Daftar Hari Raya Konghucu dan Tujuan Perayaannya



Hari Raya Konghucu, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mencakup beberapa perayaan yang penting bagi umat Konghucu di Indonesia. Setiap perayaan memiliki makna dan tradisi yang berbeda-beda, namun semuanya bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur, menghormati leluhur, dan memperkuat ikatan antarumat Konghucu.

Imlek

Imlek menjadi perayaan paling penting bagi umat Konghucu. Selain menjadi momen untuk bersyukur atas keberkahan yang diterima selama setahun, Imlek juga melambangkan awal tahun baru dalam kalender China. Perayaan ini dilakukan selama 15 hari, dimulai sehari sebelum Imlek sampai 14 hari sesudahnya.

Perayaan Imlek diawali dengan ibadah pemujaan dan pemeliharaan meja abu nenek moyang, yang juga dikenal sebagai “lingwei”. Selama 15 hari perayaan Imlek, umat Konghucu bersembahyang kepada para leluhur dan melakukan pemujaan dengan harapan mendapatkan perlindungan dan keberkahan dari mereka.

Selain ibadah, Imlek juga ditandai dengan serangkaian tradisi yang unik dan menarik. Salah satunya adalah tradisi membagikan angpao, amplop merah berisi uang yang diberikan kepada anak-anak dan orang yang belum menikah. Ini merupakan simbol keberuntungan dan harapan untuk masa depan yang cerah.

Pada perayaan Imlek, keluarga juga akan berkumpul untuk saling mengunjungi dan berbagi makanan khas seperti kue keranjang. Rumah-rumah akan dihiasi dengan warna merah dan lampu lentera untuk menambah suasana meriah dan kegembiraan dalam merayakan Imlek.

Cap Go Meh

Cap Go Meh adalah salah satu perayaan yang diperingati pada akhir perayaan Imlek. Pagelaran barongsai dan pertunjukan tarian singa menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini. Pertunjukan ini melibatkan beberapa orang yang mengenakan kostum berbentuk singa, yang melambangkan kekuatan dan keberuntungan.

Selain pertunjukan, Cap Go Meh juga merupakan waktu bagi umat Konghucu untuk mempererat hubungan antarumah Konghucu. Mereka biasanya mengadakan acara keluarga besar dan membagikan rezeki kepada keluarga dan kerabat yang membutuhkan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur dan dengan harapan dapat membawa keberuntungan dan kebahagiaan di masa yang akan datang.

Twan Yang

Twan Yang, juga dikenal sebagai “Hari Raya Peh Cun”, merupakan perayaan yang dilakukan saat matahari, bumi, dan bulan membentuk sudut 90 derajat. Biasanya, perayaan ini jatuh pada tanggal 5 bulan ke-5 dalam kalender China. Tujuan dari perayaan ini adalah untuk menghindari bencana yang mungkin terjadi.

Pada Hari Raya Twan Yang, umat Konghucu melakukan ibadah dalam rangka memperingati dan menghormati leluhur. Sama seperti pada perayaan lainnya, umat Konghucu juga memanjakan diri dengan hidangan khas dan membagikan keberuntungan kepada orang-orang terdekat.

Tangcik

Tangcik, atau Dongzhi, adalah perayaan yang dilaksanakan pada saat puncak musim dingin, yaitu pada tanggal 21 atau 22 Desember setiap tahunnya. Perayaan ini merupakan pembuktian dari perayaan Dinasti He/Xia yang sudah dilakukan sejak tahun 2205 hingga 1766 SM.

See also  5 Tips Rahasia Magnet Rezeki untuk Dipraktikkan Sehari-hari

Salah satu hal menarik dari perayaan Tangcik adalah sajian khasnya, yaitu ronde atau minuman kuah jahe. Setiap mangkok ronde berisi 12 adonan tepung ketan yang berwarna merah dan putih. Kedua warna ini melambangkan konsep Yin dan Yang, yang menggambarkan keseimbangan dalam kehidupan manusia.

Festival Ching Ming

Festival Ching Ming, atau Cheng Beng dalam bahasa Hokkian, merupakan perayaan yang dilakukan sebagai penghormatan kepada leluhur. Perayaan ini biasanya dilakukan pada 104 hari setelah titik balik matahari saat musim dingin, atau jatuh pada tanggal 5 April.

Selama festival ini, umat Konghucu melakukan sembahyang dan ziarah kubur ke makam para leluhur mereka. Mereka membersihkan dan merapikan makam serta membawa persembahan berupa bunga, uang kertas, dan makanan. Tujuannya adalah untuk mengenang dan menghormati serta memohon berkah dari leluhur yang telah meninggal.

Chongmyo Taeje

Chongmyo Taeje merupakan perayaan yang diadakan sebagai penghormatan kepada raja dan ratu dari Dinasti Yi. Perayaan ini dilaksanakan setiap hari Minggu pertama pada bulan Mei. Dalam perayaan ini, umat Konghucu merayakannya dengan tarian, makanan, dan musik sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur mereka.

Upacara Hari Kelahiran Konfusius

Konfusius, gurunya orang Tionghoa yang terkenal, dihormati oleh umat Konghucu sebagai nabi. Hari kelahirannya diperingati setiap tanggal 28 September setiap tahunnya. Perayaan ini merupakan kesempatan bagi umat Konghucu untuk menghormati dan mengenang jasa-jasa Konfusius dalam penyebaran agama Konghucu serta pengaruhnya terhadap peradaban Tiongkok.

Perayaan Lainnya

Selain tujuh perayaan di atas, umat Konghucu juga memiliki beberapa perayaan lain yang kurang dikenal di kalangan umum. Perayaan-perayaan ini mencakup berbagai acara seperti Tahun Baru Imlek, penyambutan turunnya malaikat dapur, sembahyang kepada Tuhan YME, Cap Go Meh, hari wafat Nabi Kongzi, Hari Sadranan, Duan Yang, sembahyang arwah umum, Jing He Ping, Sembahyang Purnama Raya, hari lahir Nabi Kongzi, Xia Yuan, Hari Genta Rohani, dan lain-lain.

Tujuan Perayaan Hari Raya Konghucu

Perayaan-perayaan dalam agama Konghucu memiliki tujuan yang beragam. Berikut adalah tujuan dari beberapa perayaan yang telah disebutkan sebelumnya.

Imlek

Tujuan perayaan Imlek adalah untuk menyatukan umat Konghucu, mengenang para leluhur, dan memperkuat iman dalam doa bersama untuk mendoakan kemakmuran di tahun yang baru. Perayaan Imlek juga menjadi kesempatan bagi umat Konghucu untuk membersihkan rumah dari energi negatif dan menghiasnya dengan simbol-simbol keberuntungan.

Cap Go Meh

Tujuan perayaan Cap Go Meh adalah untuk mengirimkan doa kepada orang tua dan memohon kepada Tuhan untuk mendapatkan keberkahan dan keberuntungan di masa yang akan datang. Perayaan ini juga merupakan kesempatan bagi umat Konghucu untuk bersenang-senang dan mempererat hubungan antarumat Konghucu.

See also  16 Arti Mimpi Punya Bayi, Apakah Menjadi Pertanda Baik atau Buruk?

Twan Yang

Tujuan perayaan Twan Yang adalah untuk menghindari bencana yang mungkin terjadi. Perayaan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan sebagai upaya untuk menjaga keselamatan umat Konghucu dari segala bahaya dan kesulitan.

Tangcik

Tujuan perayaan Tangcik adalah untuk merayakan puncak musim dingin dan menghormati alam. Sajian ronde yang khas dalam perayaan ini melambangkan keseimbangan dalam hidup manusia. Perayaan ini juga menjadi kesempatan bagi umat Konghucu untuk bersyukur atas berkah yang diberikan oleh alam.

Festival Ching Ming

Tujuan perayaan Festival Ching Ming adalah untuk mengenang dan menghormati leluhur yang telah meninggal. Perayaan ini juga menjadi momen untuk berdoa dan memohon berkah serta keberkahan dari leluhur yang telah meninggal.

Chongmyo Taeje

Tujuan perayaan Chongmyo Taeje adalah untuk menghormati raja dan ratu dari Dinasti Yi. Perayaan ini juga menjadi kesempatan bagi umat Konghucu untuk merayakan warisan dan budaya leluhur mereka.

Upacara Hari Kelahiran Konfusius

Tujuan perayaan ini adalah untuk menghormati dan mengenang Konfusius sebagai nabi dalam agama Konghucu. Konfusius dianggap memiliki pengaruh yang sangat besar dalam penyebaran agama Konghucu dan perkembangan peradaban Tiongkok.

Cara Merayakan Hari Raya Konghucu

Merayakan hari raya Konghucu melibatkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh umat Konghucu. Berikut adalah beberapa cara umum untuk merayakan hari raya Konghucu.

Bersih-bersih Rumah

Bersih-bersih rumah adalah tradisi yang dilakukan sebelum perayaan Imlek. Tujuan dari tradisi ini adalah untuk menghilangkan energi negatif dan mempersiapkan rumah untuk menyambut keberuntungan di tahun yang baru. Selama perayaan Imlek, rumah juga dihias dengan simbol-simbol keberuntungan seperti lampion dan warna merah.

Sembahyang Leluhur

Sembahyang leluhur dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur. Selama perayaan Imlek, umat Konghucu biasanya mengadakan sembahyang di rumah dengan menggunakan dupa, lilin, dan makanan sebagai persembahan.

Memberikan Angpao

Angpao, amplop merah berisi uang, adalah tradisi yang dilakukan saat perayaan Imlek. Tradisi ini dilakukan oleh orang tua atau pasangan yang sudah menikah untuk memberikan keberuntungan kepada anak-anak atau pemuda yang masih single.

Menyalakan Kembang Api dan Petasan

Menyalakan kembang api dan petasan menjadi salah satu bentuk perayaan yang meriah dalam merayakan Imlek. Hal ini dilakukan untuk meramaikan suasana dan menarik perhatian dewa dan roh jahat yang diyakini hadir selama perayaan Imlek.

Menyaksikan Pertunjukan Barongsai

Pertunjukan barongsai dan liong menjadi salah satu atraksi yang tak terpisahkan dalam perayaan Imlek. Pertunjukan ini dilakukan dengan harapan mengusir roh-roh jahat dan membawa keberuntungan. Umat Konghucu biasanya menyaksikan pertunjukan ini di kelenteng atau tempat umum.

See also  Inilah Daftar Kisaran Gaji PNS + TPP-nya!

Kumpul Keluarga Besar

Berkumpul dengan keluarga besar menjadi tradisi yang dilakukan saat perayaan Imlek. Kegiatan ini mencakup berbagai kegiatan seperti sembahyang ke klenteng, makan bersama, dan saling berbagi rezeki. Ini juga menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan keluarga.

Membaca Shio

Membaca shio merupakan tradisi yang dilakukan oleh umat Konghucu untuk melihat nasib dan peruntungan mereka di tahun yang baru. Setiap shio memiliki ramalan dan prediksi yang berbeda, yang digunakan untuk mengarahkan kehidupan di tahun yang akan datang.

Kegiatan Hari Raya Konghucu

Selain merayakan perayaan-perayaan tersebut, umat Konghucu juga melaksanakan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan tradisi dan ajaran agama Konghucu. Berikut adalah beberapa kegiatan yang lazim dilakukan saat perayaan Konghucu.

Hari Persaudaraan

Sebagai bagian dari perayaan Tahun Baru Imlek, umat Konghucu melakukan kegiatan sosial yang disebut sebagai Hari Persaudaraan. Pada hari ini, mereka membagikan kebutuhan pokok seperti pakaian dan makanan kepada mereka yang membutuhkan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kasih sayang dan kepedulian sosial dari umat Konghucu.

Sembahyang Leluhur

Sembahyang leluhur merupakan salah satu kegiatan penting dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Umat Konghucu melakukan sembahyang sebagai bentuk penghormatan dan pengenangan kepada leluhur. Sembahyang ini dipimpin oleh kepala keluarga dan dilakukan di rumah masing-masing.

Sembahyang Syukur Malam

Sembahyang syukur malam adalah kegiatan yang dilakukan saat menutup tahun. Kegiatan ini dilakukan pada malam hari menjelang tahun baru Imlek. Umat Konghucu melakukan sembahyang dan berdoa untuk mengucapkan rasa syukur atas segala berkah yang diterima selama tahun yang lalu.

Sembahyang Besar Kepada Tian Yang Maha Esa

Kegiatan sembahyang besar kepada Tian Yang Maha Esa dilaksanakan pada malam tanggal 8 menjelang tanggal 9 perayaan Imlek. Sembahyang ini dilakukan dengan menghadap pintu keluar atau di tanah lapang. Pelaksanaannya bisa dilakukan perorangan atau secara bersama-sama.

Sembahyang Syukur Shangyuan/Yuanxiao

Sembahyang syukur Shangyuan atau Yuanxiao dilakukan pada tanggal 15 bulan pertama dalam kalender China. Sembahyang ini bisa dilakukan dengan cara dianxiang atau dengan mengadakan acara syukuran. Tujuannya adalah untuk berterima kasih dan bersyukur atas berkat yang diberikan.

Setiap perayaan dan kegiatan dalam agama Konghucu memiliki makna dan tujuan tertentu. Melalui perayaan-perayaan ini, umat Konghucu berkomunikasi dengan leluhur, Tuhan, dan alam. Mereka berusaha memperkuat iman dan menjalin ikatan yang lebih kuat dengan komunitas mereka. Melalui keberagaman perayaan dan kegiatan, umat Konghucu menjaga warisan budaya dan spiritual yang telah diterima dari leluhur mereka.


Selain membaca blog karir Aikerja, follow juga akun instagram aikerja untuk informasi terbaru seputar lowongan kerja, dan dunia kerja.

Tahukah Anda?

Leave a Reply