Dampak Screen Time untuk Anak, Pelajari di Sini!


Anak di bawah 1 tahun

Pada usia ini, anak-anak sangat sensitif terhadap rangsangan yang berasal dari teknologi. Penggunaan gadget, smartphone, televisi, atau layar lainnya tidak disarankan untuk anak di bawah satu tahun. Anak-anak dalam usia ini masih dalam tahap perkembangan awal, dan interaksi dengan layar dapat mengganggu proses perkembangan mereka.

Menurut World Health Organization (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak-anak usia di bawah 1 tahun sebaiknya tidak memiliki interaksi langsung dengan teknologi berlayar. Hal ini dikarenakan penggunaan gadget pada usia ini dapat berdampak buruk pada perkembangan anak, seperti mengganggu tidur, memperlambat perkembangan kognitif, dan mengganggu interaksi sosial dengan lingkungan sekitarnya.

Pada usia ini, anak-anak sebaiknya diberikan aktivitas fisik yang dapat merangsang perkembangan motorik mereka. Misalnya, memberikan mainan yang dapat merangsang indera peraba dan indera penglihatan seperti mainan gantungan warna-warni yang dapat digenggam atau mobil mainan yang dapat digerakkan. Selain itu, dapat memanjatkan anak pada playmate yang aman dan menarik, sehingga mereka dapat belajar merangkak, duduk, dan berjalan.

Selain aktivitas motorik, pendampingan dan interaksi antara orang tua dan anak sangat penting pada usia ini. Membacakan dongeng kepada anak di usia ini merupakan langkah yang sangat baik. Selain dapat merangsang perkembangan bahasa dan kognitif anak, membacakan dongeng juga dapat memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak. Orang tua dapat memilih buku cerita dengan gambar yang menarik dan mudah dipahami oleh anak.

Anak usia 1-2 tahun

Pada usia ini, anak-anak sudah mulai menunjukkan minat terhadap teknologi berlayar. Namun, penggunaan teknologi pada anak usia 1-2 tahun haruslah diatur dengan ketat oleh orang tua. Menurut WHO, anak-anak usia 1-2 tahun dapat memiliki interaksi dengan teknologi berlayar dalam pengawasan orang tua, namun IDAI merekomendasikan batasan waktu yang ketat untuk penggunaan teknologi pada anak usia ini.

Waktu screen time untuk anak usia 1-2 tahun sebaiknya dibatasi kurang dari 1 jam per hari. Selain itu, orang tua juga harus memilih konten yang tepat dan bermanfaat untuk anak. Konten yang ditonton oleh anak usia ini sebaiknya bersifat edukatif dan dapat meningkatkan keterampilan mereka, seperti konten yang mengenalkan nama-nama hewan, warna, angka, atau bentuk.

See also  Cara Mudah Scan Barcode di HP

Pada usia ini, pengawasan orang tua sangatlah penting dalam mengatur screen time anak. Orang tua dapat berinteraksi dengan anak saat menonton konten, seperti mengajukan pertanyaan tentang apa yang ditonton oleh anak dan mencoba mengaitkan konten tersebut dengan pengalaman sehari-hari. Hal ini dapat memaksimalkan manfaat dari penggunaan teknologi dan mendorong interaksi dan pemahaman anak terhadap apa yang mereka lihat.

Selain penggunaan teknologi, perlu dihindari penggunaan teknologi sebagai pengganti aktivitas fisik dan interaksi sosial langsung. Anak usia ini masih membutuhkan interaksi dengan orang tua dan teman sebayanya secara langsung untuk pengembangan sosial dan emosional mereka. Oleh karena itu, perlu memberikan waktu untuk berinteraksi dengan anak secara langsung tanpa penggunaan teknologi.

Anak usia 2-6 tahun

Pada usia ini, anak-anak sudah mulai lebih memahami penggunaan teknologi dan gadget. Bagi anak usia 2-5 tahun, WHO dan IDAI merekomendasikan batasan screen time selama satu jam per hari. Selama screen time, anak-anak harus didampingi oleh orang tua atau pengasuh agar penggunaan teknologi dapat lebih terarah dan memiliki manfaat yang positif.

Selama screen time, konten yang ditonton oleh anak sebaiknya bersifat edukatif dan menghibur. Konten yang memperkenalkan warna, angka, abjad, nama-nama hewan, dan bentuk-bentuk dapat menjadi pilihan yang baik untuk anak di usia ini. Selain itu, orang tua juga dapat memilih konten yang interaktif, seperti games yang mengasah kemampuan motorik halus anak.

Dalam pengaturan screen time, perlu diperhatikan juga penggunaan teknologi sebagai pengganti aktivitas fisik. Anak-anak di usia ini masih sangat membutuhkan aktivitas fisik yang cukup untuk perkembangan motorik dan kesehatan mereka. Oleh karena itu, orang tua perlu mengatur dan memastikan bahwa anak-anak juga memiliki waktu yang cukup untuk bermain di luar ruangan dan berinteraksi dengan teman sebayanya.

Selain pengaturan screen time, orang tua juga dapat memanfaatkan teknologi untuk mendukung pendidikan anak. Terdapat banyak aplikasi edukatif yang dirancang khusus untuk anak usia dini. Aplikasi-aplikasi ini dapat membantu anak untuk belajar membaca, menulis, berhitung, dan mengenal lingkungan sekitar dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan.

See also  20 Manfaat Daun Ciplukan, Mampu Menurunkan Kadar Kolesterol!

Pada usia ini, penting bagi orang tua untuk memberikan pengawasan dan pendampingan yang baik dalam penggunaan teknologi oleh anak. Penggunaan teknologi sebaiknya tidak hanya menghibur anak, tetapi juga dapat memberikan manfaat dalam perkembangan dan pembelajaran mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih konten yang sesuai dengan usia dan perkembangan anak, serta mengajak anak berinteraksi dan berdiskusi tentang konten yang ditonton atau digunakan.

Anak di atas 6 tahun

Pada usia ini, anak-anak sudah mulai lebih mandiri dalam menggunakan teknologi. Namun, penggunaan teknologi oleh anak di atas 6 tahun perlu diatur dengan jelas oleh orang tua. WHO tidak menetapkan durasi tertentu untuk screen time pada anak usia ini, namun IDAI merekomendasikan waktu screen time selama 90 menit per hari.

Pada usia ini, penting bagi orang tua untuk memberikan batasan waktu yang tepat untuk penggunaan teknologi. Banyaknya waktu yang dihabiskan di depan layar dapat mengganggu waktu tidur, aktivitas fisik, dan kegiatan bermanfaat lainnya. Oleh karena itu, perlu diatur waktu yang seimbang antara penggunaan teknologi dengan kegiatan lainnya yang memberikan manfaat bagi anak, seperti belajar, bermain di luar ruangan, berinteraksi dengan teman sebayanya, dan mengembangkan keterampilan.

Selain pengaturan waktu, perlu juga diperhatikan konten yang ditonton atau digunakan oleh anak. Konten yang tidak sesuai dengan usia dan perkembangan anak dapat berdampak negatif pada perkembangan mereka. Oleh karena itu, orang tua perlu memilih konten yang bermanfaat, edukatif, dan sesuai dengan usia anak. Konten yang dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan kreativitas anak dapat menjadi pilihan yang baik.

Pada usia ini, orang tua juga dapat melibatkan anak dalam penggunaan teknologi dengan cara yang positif. Misalnya, melibatkan anak dalam membuat konten kreatif, seperti video atau gambar, yang dapat menunjukkan kreativitas dan pemahaman mereka terhadap teknologi. Selain itu, orang tua juga dapat membimbing anak dalam menggunakan teknologi untuk mencari informasi, menjelajahi dunia melalui internet, dan mengembangkan keterampilan digital yang akan berguna di masa depan.

See also  Jenis-Jenis Anjing Lucu dan Cara Merawatnya

Penggunaan teknologi pada usia ini juga dapat digunakan untuk tujuan pembelajaran. Terdapat banyak aplikasi dan platform online yang menyediakan konten edukatif yang interaktif dan menarik. Orang tua dapat memilih aplikasi atau platform yang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak untuk membantu mereka belajar dengan cara yang lebih menarik dan menyenangkan.

Dalam pengaturan screen time anak di atas 6 tahun, orang tua juga perlu memberikan contoh yang baik dalam penggunaan teknologi. Orang tua perlu menunjukkan penggunaan teknologi yang bijak, seperti menggunakan teknologi untuk tujuan produktif dan belajar, serta menghindari penggunaan teknologi secara berlebihan yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Orang tua juga dapat mengajak anak untuk melakukan aktivitas lain yang tidak melibatkan teknologi, seperti membaca buku, bermain di luar ruangan, atau mengembangkan hobi dan minat mereka.

Dampak dari penggunaan screen time pada anak dapat bervariasi tergantung pada pengaturan yang dilakukan oleh orang tua. Penggunaan teknologi yang bijak dan teratur dapat memberikan manfaat yang positif bagi perkembangan dan pembelajaran anak. Namun, penggunaan teknologi yang berlebihan dan tidak teratur dapat memiliki dampak negatif, seperti mengganggu tidur, mengurangi aktivitas fisik, dan mengganggu perkembangan kognitif dan sosial anak.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengatur screen time anak dengan bijak. Hal ini dapat dilakukan dengan menetapkan batasan waktu yang tepat, memilih konten yang bermanfaat dan sesuai dengan usia anak, melibatkan anak dalam penggunaan teknologi dengan cara yang positif, dan memberikan contoh yang baik dalam penggunaan teknologi. Dengan mengatur screen time dengan baik, anak dapat mengembangkan keterampilan yang diperlukan dalam era digital ini tanpa mengorbankan keseimbangan dengan kegiatan fisik, sosial, dan belajar lainnya.


Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.

Tahukah Anda?

Leave a Reply