
10 Novel Indonesia Best Seller Sepanjang Oktober 2018
Pada bulan Oktober 2018 lalu, terdapat 10 novel Indonesia yang menjadi best seller di situs aikerja.com. Dalam daftar 10 besar tersebut, terdapat beberapa novel yang layak menjadi referensi bacaan kita di bulan November mendatang. Apa saja novel-novel tersebut? Marilah kita bahas secara lebih mendalam.
1. “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini” karya Marchella FP merupakan novel yang paling laris pada bulan Oktober. Bahkan dalam waktu satu jam, lebih dari 2.000 eksemplar novel ini telah terjual habis. Novel ini mengisahkan pesan seorang ibu kepada anak cucunya di masa depan melalui surat-surat. Meskipun terlihat seperti flash fiction, namun pesan yang terkandung di dalamnya begitu dalam. Setiap halaman buku ini tertulis kata-kata yang mengena di hati, didukung dengan desain gambar yang menarik.
2. “Cantik Itu Luka” karya Eka Kurniawan adalah novel yang lahir pada tahun 2002 namun masih menjadi favorit para pembaca hingga saat ini. Kisahnya berlatar belakang pada pemberontakan 1965, dan Eka Kurniawan menuliskannya dengan apik dan menyertakan bumbu magis khas kepercayaan Indonesia. Melalui novel ini, Eka mengajak pembacanya untuk menertawakan kesedihan yang tak pernah berhenti. Tokoh utama dalam cerita ini adalah Dewi Ayu, seorang perempuan cantik keturunan Belanda yang harus menghadapi kekejaman perang pada saat itu.
3. “Garis Waktu” adalah karya kedua dari Fiersa Besari setelah “Konspirasi Alam Semesta”. Buku ini berisi kumpulan cerita yang saling berkaitan dan merupakan memoar hati yang dirangkai indah dengan rima yang menarik oleh Fiersa Besari, seorang penyanyi dan penulis. Buku ini ditulis dalam bentuk monolog yang membuat cerita di dalamnya memiliki daya tarik tersendiri. Buku ini telah terbit sejak 2016 dan masih banyak dicari oleh penggemar Fiersa Besari.
4. “Lelaki Harimau” adalah novel surealis karya Eka Kurniawan yang sangat ringan untuk dibaca. Meskipun demikian, novel ini telah meraih penghargaan Book of the Year dari IKAPI pada tahun 2015. Dalam cerita ini, Margio terseret dalam tragedi pembunuhan yang mengerikan. Eka dengan baik menyajikan pergulatan psikologi dari tokoh-tokohnya yang sering berhadapan dengan realitas kehidupan yang tidak normal.
5. “Cinta Tak Ada Mati” juga merupakan karya Eka Kurniawan yang berbentuk kumpulan cerpen. Buku ini bahkan baru saja mendapatkan Penghargaan Sastra Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada Oktober 2018. Buku ini menghimpun 13 cerpen yang masih banyak dicari oleh pembaca. Cerpen “Tak Ada yang Gila di Kota Ini” menjadi salah satu cerpen yang paling populer. Eka mengisahkan wabah orang gila yang semakin merajalela di suatu kota, dan reaksi pemerintah dalam menanggapi wabah tersebut.
6. “Wesel Pos” adalah karya Ratih Kumala yang dipublikasikan pada Juni 2018 lalu. Novel ini ditulis dengan sudut pandang yang menarik, yakni menggunakan benda sebagai tokoh utama, yaitu Wesel Pos. Buku ini mengisahkan tentang sulitnya bertahan hidup di Jakarta yang telah melek teknologi, serta pahit dan kejamnya kehidupan di ibu kota. Buku ini berhasil menduduki posisi best seller bersama dengan karya-karya penulis ternama lainnya.
7. “Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas” adalah kisah Ajo Kawir yang merupakan ‘burung’ mati suri. Meskipun demikian, Ajo menjadi pemuda pemberani dan tidak takut mati. Ia bahkan berusaha mencari cara agar ‘burung’nya hidup kembali karena masih ingin menunjukkan cinta kepada Iteung, gadis jagoan pujaannya. Novel ini rilis pada tahun 2015 dan masih terus dicetak ulang untuk memenuhi permintaan pembaca.
8. “Bumi Manusia” adalah roman tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer. Novel ini diangkat dari kehidupan Indonesia di awal abad ke-20. Naskahnya ditulis ketika Pram diasingkan dan dipenjara di Pulau Buru. Hal ini membuat naskahnya mengalami lika-liku perjalanan yang sulit. Meski demikian, novel ini dianggap sebagai karya sastra terbesar Indonesia dan telah meraih 12 penghargaan internasional.
9. “Corat-coret di Toilet” adalah novel Eka Kurniawan yang menggunakan gaya bertutur komikal. Novel ini mengangkat beragam ide mulai dari kehidupan mahasiswa, kisah cinta, hingga sosial politik. Meski bertutur secara satir, Eka memberikan sudut pandang yang bisa membuka mata pembaca terhadap kehidupan nyata.
10. “Konspirasi Alam Semesta” karya Fiersa Besari juga masih banyak dicari oleh pembaca. Novel ini mengisahkan pertemuan tak sengaja antara Juang Astrajingga dengan Ana Tidae yang berujung pada hubungan cinta. Namun, mereka harus menghadapi ujian jarak jauh dalam menjalani cinta mereka. Cerita sederhana ini diiringi dengan selipan kata-kata ajaib yang membuat pembaca merenungkan diri sendiri. Pertanyaannya, apakah Juang akan mempertahankan cintanya kepada Ana?
Begitulah 10 novel Indonesia terlaris di aikerja.com pada bulan Oktober 2018. Setiap novel memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri. Dengan membaca novel-novel tersebut, kita dapat terlibat dalam perjalanan emosional dan pemikiran yang mendalam. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang novel-novel tersebut, Anda dapat mengunjungi situs aikerja.com.
Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.