
8 Fakta Tumbuhan Kecubung dan Tanaman Beracun Lainnya
Fakta Tumbuhan Kecubung
1. Terdiri Dari Banyak Spesies
Tumbuhan kecubung atau terompet setan (Datura metel) ternyata terdiri dari banyak spesies. Salah satunya adalah bunga trompet merah (Brugmansia sanguinea) yang memiliki bunga berwarna merah cerah yang sangat mencolok. Kemudian ada juga bunga trompet putih (Brugmansia suaveolens) yang memiliki bunga berwarna putih yang sangat indah. Selain itu, ada juga bunga trompet emas (Brugmansia aurea) yang memiliki bunga berwarna kuning emas yang sangat memikat. Ketiga spesies tersebut tumbuh secara alami di daerah pegunungan Andes, Amerika Selatan. Namun, tumbuhan ini juga sering dibudidayakan dan dijadikan tanaman hias di berbagai daerah dengan iklim tropis maupun iklim sedang.
2. Memiliki Bunga Berbentuk Trompet Yang Cantik
Tumbuhan kecubung atau terompet setan memiliki ciri khas bunga yang berbentuk menyerupai trompet. Ukuran bunga ini juga cukup besar, dengan panjang mencapai 50 cm dan lebar 30 cm saat mekar. Bunga tersebut biasanya memiliki warna putih atau ungu yang sangat cantik. Selain itu, kecuali bunga trompet merah, seluruh spesies tumbuhan ini juga memiliki bunga yang wangi secara alami. Kecantikan dan keharuman bunga kecubung membuatnya sangat cocok sebagai tanaman hias yang indah untuk mempercantik taman atau pekarangan.
3. Semua Bagian Tumbuhan Ini Beracun
Meskipun memiliki kecantikan yang menawan, semua bagian dari tumbuhan kecubung mengandung racun yang sangat berbahaya. Mulai dari bunga hingga akarnya, semua bagian tumbuhan ini mengandung racun yang dapat menyebabkan efek negatif pada tubuh manusia jika dikonsumsi secara tidak benar. Kandungan racun dalam tumbuhan ini meliputi atropin yang dapat menyebabkan sakit kepala, penglihatan kabur, dan dehidrasi. Selain itu, terdapat juga kandungan scopolamine yang dapat menyebabkan mual, muntah, dan gangguan jantung. Efek yang lebih parah dari mengonsumsi tumbuhan ini adalah halusinasi, kehilangan ingatan, kelumpuhan, dan bahkan kematian. Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak mengonsumsi tumbuhan ini secara sembarangan dan memperhatikan cara pengolahannya dengan baik.
4. Sangat Beracun Dalam Dosis Yang Tinggi
Selain memiliki kandungan racun yang sangat berbahaya, tumbuhan kecubung juga sangat beracun jika dikonsumsi dalam dosis yang tinggi. Dalam dosis yang tinggi, ekstrak dari tanaman ini dapat memberikan efek yang sangat beracun dan bahkan fatal. Gejala keracunan kecubung dalam dosis yang tinggi antara lain kulit dan mukosa kering, kemerahan, pelebaran pupil, irama jantung yang lebih cepat dari biasanya, demam tinggi dengan suhu tubuh di atas 41,5 derajat Celcius, penurunan aktivitas usus, retensi urine, gangguan neurologis dengan gangguan koordinasi gerakan tubuh, gangguan memori jangka pendek, kebingungan dan halusinasi, psikosis, delirium agitasi, kejang, dan bahkan koma. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga dosis ekstrak tanaman kecubung dengan sebaik mungkin ketika meracik obat-obatan dengan bahan dasar kecubung.
5. Dapat Menyebabkan Koma
Salah satu efek yang paling berbahaya dari mengonsumsi tumbuhan kecubung adalah dapat menyebabkan koma. Terdapat sebuah laporan yang mengungkapkan kasus seorang pemuda berusia 22 tahun yang harus dirawat di ruang gawat darurat dengan keadaan koma karena mengonsumsi kecubung pendek atau Datura stramonium. Pemuda tersebut mengalami euforia dan halusinasi yang berlebihan setelah mengonsumsi tanaman ini. Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak mengonsumsi tumbuhan kecubung secara sembarangan dan memahami potensi bahayanya dengan baik.
6. Dapat Digunakan Sebagai Anestesi
Meskipun memiliki efek yang berbahaya jika dikonsumsi secara tidak benar, tumbuhan kecubung juga memiliki potensi untuk digunakan sebagai anestesi. Berdasarkan hasil penelitian terhadap tikus, ekstrak daun kecubung dapat memberikan efek sedasi dan analgesia, yaitu mengurangi rasa sakit, pada tikus putih. Hal ini menunjukkan bahwa tumbuhan kecubung dapat dimanfaatkan sebagai bahan anestesi. Penggunaan kecubung sebagai anestesi tidak hanya terbatas pada tikus, namun juga dapat digunakan untuk ikan. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kecubung dapat digunakan sebagai bahan anestesi saat melakukan transportasi ikan. Hal ini penting untuk meminimalisir stres yang dialami ikan selama proses transportasi dan menjaga keamanan dalam pendistribusian ikan.
7. Kecubung Dapat Membantu Mengendalikan Hama Tanaman
Selain memiliki efek bahaya, ternyata tumbuhan kecubung juga dapat dimanfaatkan untuk membantu mengendalikan hama tanaman. Sebuah laporan dalam Jurnal Littri mengungkapkan bahwa kecubung dapat digunakan sebagai sumber insektisida botani terhadap serangga jenis Aspidomorpha milliaris F. Bagian yang dimanfaatkan adalah daun kecubung yang dijadikan sebagai ekstrak. Penggunaan insektisida sintetik dalam jangka waktu yang panjang dapat menimbulkan berbagai masalah bagi tanaman dan lingkungan. Oleh karena itu, penggunaan insektisida botani dari kecubung dapat menjadi alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan.
8. Bisa Membantu Penyembuhan Berbagai Penyakit
Selain memiliki efek berbahaya jika dikonsumsi secara tidak benar, tumbuhan kecubung juga dapat membantu dalam penyembuhan berbagai penyakit. Sebuah laporan dari International Journal of Biological Chemistry mengungkapkan bahwa kecubung mengandung berbagai macam komponen bioaktif seperti saponin, steroid, alkaloid, triterpenoid, flavonoid, dan tanin. Kumpulan komponen bioaktif ini dapat membantu dalam penanganan berbagai penyakit pada tubuh manusia, misalnya bronkitis, asma, penyakit jantung, diabetes, gangguan kejiwaan, epilepsi, masalah kulit, diare, demam, nyeri, gangguan perdarahan, dan sakit gigi. Oleh karena itu, tanaman kecubung dipercaya memiliki potensi dalam pengobatan dan dapat dimanfaatkan dalam penyembuhan berbagai penyakit dengan pengolahan yang benar.
Tanaman Berbahaya Selain Kecubung
1. Kanna
Tanaman kanna berasal dari benua Afrika dan digunakan sebagai bahan bius untuk melumpuhkan musuh, hewan buruan, atau pasien yang memerlukan ketenangan dalam penanganan medis. Namun, penggunaan tanaman ini perlu berhati-hati karena dapat menyebabkan efek samping berupa halusinasi dan mati rasa jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.
2. Damiana
Tanaman damiana dapat menimbulkan efek mabuk jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Aroma bunganya dapat memabukkan dan sering digunakan sebagai campuran dalam obat terlarang untuk mendapatkan efek mabuk yang lebih kuat.
3. Pala
Pala adalah tumbuhan yang biasa digunakan sebagai bumbu dapur dan obat tradisional. Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, pala dapat menyebabkan efek euforia dan halusinasi yang parah. Bahkan, dapat menyebabkan kejang-kejang dan kematian.
4. Blue Lotus
Blue lotus adalah bunga yang sering digunakan sebagai campuran dalam obat terlarang. Jika dikonsumsi secara berlebihan, blue lotus dapat menyebabkan sesak nafas dan dapat berakibat fatal.
5. Hawaiian Baby Woodrose
Hawaiian baby woodrose adalah bunga yang memiliki biji yang dapat menimbulkan efek sebanding dengan ganja. Biji dari bunga ini dapat menyebabkan efek mabuk yang kuat jika dikonsumsi secara sembarangan.
6. Selada Liar
Selada liar adalah jenis selada yang memiliki efek memabukkan. Di beberapa wilayah, selada liar digunakan sebagai bahan campuran dalam rokok ilegal untuk memberikan efek mabuk yang lebih kuat.
7. Biji Kasturi
Biji kasturi mengandung racun ricin yang dapat menyebabkan gejala seperti dehidrasi, mual, muntah, sakit perut, dan diare dengan darah jika tertelan. Namun, biji kasturi juga memiliki potensi sebagai bahan pengobatan untuk migrain, cacingan, jerawat, dan pembengkakan jika diolah dengan baik.
8. Snakeroot
Snakeroot adalah tumbuhan liar yang sering ditemukan di sisi jalan. Tanaman ini mengandung tremetol yang dapat larut dalam lemak dan dapat menyebabkan keracunan pada hewan ternak jika mereka memakan tumbuhan ini.
9. Oleander
Oleander adalah bunga yang memiliki zat racun oleandrin dan oleandrigenin dalam serbuk sarinya. Jika terhirup atau tertelan oleh manusia, zat ini dapat menyebabkan gejala seperti pandangan mata yang berkunang-kunang, muntah, diare, detak jantung yang tidak beraturan, pusing, sakit kepala, pingsan, dan kematian.
10. Daun Bahagia
Daun bahagia atau dieffenbachia adalah tanaman hias yang memiliki efek berbahaya jika terlalu sering terkena kulit atau tertelan. Tanaman ini mengandung kristal calcium oxalate yang dapat menyebabkan gatal-gatal pada kulit dan bahkan kejang-kejang jika dikonsumsi.
Jadi, selain tumbuhan kecubung, terdapat banyak tanaman lain yang memiliki efek berbahaya jika dikonsumsi atau digunakan dengan tidak benar. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami potensi bahaya dari tanaman-tanaman ini dan menggunakannya dengan bijak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.