
Review Buku Jalan Panjang untuk Pulang Karya Agustinus Wibowo
Jalan Panjang untuk Pulang adalah buku yang ditulis oleh Agustinus Wibowo, seorang penulis dan fotografer perjalanan asal Indonesia. Buku ini diterbitkan oleh aikerja.com Pustaka Utama pada bulan Januari 2021. Agustinus Wibowo sudah tidak asing lagi di kalangan pembaca di Indonesia, dan karyanya selalu mengemukakan tentang perjalanan dan kepulangan.
Dalam buku Jalan Panjang untuk Pulang ini, Agustinus kembali mengisahkan tentang sejumlah tempat yang pernah dikunjunginya. Tempat-tempat ini bukanlah destinasi wisata yang indah, nyaman, dan tenang, melainkan sebaliknya. Tempat-tempat ini seringkali berlokasi di perbatasan, di daerah yang dipenuhi konflik berlapis, dan masyarakatnya juga masih berupaya mencari atau mempertahankan identitas mereka.
Melalui tempat-tempat tersebut, pembaca dapat mendapatkan refleksi yang sesuai dengan kegelisahan yang mungkin dialami. Buku ini juga dapat memunculkan sejumlah pertanyaan yang memenuhi isi benak pembaca, dan akan terus relevan dari masa ke masa. Pertanyaan yang terkait dengan identitas diri dan makna dari “rumah”. Dalam buku ini, Agustinus mengajak pembaca untuk turut mencari identitas diri mereka sendiri melalui perjalanan.
Agustinus Wibowo lahir pada tanggal 8 Agustus 1981. Setelah lulus kuliah dari bidang Ilmu Komputer di Universitas Tsinghua Beijing pada tahun 2005, ia memulai perjalanannya mengelilingi benua Asia melalui jalur darat. Dimulai sejak tanggal 31 Juli 2005 dari China, Agustinus melintasi negara-negara di Asia Tengah dan Asia Selatan. Ia bahkan sempat menetap selama 3 tahun di Afganistan untuk bekerja sebagai jurnalis foto dan mencari uang untuk membiayai perjalanannya secara mandiri.
Selama perjalanannya, Agustinus mengirimkan artikel ke berbagai media lokal atau internasional, serta menjadi jurnalis foto di media. Selain itu, ia juga membuat catatan perjalanan ke berbagai negara yang ia kunjungi untuk dikirimkan ke media. Catatan perjalanan Agustinus sempat dimuat sebagai rubrik reguler bertajuk “Petualang” di Kompas.com. Hal ini menjadikan Agustinus sebagai salah satu penulis perjalanan yang diakui dalam lingkup internasional.
Setelah sukses dengan buku pertamanya yang berjudul Selimut Debu: Impian dan Kebanggaan dari Negeri Perang Afghanistan pada tahun 2010, Agustinus menerbitkan buku keduanya yang berjudul Garis Batas: Perjalanan di Negeri-Negeri Asia Tengah pada tahun 2011. Setelah itu, ia melanjutkan menulis dengan menerbitkan buku ketiganya yang berjudul Titik Nol: Sebuah Makna Perjalanan pada tahun 2013. Buku keempat Agustinus yang ditulis berjudul Jalan Panjang untuk Pulang berhasil diterbitkan pada tahun 2016.
Salah satu kelebihan dari buku Jalan Panjang untuk Pulang adalah gaya penulisannya yang khas. Agustinus Wibowo memiliki kemampuan yang luar biasa dalam menulis dan berkomunikasi dengan penduduk asli negara yang ia kunjungi. Ia menguasai banyak bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, Mandarin, Inggris, dan bahasa-bahasa lainnya. Dalam buku ini, gaya penulisan Agustinus Wibowo mampu membuat pembaca merasa ikut terlibat dalam setiap perjalanan yang ia alami.
Selain itu, buku ini juga memberikan gambaran yang sangat realistis tentang tempat-tempat yang dikunjungi oleh Agustinus Wibowo. Buku ini bukanlah hanya tentang destinasi wisata yang indah, melainkan tentang perjalanan yang lebih dalam dalam mencari identitas diri dan makna dari “rumah”. Melalui pengalamannya, Agustinus mengajak pembaca untuk melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda, serta merenungkan pertanyaan-pertanyaan penting tentang kehidupan dan arti pulang.
Namun, buku ini juga memiliki kekurangan. Bagi sejumlah pembaca, cerita yang dituliskan di buku ini dianggap kurang relevan dan bersifat personal. Kekurangan ini bisa menjadi kendala bagi sebagian pembaca yang mengharapkan konten yang lebih umum dan informatif.
Secara keseluruhan, buku Jalan Panjang untuk Pulang menawarkan pengalaman membaca yang menarik bagi pembacanya. Buku ini mengajak pembaca untuk melakukan sebuah perjalanan spiritual dalam mencari identitas diri dan makna dari “rumah”. Agustinus Wibowo mengisahkan setiap perjalanan yang ia lakukan dengan sangat detail dan memikat, sehingga pembaca bisa merasakan atmosfer tempat-tempat yang ia kunjungi.
Buku ini juga memberikan pelajaran yang bernilai tentang arti kemanusiaan dan perdamaian. Melalui perjalanan yang dilakukan oleh Agustinus Wibowo, pembaca diajak untuk memahami bahwa identitas kebangsaan bukan hanya soal darah dan kewarganegaraan, tetapi juga rasa diterima dan memiliki terhadap suatu bangsa.
Untuk itulah, buku Jalan Panjang untuk Pulang layak menjadi bacaan bagi siapa saja yang tertarik dengan perjalanan dan kepulangan, serta mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penting tentang identitas diri dan makna dari “rumah”. Buku ini memuat cerita-cerita yang menginspirasi dan memperluas wawasan pembacanya tentang dunia yang ada di sekitar kita.
Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.