Resensi Novel Almond Karya Sohn Won-Pyung


Alur dari Novel Almond Sohn Won-Pyung

Novel Almond karya Sohn Won-Pyung mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang anak bernama Yoonjae yang memiliki kelainan pada otaknya. Yoonjae tidak bisa merasakan rasa sakit dan tidak dapat menunjukkan emosi atau ekspresi terhadap orang lain. Sejak kecil, Yoonjae sudah dianggap aneh oleh lingkungannya karena ketidakmampuannya ini. Meskipun begitu, Yoonjae tetap tidak bisa memberikan reaksi apapun, sehingga ia sering dianggap tidak peka terhadap sekitarnya.

Kelainan yang dimiliki Yoonjae ini tampaknya sudah ada sejak lahir. Saat bayi Yoonjae, ia tidak pernah tertawa seperti bayi lainnya. Hal ini membuat ibunya khawatir dan membawanya ke dokter. Dari sini, ibu Yoonjae mengetahui bahwa anaknya memiliki kelainan yang disebut alextimia, di mana ia tidak bisa merasakan emosi seperti orang lain.

Hal tersebut terbukti ketika Yoonjae mengalami beberapa kejadian yang seharusnya membuatnya merasa takut atau sakit seperti orang lain, namun ia tetap tidak bereaksi. Misalnya ketika teh panas tumpah ke tubuhnya, Yoonjae tidak merasakan sakit seperti layaknya seseorang yang terkena air panas. Atau ketika ia berhadapan dengan anjing besar yang pernah menggigit tetangganya, Yoonjae tidak merasa takut dan berani mendekati anjing tersebut.

Kehidupan Yoonjae tidaklah mudah. Ia sering diperlakukan secara buruk oleh teman-temannya di sekolahnya. Mereka sering menertawakannya karena tidak bisa menunjukkan ekspresi wajah atau tidak memberikan respon yang tepat dalam berkomunikasi. Ibunya selalu membela Yoonjae dan memberinya dukungan dalam menghadapi bullying tersebut.

Yoonjae tidak hanya tinggal bersama ibunya, tetapi juga bersama neneknya yang selalu menyayanginya. Nenek Yoonjae memberikan julukan “monster kecil yang selalu menggemaskan” untuk Yoonjae. Ia sangat bangga dengan cucunya yang unik ini. Meskipun Yoonjae memiliki perbedaan yang jelas, neneknya tetap mencintainya dan menerimanya apa adanya.

See also  Ketahui Daftar Nama Hewan dari B 

Namun, kehidupan Yoonjae semakin sulit ketika neneknya meninggal dunia dan ibunya jatuh ke dalam koma. Yoonjae merasa kesepian dan kosong tanpa kedua orang yang sangat ia sayangi. Di saat seperti itu, Yoonjae bertemu dengan seorang berandalan bernama Gon. Meskipun awalnya mereka tidak akrab dan Gon bahkan memukul dan menendang Yoonjae, namun mereka akhirnya menjadi teman baik.

Yoonjae merasa ada seseorang selain neneknya dan ibunya yang memperhatikannya. Pertemanan mereka memiliki lika-liku kehidupan yang menarik, dan Yoonjae akhirnya mulai mengerti mengapa Gon berperilaku kasar. Ayah Gon sering melakukan kekerasan terhadapnya, dan hal ini membuat Gon memiliki sifat yang agresif. Dalam pertemanan mereka, Yoonjae belajar untuk saling mendukung dan memahami satu sama lain.

Dalam perjalanan hidupnya, Yoonjae dan Gon menyadari bahwa kehidupan tidaklah selalu adil. Seseorang harus menghadapi rintangan dan cobaan. Meskipun Yoonjae tidak bisa merasakan rasa sakit atau takut seperti yang dirasakan orang lain, ia tetap harus menghadapi kesulitan yang ada dalam hidupnya. Namun, mereka belajar untuk tidak menyerah dan terus berjuang menghadapi semua halangan.

Melalui kisah Yoonjae dan Gon, Sohn Won-Pyung menggambarkan betapa pentingnya memiliki empati terhadap orang lain, terlepas dari perbedaan dan kelainan yang mereka miliki. Novel ini juga mengajarkan pentingnya persahabatan dan dukungan dalam mengatasi rintangan hidup. Alur cerita yang ditampilkan dalam novel ini menggambarkan perjalanan hidup seorang anak yang tidak biasa dan bagaimana ia tetap kuat dalam menghadapinya.

Kesabaran dan Kasih Sayang dari Seorang Ibu

Dalam novel Almond, peran ibu Yoonjae sangatlah penting. Ibu Yoonjae, meskipun merasa kesedihan dan kebingungan dengan kondisi anaknya, tetap sabar dan penuh kasih sayang. Ia tidak pernah menyalahkan Yoonjae atas kelainannya. Ibu Yoonjae selalu berusaha membantu dan melindungi anaknya dari rintangan dan kejahatan yang mungkin dialaminya. Ia bisa menjadi contoh bagi para orang tua lainnya tentang pentingnya kesabaran dan kasih sayang dalam mendidik dan membantu anak-anak mereka.

See also  18 Makanan Khas Palembang Legendaris Beserta Lokasinya

Jangan Melakukan Kekerasan atau Bullying

Melalui novel ini, penulis ingin menyampaikan pesan yang kuat tentang pentingnya menghentikan kekerasan dan bullying. Yoonjae sering menjadi korban bullying di sekolahnya karena tidak bisa menunjukkan ekspresi emosional seperti orang lain. Teman-temannya sering mengejek dan menertawakannya. Hal ini mengajarkan kita bahwa tidak ada alasan yang bisa membenarkan tindakan kekerasan atau bullying terhadap orang lain. Kejahatan semacam itu hanya membuat orang tersebut semakin menderita dan memperburuk keadaan mental dan emosional mereka.

Selalu Percaya Bahwa Dalam Kehidupan Pasti Ada Keajaiban

Salah satu pesan yang ingin disampaikan oleh penulis melalui novel Almond adalah pentingnya untuk selalu memiliki keyakinan bahwa dalam kehidupan, pasti ada keajaiban yang menanti. Meskipun Yoonjae harus menghadapi banyak rintangan dan kesulitan dalam hidupnya, ia tidak pernah kehilangan harapan dan tetap melanjutkan perjuangannya. Keajaiban itu datang dalam bentuk persahabatan dengan Gon, yang memberikan Yoonjae dukungan dan cinta yang diperlukannya. Novel ini menginspirasi pembaca untuk tidak pernah menyerah dan selalu berharap akan datangnya keajaiban dalam hidup mereka.

Dengan alur cerita yang menarik dan karakter yang kuat, novel Almond karya Sohn Won-Pyung mampu menyampaikan pesan-pesan penting tentang kehidupan, empati, dan perjuangan. Melalui perjalanan hidup Yoonjae, pembaca dapat memahami betapa pentingnya menerima dan memahami orang lain yang memiliki kelainan ataupun perbedaan. Novel ini memberikan pelajaran berharga tentang kasih sayang, ketabahan, dan pentingnya saling mendukung dalam menghadapi rintangan hidup.


Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.

Tahukah Anda?