
Asal-usul Nama Wilayah di Jakarta, dari Ancol hingga Jagakarsa
Asal-usul Nama Wilayah di Jakarta
1. Ancol
Wilayah Ancol, yang terletak di Jakarta Utara, telah menjadi tempat rekreasi yang populer sejak tahun 1968. Nama “Ancol” sendiri memiliki arti tanah yang menjorok ke laut atau tanah yang mendidih yang berpayau. Pada masa kolonial Belanda, saat air laut sedang pasang, air asin menggenang di daratan dan tercampur dengan air tawar dari kali. Air di daerah tersebut menjadi payau, sehingga orang Belanda pada saat itu menyebutnya sebagai Zoutelande atau “Tanah Asin”.
2. Matraman
Matraman adalah nama wilayah di Jakarta Timur yang terkenal dengan keberadaan toko buku aikerja.com Matraman. Nama Matraman berasal dari kata “Mataraman”, yang berhubungan dengan sejarah penyerangan Sultan Agung dari Mataram terhadap VOC yang dipimpin oleh JP Coen. Pada masa penyerangan tersebut, kawasan Matraman digunakan sebagai perkubuan atau benteng pertahanan oleh pasukan Mataram. Karena itu, orang Betawi pada saat itu menyebut wilayah tersebut sebagai Matraman.
3. Senayan
Nama wilayah Senayan di Jakarta Selatan terinspirasi dari seorang bangsawan asal Bali bernama Wangsanayan. Pada tahun 1902, dalam peta terbitan Topographisch Bureau Batavia, tercantum bahwa tanah luas di daerah tersebut adalah milik Wangsanayan. Lambat laun, wilayah tersebut menjadi dikenal sebagai Senayan.
4. Harmoni
Harmoni adalah salah satu wilayah yang terletak di Jakarta Pusat dan terkenal sebagai daerah yang elit dan populer. Pada masa kolonial Belanda, terdapat sebuah gedung yang bernama Sosiestiet De Harmonie di Batavia (kini Jakarta). Gedung tersebut digunakan sebagai tempat pertemuan dan pesta para bangsawan Eropa pada saat itu. Meskipun gedung tersebut sudah tidak ada sejak tahun 1985, kawasan sekitarnya masih dikenal sebagai Harmoni hingga kini.
5. Kemayoran
Kemayoran adalah wilayah di Jakarta yang terkenal sebagai lokasi Pekan Raya Jakarta (PRJ). Nama Kemayoran berasal dari seorang Mayor keturunan Perancis bernama Isaac. Isaac membantu Sultan Haji dalam merebut kekuasaan dari ayahnya, Sultan Ageng Tirtayasa, pada tahun 1681. Sebagai hadiah atas bantuan tersebut, Isaac diberikan tanah di Batavia. Ia membangun rumah megah di wilayah tersebut yang kemudian dikenal sebagai Mayoran, dan lambat laun berubah menjadi Kemayoran.
6. Jagakarsa
Jagakarsa adalah wilayah yang terletak di Jakarta Selatan. Nama Jagakarsa terinspirasi dari seorang pangeran bernama Pangeran Jagakarsa Surowinangun, yang juga bergelar Syeikh Jaga Raksa. Pangeran Jagakarsa diminta oleh Kerajaan Mataram untuk melindungi Tanah Jawa dari serangan Portugis dan menyebarkan agama Islam di utara Jawa yang merupakan jalur pelabuhan strategis. Bersama anak buah dan pasukannya, Pangeran Jagakarsa membentengi Tanah Jawa di Sunda Kelapa, dan namanya kemudian dijadikan nama daerah Jagakarsa.
Rekomendasi Buku tentang Jakarta
1. Senja di Jakarta – Mochtar Lubis
Buku fiksi ini, karya Mochtar Lubis, mengangkat sisi lain dari Kota Jakarta pada tahun 50-an. Buku ini menampilkan unsur ekonomi, sosial, dan politik dari kota tersebut. Dalam buku ini, dihadirkan berbagai tokoh yang mewakili kelas sosial yang berbeda-beda, mulai dari kelas bawah hingga kelas atas. Buku ini mengangkat isu-isu seperti kemiskinan, korupsi, dan eksistensialisme yang masih relevan dengan kondisi saat ini.
2. Jakarta: A Dining History – Kevindra Prianto Soemantri
Buku ini mengajak pembaca untuk melihat perkembangan kota Jakarta melalui restoran-restoran dan makanan yang disajikan. Buku ini membahas perkembangan kuliner di Jakarta dari abad ke-19 hingga abad ke-20. Penulis mengulas bagaimana kuliner di Jakarta mengalami perubahan akibat adanya pengaruh budaya luar. Buku ini juga memaparkan gaya hidup masyarakat Jakarta pada masa tersebut.
3. Wesel Pos – Ratih Kumala
Buku ini mengisahkan tentang penemuan selembar wesel pos yang menghubungkan Jakarta dengan Purwodadi. Cerita ini mengangkat dua jenis orang yang hidup di Jakarta, yaitu mereka yang hidup karena “ilmu” yang tinggi dan mereka yang sakit karena tidak mampu bertahan hidup di kota tersebut. Buku ini memberikan gambaran sisi gelap dari kehidupan di kota Jakarta yang glamor.
4. Overheard Jakarta – OVERHEARDJKT
Buku ini menghadirkan dialog-dialog penduduk Jakarta yang menarik dan kadang-kadang di luar pikiran. Percakapan seputar pertemanan, perkantoran, masalah kendaraan, dan kehidupan pribadi di Jakarta diangkat dalam buku ini. Buku ini akan membuat pembaca merasa terhibur dan terkadang merasa berhubungan dengan dialog-dialog yang ada di dalamnya.
5. Kereta Api di Jakarta dari Zaman Belanda hingga Reformasi – Kartum Setiawan
Buku ini mengulas perkembangan perkeretaapian di Jakarta dari masa penjajahan Belanda hingga era reformasi. Pembaca akan menemukan informasi mengenai jalur rel kereta api pertama, pembangunan jalan rel, hingga perkembangan kereta api listrik dan kereta rel listrik. Buku ini cocok untuk para pecinta kereta api dan memberikan pemahaman lebih dalam tentang sejarah transportasi kereta api di Jakarta.
Itulah beberapa rekomendasi buku tentang kota Jakarta yang dapat membantu pembaca untuk lebih memahami sejarah, budaya, dan kehidupan di ibu kota Indonesia. Dengan membaca buku-buku ini, pembaca dapat merasakan dan menghayati Jakarta secara lebih mendalam. Jangan lewatkan juga promo khusus Hajatan Jakarta yang dapat memberikan diskon hingga 70% untuk buku-buku pilihan terbaik serta diskon 50% untuk seluruh full premium package aikerja.com Digital. Segera manfaatkan kesempatan ini untuk memperluas pengetahuan dan menambah koleksi buku tentang Jakarta yang menarik. Selamat merayakan ulang tahun Jakarta yang ke-495!
Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.