
Bulan Oktober: Bulannya Bahasa dan Sastra. Mengapa?
Secercah tentang Bahasa dan Sastra
Bahasa adalah alat komunikasi yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam konteks masyarakat Indonesia, bahasa memiliki peran yang sangat penting sebagai pemersatu. Meskipun Indonesia memiliki kekayaan ragam bahasa daerah, namun bahasa resmi yang digunakan secara luas adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa nasional karena mampu membangun interaksi antarmanusia, tanpa memandang suku, ras, maupun budaya. Bahasa adalah jembatan yang menghubungkan satu sama lain untuk saling memahami dan berkomunikasi.
Namun, terlepas dari statusnya sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia masih sering dilewatkan dan tidak mendapatkan perhatian yang cukup dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari dominasi penggunaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, yang lebih diutamakan oleh sebagian besar masyarakat. Banyak orang tua yang mengajarkan anak-anak mereka berbahasa Inggris sejak dini, bahkan sebelum mereka benar-benar mahir dalam berbahasa ibu mereka.
Pentingnya Bahasa Indonesia juga tidak bisa dilepaskan dari hubungannya dengan sastra. Bahasa dan sastra saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam sastra, bahasa digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan keindahan, perasaan, dan pikiran. Dengan bahasa, karya sastra menjadi lebih mekar dan mampu menyentuh hati pembaca. Puisi, sajak, prosa, dongeng, syair, semua itu adalah produk dari keindahan bahasa yang digunakan dalam sastra.
Salah satu tokoh sastra Indonesia yang sangat dihormati dan diakui kemahirannya dalam menggunakan bahasa Indonesia adalah Sapardi Djoko Damono. Karya-karyanya telah ditafsirkan dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dunia, menunjukkan pengaruh dan kekuatan Bahasa Indonesia dalam dunia sastra internasional.
Bulan Bahasa dan Sastra
Setiap tahunnya, pada bulan Oktober, Indonesia memperingati Bulan Bahasa dan Sastra. Bulan Oktober dipilih sebagai waktu untuk mengingat dan memperingati pentingnya bahasa dan sastra di Indonesia. Kenapa dipilih bulan Oktober? Ada alasan historis yang mendasari pemilihan bulan ini.
Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928, memiliki peranan penting dalam mengangkat status bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Salah satu ikrar dalam Sumpah Pemuda yang berbunyi “KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENDJOENGDJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA” telah memberikan landasan kuat bagi pengakuan dan pengembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
Peringatan Bulan Bahasa dan Sastra setiap bulan Oktober merupakan bentuk penghargaan terhadap perjuangan yang telah dilakukan untuk mempertahankan Bahasa Indonesia. Melalui peringatan ini, diharapkan masyarakat Indonesia lebih menghargai, berbangga, dan melestarikan Bahasa Indonesia sebagai salah satu identitas bangsa.
Peringatan Bulan Bahasa dan Sastra dapat dirayakan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan membaca buku-buku sastra yang memiliki keindahan bahasa dan merupakan karya-karya terbaik dari para penulis Indonesia. Beberapa rekomendasi buku sastra yang dapat dibaca untuk merayakan Bulan Bahasa dan Sastra adalah:
1. “Dua Muka Daun Pintu” karya Triskaidekaman
Buku ini mengambil sudut pandang dari selembar daun pintu baja yang menjadi penjaga garda dalam sebuah sel isolasi rahasia. Setiap hari, pintu baja ini mendengarkan kisah hidup garda dan menjadi saksi dari berbagai peristiwa. Buku ini menawarkan perspektif baru melalui sudut pandang yang unik.
2. “Cantik Itu Luka” karya Eka Kurniawan
Buku ini mengisahkan tentang seorang wanita yang tak ingin anak-anaknya berparas cantik karena trauma yang ia alami. Kisah ini berlatar belakang pada masa penjajahan hingga masa G30S di Indonesia. Buku ini menunjukkan pengaruh penting kecantikan dalam kehidupan seseorang.
3. “Sunyi adalah Minuman Keras” karya Sapardi Djoko Damono
Buku ini merupakan karya terakhir dari Sapardi Djoko Damono sebelum beliau wafat. Buku ini mengisahkan tentang seorang penulis terkenal bernama Rara dan interaksinya di media sosial. Buku ini membahas tentang kesepian dan kehilangan dalam era digital.
4. “Perjalanan Menuju Pulang” karya Lihow Maruli
Buku ini adalah sebuah novel yang mengombinasikan sastra dengan kilas balik sejarah. Kisah ini mengikuti perjalanan karakter utama, Lala dan Lara, dalam mencari hubungan antara masa lalunya dengan masa sekarang dan mengungkapkan sejarah keluarga mereka.
5. “Perjamuan Khong Guan” karya Joko Pinurbo
Buku ini adalah kumpulan puisi dari Joko Pinurbo. Puisi-puisi dalam buku ini membahas tentang agama, budaya, tradisi, kehidupan sosial, dan hal-hal lain di sekitar kita yang sering diabaikan. Buku ini menawarkan pandangan baru melalui kritik sosial yang dikemas dengan gaya satire dan komedi.
Promo Menarik untuk Merayakan Bulan Bahasa dan Sastra
Dalam rangka merayakan Bulan Bahasa dan Sastra, aikerja.com juga turut berpartisipasi dengan memberikan promo-promo menarik kepada para pembaca. Ada banyak diskon dan penawaran spesial yang dapat dimanfaatkan untuk membeli berbagai buku sastra yang menarik. Promo-promo ini akan membuat pembelian buku menjadi lebih terjangkau dan mengundang pembaca untuk membaca lebih banyak karya sastra Indonesia.
Bulan Bahasa dan Sastra harus dirayakan dengan antusias dan semangat oleh seluruh masyarakat Indonesia. Merayakan Bulan Bahasa dan Sastra adalah bentuk penghargaan kepada bahasa Indonesia dan karya sastra Indonesia yang menjadi kebanggaan bangsa. Melalui pemahaman dan penghargaan terhadap bahasa dan sastra, kita dapat menjaga dan melestarikan identitas bangsa serta meningkatkan apresiasi terhadap keindahan bahasa Indonesia.
Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.