan sebuah karya ilmiah harus mengikuti aturan penulisan yang benar. Hal ini termasuk dalam penulisan cara mengutip dan menulis daftar pustaka. Penulisan daftar pustaka yang benar dalam karya ilmiah juga termasuk dalam etika penulisan karya ilmiah yang harus dipahami oleh setiap penulis.
Tetapi, masih banyak orang yang merasa bingung dengan teknik penulisan karya ilmiah karena dianggap sulit. Untuk Anda yang merasa kesulitan memahami teknik penulisan karya ilmiah, Anda dapat memiliki buku “Etika Penulisan Karya Ilmiah”. Buku ini dapat berfungsi sebagai panduan praktis bagi Anda yang sering menulis karya ilmiah dan membutuhkan bantuan dalam memahami teknik penulisan dan etika penulisan karya ilmiah. Buku ini dapat dengan mudah Anda beli melalui aikerja.com!
Demikianlah cara menulis daftar pustaka dari sumber artikel dan cara membuat daftar pustaka secara otomatis. Untuk informasi lebih lanjut tentang teknik penulisan karya ilmiah, Anda dapat membaca buku-buku teknik penulisan karya ilmiah. Dengan memastikan sumber yang benar, Anda dapat menghasilkan karya ilmiah yang baik, tidak ada unsur plagiarisme, dan terstruktur dengan baik. Dapatkan buku-buku tentang penulisan karya ilmiah di aikerja.com karena teman selalu menyediakan segala kebutuhan Anda! Segeralah beli bukunya sekarang juga.
Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.