Review Novel Raden Mandasia Si Pencuri Daging karya Yusi Avianto Pareanom



Review Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi

Profil Penulis
Sebelum kita masuk ke pembahasan review novel Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu profil penulisnya. Yusi Avianto Pareanom merupakan seorang sastrawan yang telah mendapatkan beberapa penghargaan di bidang sastra. Salah satu penghargaan yang pernah ia terima adalah Kusala Sastra Khatulistiwa. Selain itu, Yusi Avianto Pareanom juga aktif dalam menulis cerpen dan novel. Ia lahir pada tanggal 9 November 1968 dan masih aktif dalam menulis hingga saat ini. Pada tahun 2016-2019, ia juga pernah menjadi anggota Dewan Kesenian Jakarta.

Review Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi
Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi adalah novel fiksi yang ditulis oleh Yusi Avianto Pareanom. Novel ini pertama kali diterbitkan pada bulan Maret 2016. Dalam novel ini, penulis menghadirkan aliran atau gaya yang bisa dikatakan sangat kompleks. Novel ini menggabungkan elemen petualangan, romansa, aksi, dan berbagai aspek kehidupan lainnya. Hal ini menjadikan novel ini sebagai sebuah karya yang tidak boleh dilewatkan oleh para pembaca yang menyukai sastra.

Novel ini memiliki jumlah halaman yang cukup tebal, yakni sebanyak 468 halaman. Oleh karena itu, pembaca perlu fokus dan teliti ketika membaca novel ini. Cerita-cerita yang dihadirkan dalam novel ini sangat kompleks dan sayang untuk dilewatkan. Buku ini juga menarik karena menghadirkan konflik yang menegangkan dan adegan yang membuat pembaca bertanya-tanya.

Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi merupakan sebuah karya yang memiliki nilai yang tidak terbantahkan. Novel ini berhasil membawa pembaca masuk ke dalam dunia yang diciptakan oleh penulis. Novel ini juga mendapatkan beberapa penghargaan, seperti Prosa Terbaik Kusala Sastra Khatulistiwa 2016, Prosa Pilihan Majalah Tempo 2016, dan Fiksi Terbaik versi majalah Rolling Stone Indonesia 2016.

See also  Sejarah Hip-Hop dan Perkembangannya dari Masa ke Masa

Novel ini mengisahkan petualangan seorang tokoh utama bernama Sungu Lembu yang bertemu dengan Raden Mandasia. Mereka berdua melakukan perjalanan dan petualangan yang sangat menarik. Novel ini menggunakan sudut pandang cerita dari Sungu Lembu, yang membuat pembaca merasakan pengalaman dan emosi tokoh utama dalam cerita.

Cerita dalam novel ini menggunakan latar belakang masa lalu, khususnya pada masa kerajaan. Era kerajaan ini menjadi waktu yang penting dalam sejarah Indonesia. Banyak kerajaan-kerajaan yang memerintah dan menggunakan kekayaan alam Nusantara untuk mengembangkan kerajaan mereka. Oleh karena itu, novel ini sangat cocok bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih banyak tentang kerajaan-kerajaan di Nusantara.

Di dalam novel ini, terdapat banyak adegan yang sangat menegangkan dan penuh aksi. Petualangan Sungu Lembu dan Raden Mandasia dipenuhi dengan konflik, perkelahian, dan aksi pencurian. Mereka menggunakan senjata tajam, seperti pisau, untuk mencuri daging sapi yang akan diolah oleh Raden Mandasia. Cerita ini memang kaya dengan adegan sadis dan kekerasan, sehingga lebih cocok dibaca oleh pembaca dewasa.

Namun, tidak hanya konflik dan aksi yang ada dalam novel ini. Penulis juga berhasil menghadirkan cerita yang romantis dan penuh nilai moral. Tema cerita ini juga memberikan pesan hidup kepada pembaca. Kisah petualangan dalam novel ini tidak hanya berfokus pada aksi dan konflik, tetapi juga menghadirkan hubungan antar tokoh yang kompleks dan dinamis.

Salah satu keunggulan dari novel ini adalah penulisnya berhasil menggabungkan berbagai elemen cerita dengan baik. Ia mampu menghadirkan aksi, konflik, romansa, dan nilai-nilai hidup dalam satu cerita yang terstruktur dengan baik. Meskipun ceritanya kompleks, ia mampu mengatur alur cerita dengan baik sehingga pembaca tidak merasa bosan.

See also  Arti Mimpi Naik Perahu, Pertanda Baik atau Buruk?

Terdapat juga beberapa kekurangan dalam novel ini. Pembaca perlu membaca dengan teliti agar pesan dan makna dari cerita tidak terlewatkan. Novel ini juga mengandung banyak adegan sadis dan kekerasan, serta menggunakan bahasa yang cukup vulgar. Oleh karena itu, novel ini mendapatkan rating konten dewasa. Bagi pembaca yang tidak memiliki pengetahuan tentang sejarah, mungkin akan merasa sedikit kurang paham pada beberapa konflik cerita.

Kesimpulan
Secara keseluruhan, novel Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi karya Yusi Avianto Pareanom adalah sebuah karya yang menarik dan penuh dengan keunggulan. Novel ini memiliki beberapa keunggulan, seperti cerita yang kompleks, nilai sejarah yang kuat, konflik yang menarik, dan bahasa yang baik. Namun, novel ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti adegan sadis, kekerasan, dan bahasa yang vulgar. Bagi pembaca yang memiliki minat dalam sejarah dan budaya Indonesia, novel ini dapat menjadi referensi yang menarik.

Rating: 4/5

Apakah setelah membaca review ini kamu tertarik untuk membaca novel Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi? Jika iya, kamu bisa mendapatkan novel ini di aikerja.com. Dengan membaca novel ini, kamu dapat menambah wawasanmu tentang sejarah dan budaya Indonesia. Jangan lupa untuk selalu mendukung upaya aikerja.com dalam menghadirkan buku-buku berkualitas dan original kepada pembaca.


Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.

Tahukah Anda?