Review Buku Berani Tidak Disukai – Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga



Buku “Berani Tidak Disukai” karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga menjadi buku yang populer dalam genre self improvement. Buku ini telah terjual lebih dari 3,5 juta eksemplar dan telah membantu jutaan orang untuk mengeluarkan kekuatan terpendam mereka dan meraih kebahagiaan yang hakiki.

Berani Tidak Disukai: Membahas Kehidupan dan Kebahagiaan

Buku ini menampilkan lima percakapan yang terjadi antara seorang filsuf dan seorang pemuda. Sang filsuf, yang didasarkan pada teori Alfred Adler, salah satu psikolog terkemuka abad kesembilan belas, membantu muridnya memahami bagaimana kita dapat menentukan arah hidup kita, terhindar dari belenggu masa lalu dan beban ekspektasi orang lain.

Dalam percakapan yang terjadi, buku ini mengajarkan kita tentang konsep memaafkan diri sendiri, mencintai diri sendiri, dan menyingkirkan hal-hal yang tidak penting dari pikiran kita. Dengan cara berpikir ini, kita dapat membangun keberanian untuk mengubah diri kita dan mengabaikan batasan yang mungkin kita berlakukan bagi diri kita sendiri.

Teori psikologi yang diungkapkan dalam buku ini menegaskan bahwa hidup kita tidak ditentukan oleh masa lalu kita. Meskipun kita memiliki pengalaman traumatis atau pengalaman buruk di masa lalu, hal itu tidak harus menentukan kehidupan kita saat ini. Masa lalu hanya memberikan pengaruh dalam bentuk kekuatan. Tidak ada pengalaman yang spesifik yang menyebabkan keberhasilan atau kegagalan kita, yang penting adalah bagaimana kita menyikapinya.

Buku ini juga membahas pentingnya mencintai dan menerima diri sendiri. Kebanyakan orang sering terjebak dalam upaya memuaskan orang lain atau mencoba menjadi seperti orang lain yang mereka kagumi. Namun, kebahagiaan sejati tidak dapat ditemukan dalam mengikuti ekspektasi orang lain. Kita perlu mencintai diri kita sendiri seperti apa adanya dan menerima kekurangan dan kelebihan yang kita miliki.

See also  Contoh Poster Tentang Buku dan Cara Membuatnya

Adler juga menekankan bahwa semua persoalan dalam hubungan interpersonal berasal dari dalam diri kita sendiri. Setiap individu memiliki kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain, namun jika kita tidak mampu membangun hubungan yang sehat, itu akan menjadi sumber masalah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperbaiki diri sendiri dan membangun kepercayaan diri untuk menciptakan hubungan yang positif dengan orang lain.

Buku ini juga membahas tentang bagaimana kebahagiaan dimulai dari kemampuan kita untuk menerima diri sendiri dan memiliki keberanian untuk mengubah diri kita. Kita tidak bisa mengubah kondisi saat lahir atau kondisi yang kita miliki saat ini, tetapi kita bisa mengubah cara kita melihat sendiri dan memanfaatkan hal-hal yang ada dalam diri kita untuk mencapai kebahagiaan.

Menurut Adler, perasaan inferioritas atau merasa rendah diri bukanlah hal yang buruk. Sebenarnya, itu bisa menjadi motivasi untuk bekerja keras dan menjadi cambuk dalam mencapai tujuan kita. Namun, kita juga perlu memiliki keberanian untuk menghentikan kebiasaan merasa rendah diri dan mulai melihat diri kita dengan lebih baik.

Kebahagiaan sejati juga tidak bergantung pada pengakuan dari orang lain. Jika kita terus mencari pengakuan dan perhatian dari orang lain, kita akan terjebak dalam siklus yang tidak akan pernah membawa kebahagiaan sejati. Kita harus belajar untuk memperhatikan kehidupan kita sendiri dan membuat keputusan yang terbaik untuk diri kita sendiri, meskipun itu berarti kita tidak akan disukai oleh orang lain.

Dalam buku ini, Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga berhasil menyampaikan pesan-pesan penting dalam gaya penulisan yang menarik. Alur ceritanya sangat baik, dan kata-kata mutiara yang ditulis dalam buku ini membuatnya lebih menarik dan tidak membosankan. Namun, ada juga kekurangan dalam buku ini, seperti topik yang terasa hanya melintas tanpa penyelaman lebih dalam dan alur cerita yang terlalu cepat, sehingga pembaca perlu membacanya lebih dari sekali agar dapat memahaminya dengan baik.

See also  Review Novel The Second Marriage: Mencari Kebahagiaan di Tengah Reruntuhan Rumah Tangga

Secara keseluruhan, buku “Berani Tidak Disukai” merupakan buku yang menginspirasi dan memberikan wawasan tentang bagaimana kita dapat menemukan kebahagiaan dalam diri kita sendiri dan tidak terikat oleh ekspektasi orang lain. Buku ini sangat direkomendasikan bagi siapa pun yang ingin meningkatkan kualitas hidup dan mencapai kebahagiaan yang sejati.


Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.

Tahukah Anda?

Leave a Reply